chapter 2

12 5 0
                                    

Keadaan SMA Generasi Bangsa tampak sepi karena masih terlalu pagi. Hanya beberapa staf, guru dan murid yang terlihat.

Sheren yang berstatus murid baru hanya berjalan-jalan lalu mencari tempat duduk, kebetulan tempat duduk itu dekat ruang TU yang nantinya akan dia masuki untuk mengkonfirmasikan kedatangannya.

Sambil bersenandung pelan Sheren mengayun-ayunkan kakinya

"Sepertinya aku benar-benar kepagian," gumamnya.

Setelah beberapa menit, ada seorang staf yang membuka ruang TU, di sampingnya ada seorang wanita berumur sekitar 26 tahunan, wanita itu menatap sheren asing. Karena merasa baru pertama kali melihat wajahnya.

"Ada yang bisa saya bantu, nak?" tanyanya sambil tersenyum ramah.

"Iya bu, saya murid baru." jawab Sheren sambil membalas senyuman wanita yang sepertinya guru dibagian TU itu.

"Oh! Sheren Thalia Putri?" tanya wanita itu memastikan.
Sheren mengangguk.

"Ayo masuk, "

"Iya."
.
.
.

Kriiing!

Bel tanda masuk kelas berbunyi. Semua murid memasuki kelas mereka masing-masing.

Sheren sedang berjalan ke kelas XI Ipa3 dengan wali kelasnya, Bu Ratna.

"Sheren kamu tunggu di luar dulu,ya?" ucap Bu Ratna. Sheren mengangguk.

Bu Ratna memasuki kelas sehingga semua siswa yang ribut tiba-tiba jadi diam.

"Selamat pagi anak anak, saya Ratnalita Amanda, panggil saja Bu Ratna, Ibu akan menjadi wali kelas kalian di kelas XI ini," ucap Bu Ratna dengan senyum yang ramah.

Murid murid tampak senang karena wali guru mereka adalah Bu Ratna, karena Bu Ratna adalah sosok guru yang terkenal baik dan peka terhadap muridnya, namun juga terkenal tegas.

"Oh iya, kalian juga mendapat teman baru, Sheren ayo kesini."

Sheren memasuki kelas. Dia merasa seisi kelas sedang memperhatikannya,tiba-tiba dia jadi gugup.

"Perkenalkan dirimu," ucap Bu Ratna.

"Um.. Hai semua, nama saya Sheren Thalia Putri, em.. panggil saya Sheren, salam kenal," ucap sheren sambil menatap teman sekelasnya.

"Hai Sheren...!" Balas murid-murid terlihat kompak.
Membuat sheren tersenyum.

"Aw..! sherennya senyum cantik juga!" Ucap salah seorang siswa yang duduk di kursi belakang. Membuat sheren mengerjap- ngerjapkan matanya.

"Yeee! Alan gombal mulu," ucap siswa di sebelahnya.

"Huuuuuu!" Sorak teman-temannya. Lalu terdengar tawa seisi kelas.

Sheren tertawa malu-malu.

"Sudah sudah, kasihan sheren berdiri terlalu lama, sheren duduk di kursi tengah itu ya," tunjuk Bu Ratna.

"Iya, bu." Sheren berjalan pelan, sambil memperhatikan langkah kakinya. Siapa tahu ada yang sengaja menaruh kakinya di jalan sehingga membuat Sheren tersandung lalu jatuh kemudian ditertawakan seisi kelas, ok, terlalu drama. Sheren kebanyakan baca novel.

Setelah sampai di mejanya Sheren duduk, dilihatnya sebelah kiri dan kanannya, sebeleh kiri adalah bagian tempat duduk siswi dan sebelah kanan adalah bagian tempat duduk siswa. Di sebelah kiri mejanya ada seorang gadis berambut coklat bergaya bob, wajahnya imut sekali ditambah dengan tubuh mungilnya menambah kesan imutnya. Sedangkan di sebelah kanannya ada seorang siswa berambut coklat sedang memandang keluar kelas.

CONSCIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang