Masa Ta'aruf Pondok

219 9 3
                                    

Keesokan harinya.Ray sudah bersiap siap pergi,begitu pula Pa Gunawan dan istrinya.Pergi ketempat yang belum Ray ketahui,Ray hanya menganggukan kepala saat malam itu.

Setelah beberapa lama di perjalanan,akhirnya mereka sampai di tempat yang ia tuju.
Ray cukup terkejut melihat tempat yang ia pijak saat ini.

'Pondok Pesantren Baitul Ta'lim'

"Pah,mah kalian tega berbohong sama aku."

"Tidak ada cara lain Ray agar kamu menuruti permintaan kami berdua.Nah itu dia Pa Kiyainya."

"Assalamu'alaikum Pa Gunawan.Alhamdulillah kalian datang kesini dengan selamat"

"Wa'alaikum salam Pa kiyai.Iya pa Alhamdulillah"

"Ray,ini Kiyai Ahmad.Beliau pemilik pondok pesantren ini."lanjut pa Gunawan
Ray hanya tersenyum pada kiyai Ahmad.

"Saya titip Ray yah pa kiyai..."

"Baik pa Gunawan...Insya Allah ya pa disini kami akan mendidik Nak Ray sebisa mungkin.Silahkan nak,kamu pamit ke orang tua kamu dulu."Ucap Kiyai Ahmad

"Ga perlu ,mereka sudah mengharapkan saya seperti ini."
Ray langsung pergi menuju pondok

"Pa kiyai,saya amat mengharapkan Ray berubah." Harap pa Gunawan

"Enggih pa,insya Allah."

"Ya sudah pa kami pamit,Assalamu'alaikum." Pamit pa Gunawan serta Bu Affa.Sebelum keduanya pergi,Bu Affa meminta izin terlebih dahulu pada suaminya untuk tidak pergi dahulu.Kemudian

"Hmm..Terimakasih ya pa kiyai,saya tidak bisa ngomong apa apa lagi sama Ray,pa kiyai liat sendiri kelakuan anak saya.Saya hanya titip surat ini.Ya sudah pa saya pamit,Assalamu'alaikum."

"Wassalamu'alaikum warokhmatullah Wabarokatuh.."

Saat Ray berjalan,dan ia sudah sampai di halaman pondok,tiba tiba Bugh!
"Woyy lo punya mata apa ga sih!" Seru Ray pada seorang laki laki.

"Sebenarnya sampean yang
 bagaimana,seharusnya jalan pake kaki bukan pake mata."

"Lo berani sama gue?."

"Sampean ini santri baru yah?Penampilan sampean..."Laki laki tersebut menggeleng geleng kepalanya.

"Sampean..."Belum selesai laki laki itu berbicara,kemudian Pa Kiyai datang.

"Ehh Pa kiyai,Assalamu'alaikum pa."

"Wa'alaikumSalam.Nah rayy perkenalkan ini Dodi,ia salah satu santri di sini.Dan dodi ini Ray dia Calon santri di sini,saya harap kamu bisa berteman dengan dia."

"Ohh mekoten (Begitu) ya pa kiyai.." Dodi hanya mangut mangut.

"Dodi,bisa tolong bantu saya?Tolong ajak Ray keliling pondok meliahat semua isi pondo ini,lalu kamu jelaskan apa saja kegunaanya.Bisa dodi?."Tanya pa kiyai

"Enggih pa Saged (Iya pa bisa)."

"Yasudah,terimakasih dod." Ucap pa kiyai
"Ray..Maaf saya baru ingat kalau sekarang saya ada keperluan,kamu keliling kelilingnya sama dodi saja ya.Ohh iya..tadi mamah kamu titip ini sama saya." Lanjut pa kiyai sambil memberikan surat tersebut.Pa kiyai pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ohh mas e santri baru dari kota yah?pantes aja aku ngelihat penampilan sampeyan kaya anak kota."

"Lu mau bacot apa gimana?!"

"Etss sabar Mas e..Sudah kenal saya belom?perkenalken jenengku(Namaku) Dodi, Dodi aditiya Ramadhan.Kalo mas e?"

"Kenalin nama gue Ray Ravael Carra.panggil aja Ray,ga usah pake mas masan lu pikir gue tukan jualan es apa."

"Hehe ternyata sampean lucu juga mas e...ehh maaf Ray."

"Hm..Jadi kita mau kemana dulu dod?."

"Oke Ray sampean ngikutin saya saja,sambil nanti saya terangkan satu persatu."

Kemudian keduanya menelusuri bagian bagian pondok tersebut sambil dodi terangkan apa saja kegunaanya.

"Ini Masjid Baitul Ta'lim...Disini biasanya selain untuk sholat berjamaah biasanya di gunakan untuk mengaji para SantriWan."

Ray hanya mangut mangut mendengar itu.Lalu berlanjut ke tempat KBM para santriWan
"Lah yang ini sekolahanya,gimana toh liatnya?."
"Lumayan."

Setelah Dodi menjelaskan semuanya,Ray sedikit penasaran dengan salah satu tempat yang belum dodi terangkan.Tempat itu sama seperti pondokan ini namun di batasi dengan sebuah pagar.
"Kalo itu dod apa?" Tanya Ray
"Ohh itu tempat SantriWati tinggal,masih satu yayasan.sampean jangan berani berani kesana."
Setelanh mengucapkan kaliamt itu dodi dan Ray melanjutkan Langkahnya.

Sekarang telah sampailah dodi dan Ray di Asrama santriWan..
"Nah ini Ray Asramanya,Sampean sekamar saja sama aku.kamar nomor 20"
"He'em"
"Yasudah aku tinggal dulu..."

Dodi pun pergi meninggalkan Ray di kamar tersebut.

____________________________
Matahari sudah berada di tengah bumi.Menandakan waktu sudah siang.

"Mas e Rayy..Bangun mas e..."

"His!Apaan si lo ganggu gue aja!"

"Kita sholat dzuhur dulu mas e Ray."

"Sholat?" Tanya Ray

"Iya sholat..Njuu Ray"

Kemudian mereka berdua pergi kemasjid.Ray masih memakai baju ala anak kota zaman now.dalam perjalanan menuju masjid,Ray bingung harus bagaimana dia.Sepanjang perjalanan menuju masjid,semua mata memandang Ray dengan pandangan yang ta biasa.Mungkin mereka sedikit heran dengan pakaian Ray yang berbeda dengan mereka.Namun Ray tidak begitu menghiraukan mereka.

"Si dodi ngajak gue sholat barusan?Gimana gue mau sholat.Gue terakhir solat 5 tahun yang lalu kayaknya.Issh!"Gumam ray dalam hatinya

"Mas e ini sudah sampai,kita ambil air Wudhu dulu.."

"Wudhu?ohh iya iya.."
"Ini apa lagi wudhu?kalo gue nanya sama si dodi...?Ahh ga deh gue cukup liatin dia aja nanti gue tiru."Ucap ray dalam hatinya

Kemudian Ray pun wudhu mengikuti apa yang ia lihat.Setelah itu ia pergi ketempat sholat dimana itu dodi sudah ada di sana.

AllahuAkbar AllahuAkbar
AsyhaduAllaIlahaIllah
AsyhaduAnnaMuhammadarRasulullah
HayyaAlasholah
HayyaAlalfalakh
QodoQomatisholah
QodoQomatisholah
AllahuAkbar AllahuAkbar
Lailahaillah....

Iqomah pun berkumandang menandandakan semuanyaharus siap untuk beribadah kepada Sang Khalik.

"Gimana lagi ini gue.Ah udah deh gue ikutin aja kaya tadi." Ray hanya mengikuti gerak gerik imam saja.

Setelah semuanya selesai,kemudia...

"Gimana mas e?" Tanya dodi

"Hah?hmm..Gu..Guee..hmmm jujur aja dod gue lupa caranya sholat sama wudhu.Lo mau ga ngajarin gue."Ya Ray harus terpaksa melakukan itu.

"Punapa mas(Apa mas ) jangan saya,saya disini masih banyak belajar.Mungkin mas e bisa langsung tanya ke ustadz ustadz di sini."

"Ohh gitu yah..Lo bisa tolong gue?"

"Insya Allah mas."

Mondok?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang