Menunggu dan Penderitaan yang Indah

1.2K 11 1
                                    

Indah rasanya ketika menunggu seseorang yang ingin aku tunggu, perkataan orang lain yang bilang menunggu itu melelahkan dan menjemukan ternyata tidaklah berhasil untukku. MBIB-31

Menunggu itu membosankan. Menunggu itu melelahkan. Menunggu itu sendirian. Tidak. Menunggu ku itu membahagiakan. Aku bisa belajar, aku bisa berproses, aku bisa menunggu dengan lebih baik. Untuk orang yang aku tunggu, bertahanlah. Aku sedang menujumu. Untuk yang selalu tertunggu, kuatkanlah prinsipmu. Sedang ada yang menujumu. Menunggu ku itu seperti rindu. Yang kerap selalu harus hadir walau tidak ku ingini. Ya, aku yang menjadi tersalahkan, aku akan menikmatinya. Sama halnya luka, namun menunggu jauh lebih indah.

"Adalah ketika kau melakukan sesuatu tak perlu memikirkan apa balasan yang akan kau dapatkan. Kau melakukan untuknya dan untukmu sendiri." MBIB-34

Pikiran kita seringkali adalah tentang apa dan/atau bagaimana yang orang lain pikirkan tentang kita. Kita akan senang ketika dipuji, kita menjadi tidal menyukai orang itu jika ia berkata buruk tentang diri kita. Itu hal wajar yang ada dalam kita. Keluar dari zona nyaman memanglah perlu dan terkadang harus. Aku takkan melarangmu memiliki pemikiran seperti tadi itu, tapi aku meminta kamu berfikir, bagaimana menjadi manusia, sukses sebagai manusia, adalah ketika kamu mampu berbagi dengan keterbatasan dan kekurangan yang kamu punya. Menembus batas dalam keterbatasan. Setiap kita mempunyai kekurangan, bukan sebagai bahan yang menjatuhkan semangat, namun menjadi penguat. Untuk berbagi, tidak perlu menunggu kamu memiliki segalanya, kamu memiliki yang sudah keinginanmu dapatkan. Bawalah hati kecilmu ke dalam bahagia yang sederhana. Cukup memberi dan fikirkan orang yang kita beri tersenyum untuk kita. Karena membuat orang lain tersenyum juga ibadah kan. Satu lagi, memberi syaratnya kamu ikhlas. Jangan memikirkan balasan atas apa yang telah kita beri karena hatimu telah yakin kamu melakukannya untukmu dan untuknya.

Hanya saja jangan meremehkan yang disebut dengan perubahan. Jika kamu sekarang merasa jauh dari kebaikan, ubahlah hal itu. MBIB-43

Jika kamu menunggu waktu untuk berhijrah, untuk apa? Lakukan sekarang, sedikit demi sedikit jika itu perubahan untuk menjadi baik, tentulah akan menjadi sebuah kebaikan. Teruslah lakukan kebaikan, kamu harus sukses sebagai manusia. Yang terus memberi tanpa memikirkan balasan atas apa yang telah kamu beri. Berubah pun merupakan proses. Jalanilah dengan keyakinan iman dalam hatimu.

"Bagiku kamu adalah penyeimbangku. Walaupun ketika saat di depan mu, aku seakan jatuh berkali-kali. Tak mampu berdiri tegak. Bagiku kamu pun adalah dunia ku, meski sepanjang aku ada di depan mu, aku tak bisa bernapas, hanya mampu tertunduk menjaga pandangku."(MBIB+45)

Rindu pada dunia ku. Dunia yang selalu membuatku bersemangat di pagi hari. Dunia yang selalu membawa senyum setiap aku membuka mata setelah tertidur. Dunia yang menjadikan hariku tidak kenal hitam, putih, maupun abu-abu. Duniaku adalah kamu. Ku nikmati rindu ini seperti merasakan angin yang berhembus. Hanya ilusi namun rasa akannya benar nyata. Jika aku belum mampu mengonati dengan temu pun aku belum mampu untuk tidak merindu. Mungkin ia yang selalu menang.

Menuju Baik Itu Baik-Panji RamdanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang