"Jadi apa yang kita lakukan sekarang?"
Tanya Bella yang duduk di ruang kerja Adam sambil meminum teh dengan cangkir yang sudah di atur khusus untuknya setelah perdebatan panjang antara dirinya dan Adam.Adam menaruh kantung tas butik besar tepat di depan Bella, yang langsung di buka oleh Bella,
"Apa ini?"Adam hanya diam dan duduk di kursi kerjanya sambil menyalakan laptopnya dan mengetik-ngetik sesuatu sesudah itu.
Lalu Bella mengambil pakaian dalam kantung itu dan melihatnya, terdapat dress warna hitam bergaya turtle neck, Bella memperkirakan panjangnya jika dia pakai pasti pas di atas lima centi diatas lututnya.
Lalu ia mengobrak-abrik di dalam kantung itu lagi, ada high heels dengan warna yang sama dengan dress itu.
"Ganti pakaianmu baru kita kerja,"
Ucap Adam tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop itu.Bella langsung saja mengikuti perkataan Adam.
Bella sudah tak betah sejujurnya, ia sudah menghitung ini ke dua kalinya.
Tapi bagaimana lagi?
ia harus menuruti perkataan pria di depannya ini demi Mobil dan kartu kebahagiaannya itu.Sekian menit kemudian Bella sudah mengganti pakaiannya, dan menghadap Adam lagi.
"Sudah!"
Ctak ctak ctak!
Hanya terdengar suara ketikan keyboard.
What the?! Bahkan mengalihkan pandangan dari laptop itu saja tidak mau?
Apa bahkan laptop itu lebih menarik dari aku?
Batin Bella kesal dengan ketidak pedulian Adam.Baru pertama kali Bella merasa di rendahkan seperti ini dengan statusnya sebagai gadis yang paling cantik.
Menurutnya.Bella mulai berjalan dengan gaya menggoda dan duduk di sofanya lalu ia menyilangkan pahanya yang mulus itu.
Ia sengaja memperlihatkan bagian pahanya untuk menarik perhatian Adam.Tapi...
Sial! Laptop itu memang lebih menarik rupanya!
Jelas Bella kesal dengan Adam. Ia bahkan terus mengumpati pria itu di dalam hatinya.
Pria macam apa yang di depannya ini sampai-sampai tidak memperhatikan dia yang secantik ini?Bella kesal. Ia bangkit dari tempat duduknya lalu dengan cepat ia berjalan ke arah Adam dan menutup laptop itu sekeras-kerasnya.
Selanjutnya dapat Bella lihat wajah Adam yang sudah mengeras dan menahan kesal kepadanya.
Tapi sayangnya Bella tidak peduli.
Garis bawahi itu. Tidak peduli.Bahkan sebelum Adam mengangkat rahangnya untuk berbicara, Bella sudah berkata terlebih dahulu.
"Tadi kau sendiri yang memintaku untuk mengikuti peraturannya.
Dan aku sudah mengikuti peraturanmu dan kau masih mengundur-undur waktu dengan menyuruhku menunggumu bekerja yang jelas-jelas pekerjaanmu hanyalah membimbingku?"Bella membuang nafas nya dengan berat dengan menyampingkan wajahnya terlebih dahulu baru setelah itu menghadap kepada Adam lagi.
"Kau pikir siapa kau disini? Mentang-mentang kau adalah Pembimbing yang berasal dari utusan Ayahku langsung maka aku bisa kau telantarkan begitu?"
Detik demi detik berjalan dan dapat Bella lihat air muka Adam berubah menjadi tenang kembali.
"Jadi... Ingin di perhatikan?"
Tanya Adam pada Bella yang langsung mengernyitkan dahinya seketika.Sungguh, berlama-lama dengan Adam, wajahnya ini bisa cepat mengalami penuaan dini.
Sepertinya ia harus membeli persediaan masker wajah lebih banyak sepulang dari sini.
Tunggu. Bagaimana caranya membeli jika uang saja tidak punya?! Uang celengan waktu itu saja sudah ia habiskan."Maksudmu?"
Tanya Bella lagi kepada Adam.
Bisa tidak pria ini berbicara dengan jelas agar ia juga tidak perlu bertanya lebih banyak. Kesannya disini ia seperti orang bodoh yang banyak bertanya, padahal Adam yang suka menyingkat-nyingkat kalimat seenak jidadnya.Adam tersenyum sinis lalu menatap Bella,
"Kau ingin diperhatikan oleh ku,bukan?"To Be Continued...
-28 Juni 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam's SECRET [END]
Romance(Tersedia di aplikasi 'dreame' untuk membaca lengkap.) "Kau itu hanya anak kecil, darling" "Memangnya kenapa jika aku anak kecil?" "Kau tak akan bisa memberikan apa yang kuinginkan." "Apa yang kau mau?" "Menurutmu apa yang seorang pria dewasa ingink...