27K 1.9K 234
                                    

"Taeyong , kau menyetujui kan jika Momom menikah dengan Jaehyun?" Tanya Chaeyeon.

Taeyong tadinya sedang berbaring di ranjang tapi saat Momomnya masuk, Pria kecil bersurai Pink itu bangkit
dan duduk menghadap Momomnya.

"Hmm ... Aku setuju, tapi ada syaratnya," Taeyong tersenyum penuh kemenangan. Lebih tepatnya tersenyum jail.

"Apa itu sayang, katakan saja apapun yang kamu mau akan mommy kabulkan?"

"Setiap hari Momom harus membelikan Taeyong es krim strawberry dan juga es susu strawberry,"

Chaeyeon melotot mendengar Permintaan anak kesayangannya.

"Momom tidak bisa, kamu bisa sakit gigi jika setiap hari makan es krim, gembil," Chaeyeon mencubit gemas pipi gembil Taeyong, dan Taeyong hanya cemberut dan mengerucutkan bibirnya imut.

"Ish .. Momom, setiap hari momom harus menyediakan es krim di kulkas, Taeyong tidak akan setiap hari memakannya," Rengek Taeyong, sambil bergelayut manja di lengan Chaeyeon.

Berharap Momomnya luluh dan mengabulkan permintaannya.

"Ok .. Momom setuju,_______

ingat juga besok kamu harus ikut Momom dan Jaehyun untuk pergi ke salon, Momom ingin mengubah gaya rambut, kamu juga ,, rambut kamu perlu ditata ulang,"

"Ok..ok .." jawab Taeyong tanpa minat.

Momom apa-apaan sih ?? Orang Taeyong udah manly kok, ngapain gonta-ganti gaya rambut?

Lagian rambut Pink nggak bagus yah?

"Oh .. Satu lagi," Taeyong yang ingin berbaring pun harus menunda lagi.

"Apa?"

"Mulai besok panggil Jaehyun pakai sebutan Daddy,"

"Yah..yahh ... Aku tahu,"

"Om, kenapa Momom lama sekali yah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om, kenapa Momom lama sekali yah?"

Saat ini mereka sedang duduk di sofa tunggu, di sebuah salon mewah.

Taeyong menoleh ke arah Jaehyun yang duduk di sebelahnya, dirinya terkejut saat wajah Jaehyun yang sudah tepat berada di depannya, dan sudah bisa dipastikan jika hidung mereka bersentuhan.

"Panggil aku Daddy,mengerti?" Setelah mengatakan itu Jaehyun mengecup singkat bibir Pink Taeyong. Taeyong membulatkan matanya yang sudah bulat itu.

Ini sudah dua kali Taeyong dilecehkan oleh Jaehyun, dan Taeyong tidak terima, satu tamparan Taeyong layangkan ke pipi kanan Jaehyun.

Plakkkk

Untung salon sedang sepi, dan Chaeyeon berada di ruang khusus yang tertutup pastinya.
Sedangkan para karyawan salon sibuk masing-masing dengan urusannya.

"Apa yang kau lakukan?" Jaehyun memandang tajam Taeyong,memandang penuh sirat ketidakterimaan ke mata bulat Taeyong, Taeyong sangat takut, takut melihat Jaehyun yang memandang dirinya,seakan dirinya adalah seorang pembunuh

Jaehyun gunakan tangannya untuk mencengkram dagu Taeyong,memaksa mata bulat itu untuk menatap nya.

"Harusnya aku yang bertanya, apa yang barusan om lakukan?" Taeyong berusaha untuk tenang,meski dalam hatinya ia berdo'a agar dirinya bisa selamat dari tatapan mematikan pria di depannya.

"KAU??? berani sekali kau menamparku," Jaehyun tidak terima jika ada orang yang menamparnya, dirinya tidak pernah ditampar sebelumnya, bahkan Ayah dan Ibunya sekalipun. Dan sekarang?? Dirinya ditampar oleh bocah kecil yang akan menjadi anaknya. Jaehyun sudah sangat muak dengan sifat arrogant Lee Taeyong.

"Biarkan aku menghukummu," Jaehyun menarik tangan Taeyong, menariknya menuju kamar mandi,

"Om... Lepaskan aku, aku tidak mau, Siapapun tolong aku, Momommmmm," Teriak Taeyong.

Siapa yang bisa menolong Taeyong? Tidak ada,..

"Ommphhhhh,henmphhhhhhhh tikanmphhhhhhhh," Di kamar mandi Jaehyun membekap mulut Taeyong menggunakan Bibir tebalnya, menghimpit tubuh kecil Taeyong di tembok dengan tubuh besarnya. Mengunci kedua tangan Taeyong di atas kepalanya.

Kaki panjang Jaehyun berada di antara kedua kaki Taeyong, menekan benda kecil diantara selangkangan milik Taeyong,

Biarkan Jaehyun menghukum kelinci kecilnya, agar kelinci nya kapok karena sudah berani mempermainkan Jung Jaehyun.

Pemuda Jung itu, melumat,menghisap dan sesekali menggigit bibir manis Taeyong, mengecap rasa manis dari bibir anaknya, meski Taeyong tidak membalas ciumannya tapi Jaehyun berusaha keras untuk melesakan lidahnya ke goa hangat milik Taeyong, Jaehyun menggigit kuat-kuat bibir Taeyong, membuat pemuda mungil itu membuka mulutnya, Jaehyun menggunakan kesempatan itu untuk menjelajahi isi mulut Taeyong, mengabsen seluruh jejeran gigi Taeyong, saling bertukar Salavia,

Taeyong yang mulai kehabisan napas pun,berusaha menyadarkan Jaehyun dengan cara memukul-mukul dada pemuda berdimple itu.

Jaehyun melepas ciuman itu dengan tidak rela, Jaehyun tidak mungkin membiarkan anak nya kehabisan nafas kemudian nyawanya hilangkan?

Karena aku belum merasakan tubuhnya_____-- Jung Jaehyun

Terilihat salavia Jaehyun ataupun Taeyong mengalir hingga dagu Taeyong, Pemuda bersurai pink itu ter-engah-engah, meraup oksigen sebanyak-banyaknya, sedangkan Jaehyun yang melihatnya hanya tersenyum miring.

Belum sempat Taeyong mengumpulkan banyak cadangan oksigen, Jaehyun sudah dulu menarik satu kaki Taeyong dan meremas kuat penis kecil Taeyong, hingga membuat sang empu meringis sekaligus mendesah, bahkan Jaehyun tidak memikirkan jika nanti ada orang yang mendengar desahan Taeyong, dan dirinya ketahuan telah melecehkan anaknya.

"Omm... Ahhhh... Lepaskan... Ahh," Jaehyun tidak mengendikan permintaan Taeyong, ia tetap mencengkram benda kecil itu dari balik celana jeans pendek Taeyong.

Melihat mata sayu Taeyong, membuat libido Jaehyun naik.

"Om... Momom bisa melihat kita, eughhh... Ahhh," Taeyong sudah mengelengkan kepalanya, berusaha menolak sensasi menggelikan dari sentuhan Jaehyun.

Continue......

Daddy Naughty | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang