Aku Mengenalmu

1.4K 14 1
                                    

"Selama mengenalmu, mengenalmu adalah satu hal yang selalu membuatku menjadi lebih positif dalam menjalani hidup ini, mengenalmu selalu mengajarkanku bahwa untuk bisa mendapatkan seseorang sepertimu, aku harus lebih memantaskan diriku terlebih dahulu. Kau yang begitu kuat, pantang menyerah, pintar, dan hebat dalam mengelola masa depanmu."(MBIB-62)

Ini dari aku yang mengagumi kebaikan hatimu. Aku pernah mendengar istilah dalam kutipan buku Ketetapan Terindah karya kak Panji Ramdana, begini, 'Jika hatimu tidak membawamu pada kebaikan, mengapa ia yang baik harus membawamu pada hatinya?'. Seketika terketuk pintu hatiku untuk lebih memantaskan diri, berkaca apa aku pantas mendapat dia yang ku ingini sedang aku pun tahu dia pun mengingini seorang yang baik. Kembali, aku hijrah bukan untuk mendapat hatinya, tetapi aku harus lebih memfokuskan dan mengutamakan untuk mendapat ridho-Nya. Urusan tautan hati, jangan khawatir, setiap jodoh manusia yang selalu ku sebut 'Yang Namanya Sayang' kan sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuz. Masih tidak mau meninggalkan kesenangan karena gengsi? Aneh kita haus akan gengsi. Untuk siapa? Manusia bukan? Sedang tugas kita adalah beribadah untuk mendapat ridho-Nya. Semoga kita selalu diteguhkan hatinya dalam berhijrah menuju kebaikan. Aamiin.

"Sehebat apa pun kamu merencanakan sesuatu hal, tetap Tuhan lah yang menentukan. Ikhtiar haruslah terus berjalan, tanpa pernah putus dan mundur. Pasrahkanlah semua keputusan kepada-Nya. Kamu hebat telah menjadi apa yang kamu mau." (MBIB-63)

Hey! Kita punya skenario atau rencana hidup kita. Ibaratkan kita lahir ke dunia sebagai kertas putih, tidak ada yang punya modal pengetahuan bukan? Memanglah kita berjuang untuk hidup kita dari Nol. Hanya semangat dan niat yang menjadi modal kita sebelum kita mampu mendapat pengetahuan. Jikalah kita tumbuh sesuai pengetahuan yang ada pada kita tentulah jantung tak lagi berdetak dan napas tak lagi berhembus mungkin sampai sekarang ini. Kita pun tak menyerah tidak punya pengetahuan, kita terus mencari apa yang ingin kita ketahui. Ilmu. Dalam Islam, setiap muslim diwajibkan menuntut ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Setelah ini semangat mencari ilmu? Untuk apa sih kita mencari ilmu? Coba berfikir jika kamu hidup tanpa ilmu, hidupmu akan lebih hampa dari keadaan hampa yang biasanya, jauh, kau tidak mengetahui apa-apa, alhamdulillah kita mempunyai orang tua yang baik, mengajarkan sesuatu yang membawa kedamaian, Islam, karena mereka kita mengikuti jalan yang benar. Kita pun dituntun untuk bisa beribadah kepada-Nya agar kelak kita kembali kepada-Nya dalam rahmat iman islam. Aamiin.
Akhirnya kertas putih itu telah menemukan tinta (ilmu) untuk bisa menulis jalan hidupnya nanti. Dengan ilmu pun kamu telah bisa melakukan apa yang ingin kamu lakukan. Kembalilah kita bersyukur, alhamdulillah. Kita terus menulis, menghapus, menulis, menghapus lagi, begitu, menurut skenario kita. Tetapi ingatlah skenario Allah yang terbaik. Jadi jalanilah hidup ini, bersabar atas hidupmu, semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar.

"Membuatku merasa hangat pada malam-malam yang kini aku lewati tanpamu dalam pikiranku." (MBIB-63)

Bertemu dan mengenalmu pun merupakan skenario-Nya. Tak pernah aku bayangkan sebelumnya akan mengenalmu, bertemu seorang yang begitu baik dan hebat. Ku akui kau telah selalu menghebatkanku. Terima kasih telah mewujudkan satu impianku. Impianku adalah aku mampu mengenalmu. Ya, hehe. Kau tidak pernah sadar selalu hadir sebagai mimpiku. Bahkan kau mampu mengirimkan pesan sebagai nasehat untukku. Pagi kali ini adalah waktu melupakan, dan malam nanti ku harap fikiran ku kosong tanpamu. Sayang selalu ada senja yang membuat mengingat kembali. Kenangan? Indah atau tak indah? Sebab aku tau untuk memiliki sahabat yang baik sepertimu, aku pun harus membaikkan hatiku.

"Karena kita tahu, semiskin-miskinnya kita, seburuk-buruknya hidup kita, kita masih punya allah."(MBIB-65)

Kalimat ini selalu membuatku tersenyum. Hidup tidak hanya hitam, putih, dan abu-abu tapi cobalah membuka hati untuk kebahagiaan yang baru dari setiap masalahmu... 😊

.
.
.
"Berlarilah ketika hatimu telah yakin akan keputusanmu. Aku di sini selalu siap untuk membukakan pintu harapmu. Sebab aku pun berharap, kau akan menemuiku. Kita saling berharap, dan berdo'a, semoga ridho dari-Nya akan datang di waktu yang tepat. Untuk kita." Suara Bunga Lavender-MBIB 69

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menuju Baik Itu Baik-Panji RamdanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang