Menanti dalam senja

1.1K 13 0
                                    

"Hati bukan tempatnya angka-angka yang bisa dihitung, atau pun sejarah yang bisa diketahui, dan juga bukan ilmu biologi yang bisa diciptakan begitu saja."(MBIB-47)

Hati adalah perasaan dasar yang menuntun fikiran. Namun terkadang fikiran yang bekerja di atas hati. Hati begitu sulit diterka, ia selalu tidak punya alasan untuk fikiran logis atau tak logis, terkadang ia begitu egois dengan keputusannya, ia singkirkan fikiran dan lebih mengedepankan dirinya ketika berjalan. Temukam hati kecilmu yang sudah lebih dulu baik, hadapilah masalah dengan hati yang luas, tuntutlah ia untuk menjadi lebih baik.

"Dan barulah sekarang aku sadar, cinta bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Menunggu bukanlah hanya sekadar menunggu tanpa ikhtiar yang jelas."(MBIB-52)

Waktu itu hati begitu egois, ia yang sedari dulu baik kini telah dikotori oleh cinta yang buta tanpa fikiran yang terbuka, ia menginginkan apa yang selalu ia inginkan untuk ia miliki. Ku sebut ia egois dan tak mau berteman. Berteman dengan sabar, karena setiap keinginan tidak barus terpenuhi, detik ini, besok, atau lusa, tapi ia pasti terpenuhi, suatu saat, karena Allah memberi yang kita butuh bukan yang kita ingin. Keinginan yang bukan terbaik menurut Allah telah Dia gantikan dengan kebutuhan kita. Bersabarlah wahai hati

"Hingga kini aku berusaha berteman dengan waktu. Menjalin persahabatan dengan jarak, siapa tahu mereka bisa menjadi lebih baik padaku. Sampai saatnya tiba, semoga teman dan sahabatku dapat membawa ku pada orang yang aku tunggu."(MBIB-53)

Aku percaya waktu akan menjadi penghebatku. Aku menunggu, yang selalu aku tunggu, aku belum siap, untuk membelikan obat temu, maka biarlah aku berjarak, yang semakin hari mungkin semakin membuat rindu ku menjadi, terima kasih.

Menuju Baik Itu Baik-Panji RamdanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang