2 |Tak Sesuai Harapan|

36 3 0
                                    

Siang ini Aylee berencana pergi ke sebuah pameran buku. Disana adalah tempat ternyamannya untuk menenangkan pikiran kalut yang selalu menghantuinya akhir-akhir ini.

Entah itu hanya perasaannya saja atau memang semua itu nyata, ia belum mengetahuinya.

Aylee pergi menggunakan mobil keluaran terbaru, sungguh jika dilihat bagaimanapun kehidupan Aylee begitu berkecukupan. Hanya saja beberapa orang tak pernah menyadari bahwa gadis itu tidak hanya membutuhkan harta. Ouh~ memang lebih tepatnya dia tidak membutuhkan semua itu. Aylee hanya membutuhkan kasih sayang. 

Aylee tersenyum pahit, hari-harinya begitu monoton. Setelah pulang sekolah, dia bahkan tidak kemana-mana. Hanya di rumah. Ketika ada waktu luang, maka ia akan refreshing ke toko atau pameran buku. Hanya itu! Sedangkan banyak orang diluar sana menggunakan waktu mereka untuk jalan-jalan, makan di cafe, ngumpul bareng teman dan sahabat bahkan keluarga atau pergi menonton bioskop dan menikmati hari minggu bersantai bersama keluarga.

Aylee tiba di pameran buku tepat saat pameran buku itu baru buka. Aylee melangkah ke arah stand novel bergenre roman picisan. Ia begitu serius memilih diantara novel tersebut. Sehingga ia tak menyadari ada situasi sulit yang harus ia hadapi.

"Aylee"

Mendengar namanya terpanggil segera Aylee menoleh ke samping. Aylee begitu terkejut dengan sosok disampingnya.

"Kamu ada disini nak, papa kira kamu tak pernah menginjakkan kaki di pameran buku ini"

Aylee gelagapan. Tentu saja situasi sulit itu ketika dirinya berhadapan dengan orangtuanya.

Laki-laki itu papanya. Dia tersenyum.

Aylee merasa gerah ketika papanya memperhatikan dirinya terlalu intens. Sejak kapan papanya itu peduli terhadap apa yang dia lakukan? Dan bagaimana pula papanya itu bisa menginjakkan kaki di pameran buku ini?

Aylee jengah. Ia menatap tajam papanya.

"Maksud papa apa?" geram Aylee tertahan.

Laki-laki yang dipanggil papa ini bernama lengkap Devian Gandarma. Ia adalah seorang pemilik perusahaan ternama di Indonesia. Dia juga memiliki cabang sampai keluar negeri. Statusnya merupakan seorang Ayah dari Aylee Stevania Gandarma. Begitupun, dia adalah suami dari Ramanda Maisha.

"maksud papa apa?" tanya Aylee sekali lagi.

Devian menatap anaknya dan tersenyum.

"kamu sudah besar ya? Papa kira-"

"Cukup pa! MAKSUD PAPA APA SEBENARNYA? PAPA MAU BUAT AKU MERASA TERHINA DISINI KARNA KEJADIAN ITU?!! IYA PA??"

Aylee berteriak sangat kencang. Ia tidak memedulikan banyak pasang mata yang sudah menatapnya kesal. Bagaimana seorang anak bisa melawan dan mempermalukan orangtuanya didepan umum?

Devian menegang di tempatnya. Laki-laki itu menatap anaknya sambil tersenyum getir.

"Maafin papa Aylee. Papa tau papa salah. Papa mau kamu kembali menjadi Aylee yang ceria seperti dulu lagi. Papa sayang sama Aylee."

Aylee menulikan pendengarannya. Ia tidak mau termakan omongan papanya yang sudah hampir membuang dirinya di tengah jalan. Ia tak akan melupakan itu. Tak akan pernah.

"Sebaiknya papa tidak mengganggu Aylee lagi. Papa dan mama tak akan pernah sayang sama Aylee. Aylee sadar itu! Jadi Aylee mohon papa gak usah terlalu bersikeras untuk meminta maaf seperti ini. Aylee yang salah hadir diantara mama dan papa."

Aylee menangis. Dia begitu mengingat kejadian itu, sangat menyakitkan untuk diingat lagi.

Devian menggeleng keras. "Gak Aylee mama sama papa sayang sama kamu-"

Aylee menggeleng keras. Tapi Devian tak kunjung menyerah. Ini salahnya, ini salahnya yang tak pernah bisa menjadi ayah yang baik bagi Aylee.

Devian menatap sekelilingnya dengan seksama menghindari tatapan dingin putrinya. "Papa tau kamu suka dengan buku Ay. Papa mau liat kamu dari dekat makanya papa gelar acara ini."

Aylee membelalak. Jadi ini?

Devian tersenyum, setidaknya ia masih ingat apa yang di sukai anaknya itu.

Tapi Aylee tetap menggeleng. Ia ingin percaya tapi rasanya sulit. Beberapa kali orangtuanya itu menelantarkan dirinya di tengah jalan dan membiarkan dia hidup gelandangan selama beberapa hari bahkan berbulan-bulan. Beberapa kali pula mereka mengucap maaf tapi kembali terulang. Bagaimana Aylee bisa percaya itu?

"Papa tak perlu melakukan apapun sama Aylee. Aylee pergi dulu" ucapnya dingin.

Ya kenangan itu kembali menghantui.

Devian menatap putrinya dengan pandangan kosong. Dia mengingat semuanya. Semua perlakuan bodoh dirinya dengan istrinya yang begitu tega membuang Aylee.

Dulunya Devian dan Ramanda menikah muda. Mereka menikah tamat SMA, walaupun begitu mereka berdua melanjutkan pendidikan kuliah dan menjadi orang sukses. Ketika Ramanda melahirkan anak mereka, Devian sangat menyayangi Aylee begitupun Ramanda. Tetapi ketika Aylee menginjak usia 10 tahun mereka mengalami krisis ekonomi. Tepat disaat itu Aylee mempunyai penyakit yang memerlukan biaya yang besar. Akhirnya Devian dan Ramanda tak tahan sehingga mereka berdua mencoba untuk menelentarkan Aylee begitu saja. Dan itu sudah terjadi selama empat tahun.

Devian begitu bodoh, ketika perusahaannya sudah kembali baik dia tak langsung mencari putrinya. Dia hanya memberikan beberapa keperluan sehari-hari Aylee kepada pembantu rumah mereka. Tetapi tak menemui Aylee. Dan inilah akibatnya, dia semakin tak bisa menjangkau putri semata wayangnya itu.

Devian berdiri dengan pandangan kosong.
Tetapi beberapa karyawannya tahu bahwa itu memang salahnya dan tak ayal Aylee bertingkah seperti itu.

Disisi lain, ada seorang laki-laki berusia belasan tahun yang sedari tadi memperhatikan pertengakaran ayah dan anak itu. Tangannya mengepal menahan amarah.





"dasar cewek gak tau diri"








Part 2? Bagaimana?
Tetap Vomment ya guys

Saniafajura
XoXo

Beauty Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang