PROLOG

3.4K 359 357
                                    

About Me, Jessica Kyle :

Bermukim tinggal di kota yang kejam, di tengah kerumunan para penduduk yang selalu menikmati seks--membuatku terpaksa menjadi seorang model majalah dewasa agar tetap bertahan hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bermukim tinggal di kota yang kejam, di tengah kerumunan para penduduk yang selalu menikmati seks--membuatku terpaksa menjadi seorang model majalah dewasa agar tetap bertahan hidup. Begitu pun dengan lingkungan sekitarku--sudah menjadi hal biasa bagiku dikelilingi para pria sialan yang tidak pernah menghargai dan menyayangiku.

Lantaran hidupku kejam, dunia percintaanku terlibat menjadi sangat pahit. Aku selalu dipermainkan para pria setelah tuntas menikmati tubuhku.

Karena itulah aku mendambakan seorang pria tulus di kehidupanku di usia 23 tahun ini.

Aku menginginkan pria yang mampu membuatku selalu bahagia tanpa meredup sedikit pun. Ketika hatiku mampu berdebar sangat kencang saat bersamanya--dan tidak ada pergerakan untuk melukaiku.
Sungguh, aku menginginkan seberkas kelembutan untuk membuatku bergairah.

Dan semua itu kutemukan pada dirinya, sosok pria yang kuinginkan.

Semenjak aku berganti profesiku--dari seorang model majalah dewasa, aku beralih bekerja di sebuah kapal pesiar termegah dan termewah di negara Spanyol.

Pria itu adalah wujud nyata dari kejantanan keras--sangat memukau dan menggiurkan. Sikapnya lembut menggemaskan membuatku ingin merobek pakaiannya hingga semua kancing kemejanya berhamburan di lantai--dan saat itu aku berjanji tidak akan melepaskannya.

"Apakah kau menyukainya?" Lelaki yang kucintai memelukku dari belakang sebelum menciumku.

"I like it! Lakukan dan buat aku bahagia malam ini, hm." Ucapku meracau menikmati satu per satu kecupan darinya.

"Bersiaplah, aku akan membuat dirimu tidak akan pernah melupakannya. Kau milikku mulai sekarang, Jessie." Pria itu berbisik dan menggendongku ke ranjang.





About Him, William Issac :

William Issac--Mariscal de Campo, seorang Field Marshal tertinggi angkatan laut di Spanyol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

William Issac--Mariscal de Campo, seorang Field Marshal tertinggi angkatan laut di Spanyol. Jumlah materialnya sangat tidak terduga di usia 27 tahun. Dia memiliki segalanya lantaran warisan keluarga Issac memiliki ratusan harta karun di setiap kapal pesiarnya.

Hanya satu, dia belum memiliki wanita yang akan dijadikan cinta terakhirnya sampai saat ini. Bisa dikatakan, itu adalah masalah trauma masa lalunya dan membuat dirinya sangat kompeten dalam memilih hal apapun, termasuk dalam kehidupan cintanya.

"Kau tidak akan berkencan dengannya? Kupikir wanita itu sangat menggoda." Salah satu temannya menggoda dan membuat William ingin sekali membual.

"Aku tidak tertarik." Jawab William bermalas-malasan.

"Come on, bro! Selangkanganmu akan membiru menahan gairah saat bersama wanita itu." Timpal temannya.

"Hentikan! Kau berbicara omong kosong." William bergeming dan meneguk gelas yang berisi cocktailnya.





About Me and William :

Pada waktu tertentu, aku dan William bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada waktu tertentu, aku dan William bertemu. Itu berawal ketika aku tergila-gila dengan pesona dan materialnya.

Meskipun demikian, dia merespon dengan baik kehadiranku di kehidupannya. Dia bahkan menghangatkan diriku tanpa merasa terusik sedikit pun.

Saat itulah penilaianku terhadap dirinya bukan hanya menggila. Tetapi dia juga sangat mengesankan.

Sosoknya yang sangat menggoda dan membangkitkan hasrat di dalam tubuhku--mampu membuat diriku melemah secara fisiologis.

Tubuhku terasa bergetar, bergairah dan selalu hanyut di dalam dekapannya. Sungguh, aku menikmatinya.

"Kiss me, Jessie."

"No, i want you first."

"Kau nakal..."

"Tapi kau lebih liar, hm."

"Oh, baby..."

"Ah... Ah... Ah..."

"Ah... Kau sangat kuat..."

"Aku tidak tahan, William. Ah..."

"Yeah! Sedikit lagi, kita akan mencapai puncaknya, baby."





❤❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Te Amo Siempre Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang