3. panic

6K 873 87
                                    

Bangun bangun gue ngerasain perih, mau nyoba bangun tapi ngerasa berat karena seseorang meluk gue dari belakang.


"Mark? Woy!"

"p"
"p"
"p"

"Hudang anjir!"

"Latihan mati ye lo!" sarkas gue ㅡkarena ini makhluk ga bangun bangun.

Setelah semalem luka dan memar di tubuh gue diobatin sama Mark, jadinya dia nginep disini nemenin gue.

"Noh pake, gue bikinin lo makan dulu." Mark melempar baju gue, dah kaya abis ngapain gitu kita.

gue menyingkap selimut, dan gak kaget.

gue yang cuma pake bra sama kolor doang malah jalan ke depan cermin. ngaca keadaan tubuh gue, yang bikin mark geram karena dia takut gue masuk angin.

"Dah kaya kanvas."

"Hand's up." mark menginterupsi. gue reflek nurut.

Mark memakaikan gue baju dan nanya, "Gara gara setan itu ya?"



"Mark!" spontan gue ngegeplak pipinya. Kalo ngomong gak pernah kumur-kumur emang.

"Ya abis, ayah mana yang tega nyiksa anaknya sendiri kalau bukan setan?" sekarang tangannya beralih ke rambut gue, dia kuncir kuda.

"Berarti gue anak setan dong?"

"Iya."

"EEEEEHH geblek!" sarkas gue.

Gak lama, atensi kita tertuju pada suara mobil yang memasuki pekarangan rumah. Reflek gue dan Mark saling menukar pandangan.

Setiap papa balik, gue takut. Ketakutan gue makin menjadi setelah denger suara pintu di dobrak kasar. Gak lama suara langkah kaki menelusuri tangga, yang gue duga pasti papa menuju kamar gue.

Gue memandang Mark penuh harap, Mark langsung narik tangan gue dan kita lari ke balkon.







"Lompat?"

"Gila???"

"Lo mau mati disini?"

"Kita lompat juga malah mati mARKKKEUU???!!"

"Yaudah mati bareng bareng kita!"

"GELO SUGANMAH!"

"It was a piece of cake, (y/n). Lompat doang, bukan disuruh bikin 1000 candi."

"Tapi Mark tetep aja, kita di lantai 3 ini!"

"Setelah hitungan ketiga, kita lompat!"

"Lo dulu, ntar tangkap gue dibawah!" ucap gue yang diangguki Mark. Gak lama, dia lompat dengan pendaratan yang mulus.





Dan giliran gue lompat, "huhh hahh, satu.. duaaㅡ"





srett






Padahal satu langkah lagi gue bakal terjun ke bawah, tapi terlambat ㅡkarena sebuah tangan menahan pergelangan tangan gue dan berkata,












"Mau kemana kamu?"

fakboi | mark lee [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang