[9] Fine

1.8K 244 11
                                    

"Udah nggak papa." Jojo kembali menepuk-nepuk bahuku setelah aku kembali mengusik pertandingannya dengan Son Wan Ho tadi.

"Harusnya kan kamu yang maju." ucapku lemah. "Dasar Son Wan Ho!"

Jojo terkekeh. "Yang kalah siapa, yang kesel siapa.."

"Ya abis.."

"Ya terus kita mau sampai kapan duduk di sini Del?"

Aku mendongak, dan kusadari jika langit sudah berubah menjadi gelap. "Duh, jam berapa nih?" tanyaku gusar.

"Jam.." Jojo melirik arloji di tangannya. "Enam seperempat."

Aku menepuk dahiku pelan. "Kita pulang yuk?"

Kami segera bangkit setelah Jojo mengangguk, namun belum sempat aku melangkah, terdapat seseorang yang berjalan mendahului kami.

"Kevin?"

Seseorang itu berhenti kemudian menoleh.

Mulutku kembali terbuka. "Kamu, belum pulang?"

"Ini mau." Kevin menjawab singkat lalu kembali melanjutkan langkah.

"Kevin!"

Aku kembali berteriak untuk mengambil perhatiannya.

Dan hal itu berhasil.

Ia menoleh tanpa bersua.

Aku segera menghampirinya lalu berhenti saat jarak antara kami sudah cukup dekat.

"Aku minta maaf." ucapku pelan. "Aku.."

Aku hanya bisa menunduk tanpa berani menatap langsung pada manik-manik matanya.

"Della.."

Perlahan-lahan aku mendongak untuk menatap sosok yang baru saja memanggilku tersebut.

"Udah makan belum?"

Aku menggeleng cepat.

"Mau makan sama aku?"

"Apa?" sontak mulutku menjawab otomatis pertanyaan darinya, yang segera aku tutup rapat-rapar dengan kedua telapak tanganku.

"Mau nggak?" tanya Kevin sekali lagi.

"Eh" Aku menjawab malu-malu. "I.. Iya."

Lama aku dan Kevin saling bertukar kalimat, hingga aku teringat pada sosok yang berada beberapa langkah di belakang kami. Aku menoleh untuk sekadar ingin tahu apa yang sedang ia lakukan, namun dia telah menghilang.

***

"Kamu sakit?" tanya Kevin setelah aku menghabiskan suap terakhir makananku.

"Enggak Vin."

"Kok dari tadi diem terus?"

Bagaimana aku tidak diam, jika dari tadi aku sibuk mengatur detak jantung dalam dada yang yerus berdebar kencang ini?

Aku bertingkah seperti orang bodoh sekarang, karena hanya bisa diam saat Kevin bertanya.

Sungguh, aku mohon jantung bisakah kamu berdegup secara normal?

"Della aku juga mau minta maaf." ucap Kevin tiba-tiba.

"Maaf?"

"Iya, kan aku ngacangin kamu tadi."

Aku diam sejenak menunggu otakku memproses kejadian yang terjadi hari ini.

Oh!

Aku ingat.

"Iya!" ucapku tegas. "Tahu nggak? Cewek-cewek yang di sampingku pada ngetawain aku semua tahu.."

Tak kusangka hal itu membuat Kevin tertawa. "Ya abis aku kesel, kan kamu lebih milih pergi sama Jojo."

The Flying KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang