Dia selalu hadir di mimpi ku, membuat ku penasaran tentang siapa dia. Apa mimpi ku hanya bunga tidur yang semu? Atau ini sebuah pertanda dia akan hadir dalam hidup ku dalam kurun waktu lama. Ya dia, dia yang akan menjadi takdir ku. Ini lah cerita se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aroma makanan yang lezat tercium dari arah dapur. Huri menyiapkan sarapan pagi ini. Roti bakar dengan coklat dan keju menjadi menu sarapan,tidak lupa satu gelas teh hangat untuk semua orang.
"Wow Roti bakar buatan kakak ipar sangat enak" Puji Isla sambil mengunyah roti itu
"Kau benar, ini sangat enak kak Harris beruntung" Tambah Ajjung
Huri yang mendengar makanan buataannya di puji hanya bisa tersenyum.
Hari pertama menjadi anggota keluarga Jung tidak seberuk yang Huri bayangkan.tinggal satu atap dengan banyak orang pasti sangat tidak nyaman, namun semua itu ditepis dengan kenyataan. Huri menghirup udara pagi sambil berjalan-jalan di taman belakang rumah, tidak terlalu besar tapi cukup nyaman untuk tempat tinggal bunga-bunga. Kedua tangan melingkar di pinggang ramping Huri gadis itu kaget namun setelah tahu siapa itu dia memukul dada bidang suaminya.
Mereka sangat dekat hingga tidak ada celah dari keduanya. Huri merasa nyaman berada di pelukan Harris, kepalanya bersandar di dada bidang Harris sembari menikmati dingnya angin pagi.
"Uhuk...Uhuk....Uhuk" Seseorang pura-pura batuk menggangu ke romantisan pasangan baru itu
"Ajjung" Pekik Harris menatap horor ke arah Ajjung
"maaf bang gak sengaja lewat" Ucap Ajjung sok polos
"Ajjung" Pekik Harris
"Kabur" Teriak Ajjung berlari menjauh
Harris dan Huri tertawa melihat tinggkah Ajjung
Pengantin baru memang selalu ingin dekat satu sama lain namun tidak dengan pasangan satu ini. Harris harus pergi ke Dubai besok pagi dan malam ini, mereka sibuk berkemas untuk kepergian Harris. Huri tidak ikut itu memang permintaan Harris. Harris ingin Huri menyesuaikan diri dengan keluarganya serta rumah ini.
Huri mengambil tas koper yang berada di atas lemari. Tubuhnya yang mungil tidak bisa meraihnya, ia mengambil kursi dan memcoba mengambilnya. Kursi itu bergoyang hingga keseimbangan Huri goyah dan "Bruk" Huri jatuh ia menutup matanya namun tidak ada terasa sakit di tubuhnya. Seketika ia membuka mata wajah Harris tepat berada di hadapannya,terjadilah kontak mata beberapa menit sampai Harris mendaratkan satu ciuman pada bibir Huri. Cukup lama mereka melakukannya mungkin 35 menit. Harris mengendong Huri mengajaknya ke ranjang, melonggarkan ikatan pada baju Huri dan melepas bajunya hingga menampakkan dada Huri yang masih menggunakan Bra, tidak sampai di situ,ia juga menyingkap rok panjang yang di gunakan Huri hingga menampakan bagian bawah yang masih tertutup cd. Harris menghirup dalam-dalam aroma pembangkit nafsu hingga ia tidak tahan dengan semua itu. Kini tangan Harris dengan lincahnya melucuti istrinya hingga tidak ada selembar kain menutup bagian tubuhnya. Harris mulai meremas payudara Huri hingga gadis itu mendesah dan meraung. Harris memulai aksinya memasukkan adik kesayangannya pada lubang kenikmatan dunia. Desahan Huri terdengar lebih keras saat benda itu masuk setengah pada vaginanya. Harris semakin bersemangat ia memaju mundurkan miliknya hingga adik Harris masuk dengan sempurna dan semakin cepat Harris memompa hingga cairan itu keluar di dalam dan masuk pada rahim Huri.Mereka lemas berbaring berdampinggan Harris mencium lembut kening istrinya. Mereka tidur dengan berpelukan.
Cahaya matahari menyilaukan kedua insan yang sedang tertidur itu. Huri terbangun dari tidurnya menatap wajah suaminya yang hanya berjarak beberapa cm darinya menciumnya singkat dan beranjak dari tempat tidur untuk mandi.
Huri berdiri di ambang pintu menatap punggung suaminya yang berjalan menuju mobil tenggelam di telan pintu hingga mobil itu berjalan membawanya pergi.Berat untuk melepas tapi pekerjaan memaksanya pergi. Siang itu Huri memasak untuk keluarga Jung. Ponselnya bergetar menampakan sebuah nama di layar ponselnya (Harris).
"Assalamualaikum" Suara dari sebrang sana
"Waalaikumsalam" Jawab Huri
"Aku sudah sampai Dubai beri tahu yang lain" Kata Harris lagi
"Baiklah aku akan beritahu. Cepat pulang" Jawab Huri
"Aku mencintai mu. Sekarang aku tutup telponnya" Ucap Harris sebelum menutup telponnya
"Aku juga mencintai mu" Jawab Huri
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Sambungan telpon terputus
"Siapa yang telpon?" Tanya Umi pada Huri
"Harris dia sudah sampai di Dubai" Kata Huri
"Syukurlah"
Malam ini terasa hampa Huri tidur sendiri menatap bantal dan guling di sebelahnya mengingat dua hari bersama Harris. Usia pernikahan yang hanya dua hari sudah di tinggal sendirian. Berat tapi pekerjaan memaksanya.
Drut...Drut...Drut
Ponsel Huri bergetar sebuah nama terpampang indah di layar ponselnya.
"Assalamualaikum" Huri mengucapkan salam namun bukan suara suaminya yang menjawab melainkan suara wanita.
"Waalaikumsalam. Bisa bicara dengan nona Huri Mayra"
"Iya dengan saya sendiri"
"Maaf nona suami anda kecelakaan saat menuju Hotel dan kami tidak menemukan suami anda.kami hanya menemukan satu buah ponsel dan jaket di dalam mobil" Tutur wanita itu membuat Huri menangis dan pingsan
Keluarga Jung sangat khawatir hilangnya Harris dan di tambah Huri tidak berhenti menangis yang membuat kesehatannya menurun. Sudah satu minggu Harris menghilang tidak ada setitik cerah kabar tentangnya. Huri menatap kosong pada jendela, mengenang indanya saat bersama Harris di kamar ini. Kepalanya terasa pusing perutnya mual. Seketika ia pingsan, keluarg Jung menunggu gelisah saat dokter memeriksa menantu mereka. Senyum yang diberikan oleh dokter saat ia keluar dari ruangan. "Selama, menantu kalian sedang mengandung" Tutur Dokter itu membuat perasaan keluarga Jung semakin gusar.Kabar bahagai yang datang tidak tepat, saat semuanya berada dalam keterpurukan. Keluarga Jung diizinkan untuk menjenguk Huri, gadis itu terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
"Umi mengapa kabar ini datang saat Harris menghilang, Harris pasti senang mendengar kabar ini dia pasti kembali bukan?" Huri menangis
"Iya sayang Harris pasti kembali. Sekarang kamu istirahat, kata dokter kamu tidak boleh memikirkan apa pun ini demi kebaikan janin yang ada dalam kandunganmu" kata umi menghibur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.