[12] Last

2.2K 239 41
                                    

Sebelum aku mulai, kalau ada yang mau gabung di grup wa (fans Kevin) bisa klik tautan ini ya!

https://chat.whatsapp.com/AesjErixXH02YD3XPvea7V

***

Sebelah lenganku berusaha menghapus air mata yang terus mengalir. "Bohong?" tanyaku tak paham.

"Aku pikir, kamu sama Jojo.." ujarnya lemah, sebelum akhirnya kupotong kalimatnya, "Maksud kamu?"

"Nggak papa, lupain."

Butir air mata kembali merembes keluar dibalik kedua mataku setelah mendengar Kevin berkata demikian. Ia seakan tak peduli dengan apa yang kukatakan, tak penasaran, tak juga ingin tahu kebenaran.

"Della?"

"Del?"

Telepon segera kuputus setelah aku merasa tak cukup kuat untuk melanjutkan obrolan.

Aku baru saja hendak melangkah masuk ke dalam lift sebelum seseorang meraih genggaman tanganku.

Aku menoleh perlahan..

Dan yang pertama kali kulihat adalah matanya.

Kedua mata hitam yang selama ini selalu kupandang,

Kedua mata hitam yang sering kali terlihat menjengkelkan bagi lawan,

Kedua mata hitam yang selalu berhasil membuatku nyaman dalam sekali tatapan.

Tak ada kata yang berhasil keluar dari dalam tenggorokanku, pun dengan dia yang hanya diam seribu bahasa.

Lalu sebelah tangannya ia angkat mendekat pada wajahku, menghapus jejak air mata yang masih tertinggal disana.

Aku segera tersadar, lalu menepis punggung tangannya yang kini bergerak menuju kantong mata sebelah kiriku.

Aku menunduk, tak ingin melakukan kontak mata.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu." ucapnya penuh makna.

Aku mendongak, mengharuskanku menatapnya dalam-dalam.

Perlahan aku mengangguk, mengekor di belakangnya sampai akhirnya kami tiba di tempat yang tak asing bagiku, juga baginya.

Barclaycard Arena.

"Kamu inget dulu pertama kali kita ketemu disini?" tanyanya sambil tersenyum simpul.

Aku menatap sebuah pohon rindang tempat aku mengalami kejadian tak menyenangkan waktu itu.

Secara spontan, seluruh sistem di otakku mulai memutar kembali memori masa lalu, tepat disaat kami pertama bertemu.

Kembali aku menangis, mengingat semua yang terjadi akhir-akhir ini tidak sejalan dengan apa yang kuharapkan, dimana sosok yang ada dalam pikiran makin hari makin terasa..

Jauh.

"Aku mau ini juga jadi tempat dimana kita akan berpisah." Katanya melanjutkan.

Aku diam.

"Aku udah harus pulang, Della."

Aku masih diam.

Ia lalu memilih melangkah maju membelakangiku.

Untuk waktu yang cukup lama, baik aku dan dia sama-sama tak memiliki sesuatu untuk diucapkan.

Sampai akhirnya kuputuskan untuk menjadi yang pertama membuka obrolan. "Vin," 

Sosok itu menoleh dengan ekspresi terkejut yang mudah terbaca,

"Ya?" tanyanya penasaran.

"Aku.."  ucapanku terhenti dengan sendirinya.

The Flying KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang