Part 2 : Permulaan

192 13 10
                                    

Semuanya berawal saat aku berumur 14 tahun.

Pada hari itu, aku dan ketiga temanku, Riyan, Deon, dan Ge sedang berkumpul. Kami mendengarkan Ge yang bercerita tentang rumah tua itu. Ya, rumah tua milik petani itu. Ge bilang, kotak yang diberikan oleh sang paranormal masih ada dalam rumah itu, tapi tak ada yang tahu apa isi dalam kotak itu.

"Aku jadi penasaran, kira-kira apa ya isi kotaknya?" tanya Ge. "Mungkin sebuah jimat?" aku menjawab pertanyaan Ge. "Hmm, bagaimana kalau besok sepulang sekolah kita kerumah itu? Kita lihat, apa sebenarnya isi dalam kotak itu!" Riyan mengajak kami bertiga dengan semangat. "Tapi.. Riyan, bagaimana kalau nanti terjadi sesuatu? Atau bagaimana kalau orang tua kita tau?" Deon bertanya pada Riyan dengan ketakutan. Riyan memang anak yang pemberani, dan cukup bandel. "Kamu takut? Sudahlah, takkan terjadi apa-apa. Lagipula kau juga penasarankan?" jawab Riyan dengan santainya. Aku dan Ge hanya terdiam, sekitar lima menit tak ada yang menanggapi ajakan Riyan tadi. "Heyy, kenapa kalian diam? Mau kesana atau tidak?" Riyan memecahkan keheningan kami. "Baiklah, tapi jika ada sesuatu yang terjadi harus kita tanggung bersama-sama" kata Ge. Kami semua menyetujuinya.

Keesokan harinyaa....

"Nanti sepulang sekolah jadi kan?" tanya Riyan pada teman-temannya. "Iya, jadi. Tapi ingat, semua akibat kita tanggung bersama-sama. Jangan ada yang jadi pengecut!" jawab Ge tegas, sekaligus dia membuat suasana menjadi hening dan canggung.

Sepulang sekolah, mereka berkumpul di rumah Deon, karna rumah Deon yang paling dekat dengan rumah tua itu.

"Apakah kalian sudah siap teman-teman? Ayo kita berangkat sekarang, bahaya jika orang tua kita tau" kataku pada teman-teman. "Mmh, ya, lebih baik ki..kita berangkat sekarang." jawab Deon dengan sedikit gugup.

Mereka berangkat sebelum makan siang. Mereka memutuskan untuk makan siang setelah pulang dari rumah itu, mereka takut orang tua mereka tau apa yang akan mereka lakukan. Orang tua mereka tidak curiga saat mengetahui anak-anaknya tak ada di rumah saat makan siang, karna pagi sebelum berangkat ke sekolah mereka ijin bahwa setelah pulang sekolah mereka akan main ke rumah Deon.

Saat di rumah tua...

Rumah tua itu ternyata benar-benar ditutup rapat. Pintunya ditutup kayu agar tidak ada yang bisa masuk kedalam melalui pintu manapun. Tapi, para anak-anak itu beruntung, antara beruntung dan sial lebih tepatnya, salah satu jendela tidak ditutup kayu. "Heyy, kawan-kawan lihat, disini ada jendela." Riyan memanggil teman-temannya. "Aku akan memecahkan kaca jendelanya, agar kita bisa masuk." kata Riyan sambil mengambil batu yang ada di dekatnya.

Riyan telah memecahkan kaca hendela rumah itu. Mereka masuk lewat jendela dan mulai melihat-lihat isi rumah itu.
"Cukup menyeramkan, tapi tak membuatku merinding." kata Riyan dengan sombongnya. "Hey, Riyan! Tutup mulutmu! Jangan gegabah dalam berucap. Kau harus tau tempat" Ge berusaha memperingatkan Riyan agar dia tidak sombong dan memancing arwah yang ada untuk melakukan sesuatu pada mereka. Deon sedari tadi berjalan di belakang Ge dan terlihat sangat ketakutan. "Ayolah Deon, bisakah kau berjalan sendiri?" kata Ge membujuk Deon. "Ti..tidak bisa Ge, aa..a..aku sangat takut ada ditempat ini" Deon menjawab pertanyaan Ge dengan sangat ketakutan.

Setengah jam kemudian..

"Riyan, sudahlah tak ada apa-apa disini. Lebih baik kita pulang dan makan siang, aku sangat lapar." Deon membujuk Riyan agar segera keluar dari tempat itu. Tak ada jawaban dari Riyan. "Aku baru ingat, kotak itu ada di belakang, ya, gudang belakang!!" jawab Riyan yang baru ingat bahwa kotak itu disimpan di gudang belakang rumah.

Akhirnya kami berempat berjalan ke arah gudang belakang rumah tua itu.

*Kyeettt
Suara pintu terbuka.

"Ayo kita cari!"

Hai haiii👋
Gimana nihh ceritanya? Wkwkw. Lanjut ga nihh??😂

Author makasih buat dukungan temen-temen author semuaa, yang udah mau promotin cerita ini, hehe. Maaf ya kalo part kali ini pendek batt kayak kacang panjang yang udah dipotong tapi tetep panjang. *apaan dah thor_-

Kalo kalian suka sama ceritanya jangan lupa VOTE dan COMMENT, yaa. Kalo membosankan COMMENT ajaa, wkw. Kalo gasuka, bacanya jangan dilanjutin daripada dendam, haha.

Oiya, author mau sekalian ngucapin, Selamat Hari Raya Idul Fitri buat teman-teman yang merayakan:)) Author minta maaf kalo ada salah-salah kata selama bikin cerita, haha:v

Salam manis,
Dea-Nell❤

Rumah Tua (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang