Jelas Pengkhianat

82 14 1
                                    

“Paola? Apa yang kau perbuat?” tanya Pria kemeja hitam pada orang yang baru menembaknya. Tampak dia mengenal wanita berusia 23 tahun kuncir kuda di seberang.

Bukannya kaget pria itu mengenal saudara Ayahnya. Pavla justru dikejutkan oleh orang yang terkena tembakan besi panas namun tidak berdarah, jangankan berdarah terlukapun tidak.

“Hey, aku melihatnya. Tapi apa ini? Kau tidak terluka,” Pavla mencari-cari letak besi panas itu mendarat di tubuh si kemeja hitam.

“Kau mencari ini?” katanya  menyodorkan sebuah peluru. Pavla lebih terkejut lagi. Peluru itu melaju dengan kecepatan tak terduga, bagaimana bisa. Sungguh, Pavla pasti berhalusinasi.

“Kau akan lebih terkejut jika aku mengatakan, bahwa aku tidak bisa mati hanya karena bola besi ini,” kecoh pria itu sembari berjalan pelan kearah Paola.

“Sudah kuduga, Paola. Cepat atau lambat, hasrat pengkhianat mu akan keluar,”

Paola mulai melangkah mendekat, “iya untuk menyelamatkan kemenakanku.”

Tiga tembakan sekaligus, “Pavla tiarap!” Perintah itu segera diindahkan pavla.

“Apa bibi sedang berlatih menjadi sniper?” 

“Jangan lupakan aku sebagai Espinoza Loubosa, Paola glysey.”

“Laki-laki selalu banyak bicara.”

Mungkin sakit kepala Pavla memburuk, itu membuatnya tertidur selama Bibi dan Si kemeja hitam saling berbincang. Itulah yang Pavla pikirkan. Setidaknya ia sempat mendengar pria sebagai Espinoza itu berbisik halus.

“Kau akan menerima lebih banyak kejutan lagi, sayang.”

Budayakan vote setelah membaca, hargai authornya.

Girls And The Covenants Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang