A || 2

12.2K 391 82
                                    

“Jangan pernah kalian meremehkan orang-orang yang gagal move on, karena bisa saja itu berbalik padamu.”

●●●

Sori for typo and happy reading 💕

...

Hari Senin adalah hari yang menjadi awal dari segala aktivitas setelah berlibur. Senin pagi, Agatha sudah berada di SMA Angkasa dan sedang berjalan di koridor sekolah.

Dia tak menyangka kini sudah kelas sebelas semester dua. Dia merasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin dia mendaftar sekolah, dan sekarang malah hampir lulus.

Dia jadi ingat seseorang yang telah berhasil mengubah hidupnya. Orang itu yang memberikan warna cerah dalam hidupnya, dan sekaligus tinta hitam yang masih membekas sampai hari ini dan mungkin seterusnya.

Move on, Tha,” katanya sambil berjalan ke kelas.

Dia duduk di bangku miliknya. Bangku yang menemaninya selama kegiatan belajar mengajar di SMA Angkasa. Ada juga meja yang penuh dengan coretan-coretan.

“Tha?”

Jangan lupakan, dia juga mempunyai sahabat. Alisa Anabella, seseorang yang menjadi tempatnya berkeluh kesah setelah Sang Maha Pencipta tentunya. Karena, Sang Maha Pencipta adalah tempat satu-satu yang paling nyaman untuk mengadu, berkeluh kesah, bercerita suka ataupun duka.

Tak semua kejadian dia ceritakan kepada Alisa, begitu juga dengan Alisa. Mereka juga butuh privasi bukan?

“Tha?!” panggil Alisa lagi, kini dia meninggikan volume suaranya.

“Ya?” jawab Agatha santai.

“Kak Agnes jadi nikah sama Kak Ari?” tanya Alisa begitu penasaran.

“Doain aja.” Lagi-lagi Agatha menjawab santai.

“Semoga jadi. Biar ada nama Arkharega di belakang nama lo,” kata Alisa begitu girang.

Ari Arsenio Arkharega, kekasih dari kakaknya itu adalah anak pertama dari pemilik yayasan SMA Angkasa. Sekolah yang menjadi tempat Agatha menempuh pendidikan tingkat atas.

Keakraban di antara mereka terjalin sejak pertama bertemu. Tentunya karena Agatha yang mudah akrab dengan orang lain, sehingga bukan hal sulit baginya untuk akrab dengan calon kakak iparnya itu.

“Hei! Yang mau nikah itu Kak Agnes bukan gue. Jadi, nama Arkharega itu nggak bakal ada di belakang nama gue,” kata Agatha.

“Ya, kan, lo adik iparnya, bisa aja dong?” kata Alisa enteng.

“Serah lo deh, Lis.” Agatha berujar malas.

Bel masuk berbunyi begitu nyaring. Suaranya terdengar hampir di setiap sudut ruangan di SMA Angkasa. Siswa-siswi pun bergegas masuk ke kelasnya masing-masing karena tidak mau terkena hukuman. Meskipun masih ada yang setia di kantin.

●●●

Bel istirahat telah berbunyi lima menit yang lalu, namun Agatha masih setia duduk di bangkunya. Rasanya berat sekali bangkit dari bangku ini. Sungguh lebay.

AILY (A  "I Love You") COMPLETED!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang