"Hari itu aku tidak begitu mengerti apa yang telah di bicarakan Harris, namun aku menemukan jawaban di mimpi malam itu"
Huri Mayra
Huri berjalan di tengah ilalang tatapannya tertuju pada seorang pria dengan topi. Huri mencoba mendekat berjalan perlahan agar pria itu tidak menyadari keberadaannya."Kruk" ranting telah terinjak menimbulkan suara hingga ke telinga pria itu."Siapa di sana?" Tanya pria itu, Huri tidak menjawab ia hanya menutup mulutnya dengan tangan dan hari itu dengan jelas ia melihat wajah pria itu."Harris,pria itu Harris jadi selama ini?" Batin HuriSeseorang menyentuh pundak Huri, gadis itu berbalik dan kini wajah mereka saling bertatapan hanya sedikit jarak antara keduanya.
"Kau menemukan jawaban mu?" Tanya pria itu tersenyum sambil memegang dagu Huri
"Iya aku telah menemukannya" Jawab Huri mencoba menghindar
"Sekarang bangunlah kejar impian mu itu" Kata Pria itu lagi
"Tentu" Jawab Huri dan segera berlari ke sebuah titik cahaya dan Huri terbangun dari tidurnya.
Adzan subuh berkumandang. Huri menunaikan kewajiban sholat subuh dan membantu ibunya untuk menyiapkan sarapan. Nasi goreng dengan keju di atasnya menjadi menu sarapan hari ini keluarga itu menikmati sarapan bersama.
"Huri sayang hari ini kamu harus dandan yang cantik" Kata ayah menatap Huri yang sedang menikmati sarapannya
"Kenapa? Apa hari ini ada acara penting?" tanya Huri dengan mulut penuh
"Kunyah dulu sayang" Kata Bunda
"Teman Ayah dan keluarganya akan kesini" Kata Ayah lagi
"Kenapa? Tidak biasanya Ayah meminta Huri tampil cantik biasanya kalau ada teman Ayah berkunjung Ayah melarang Huri untuk keluar kamar" Kata Huri
"Lakukan saja perintah Ayah" Kata Ayah Huri
"Baiklah Ayah" Kata Huri
Siang itu Huri menggunakan baju panjang dengan bagian bawah menjulur ke lantai dan sebuah kerudung syar'i dengan motif bunga-bunga. Huri berjalan menuruni tangga, keluarga teman Ayah sudah berada di bawah. Betapa kagetnya Huri saat melihat seseorang yang tidak asing baginya. Huri duduk berhadapan dengan pria itu sebelum Ayah memulai pembicaraan.
"Kenalkan ini putri tunggal kami Huri Mayra" Kata Ayah mengenalkan Huri pada keluarga itu
"Gadis yang manis" Puji seorang wanita paruh baya duduk di sebelah pria itu
"Kedatangan kami ke sini dengan niatan mempererat silaturahmi dan serta melamar putri bapak untuk putra kami Alharrith jung" Ucap Abi pria itu
"Bagimana Huri sayang, kamu menerima perjodohan ini?" Tanya Ayah Huri menatap Huri yang sendari tadi menunduk.Huri hanya mengangguk tanda ia setuju
KAMU SEDANG MEMBACA
girls of fantasy
Novela JuvenilDia selalu hadir di mimpi ku, membuat ku penasaran tentang siapa dia. Apa mimpi ku hanya bunga tidur yang semu? Atau ini sebuah pertanda dia akan hadir dalam hidup ku dalam kurun waktu lama. Ya dia, dia yang akan menjadi takdir ku. Ini lah cerita se...