VI: [Relasi]

914 90 36
                                    

Sudah cukup siang untuk dibilang pagi, tapi masih pagi untuk dibilang siang. Jadi Sunny menyebutnya sebagai hari baru.

Baiklah, itu deskripsi awal yang tak penting.

Lee Sunny bangun dengan banyak pertanyaan di kepala. Kedatangan Sooyoung yang di kamarnya semalam berhasil membentuk misteri. Karena, hei, wanita itu ngacir cepat dengan wajah kelimpungan setelah mengajak berkencan. Tadinya Sunny ingin menyusul dan menanyakan apa maksudnya, namun Sooyoung mengunci pintu kamar—membiarkan Sunny tidur kembali dengan rasa penasaran yang amat besar. Penuh teka-teki.

Sebab terjaga sebelum Sooyoung, Sunny memutuskan untuk memasak sarapan meskipun sebetulnya ia jarang masak dan tak bisa menggunakan kompor dengan baik. Sempat minta belajar masak pada Hyoyeon dan Yoona—setelah mereka semua terpisah tempat tinggal—tapi sayangnya itu tak pernah terjadi karena jadwal pekerjaan ketiganya selalu berbenturan. Jadi Sunny masih buta akan peralatan dapur dan bahkan hanya menggunakan satu panci selama tinggal di apartemennya. Itu pun untuk memasak mi instan.

Sunny menanak nasi. Googling sebentar untuk mencari resep masakan sederhana di internet, memutuskan akan menggoreng omelet sayur, tumis sosis, dan sup tahu & tauge. Meski kelihatannya agak ribet untuk pemula, Sunny bertekad bulat belajar sambil praktik. Learning by doing, Bahasa kerennya. Untung Sooyoung tipe orang yang punya banyak bahan makanan mentah di kulkasnya. Selain lengkap, juga tersedia dalam porsi besar. Mungkin karena hobinya makan, ia tak segan belanja sebanyak itu. Berbeda dengan Sunny yang selama ini hanya mengisi lemari esnya dengan minuman beralkohol yang sungguh tak patut ditiru.

"Wah, udah bangun," tiba-tiba suara serak Sooyoung memecahkan kefokusan Sunny saat memotong sosis menjadi tiga bagian. Wanita itu menoleh dan mendapati Sooyoung tengah menguap sambil menyisir rambutnya dengan jemari di ambang pintu antara dapur dan ruang tamu. "Wangi nasi matang," Sooyoung menghirup dalam-dalam oksigen di sana untuk mengisi paru-parunya. Lantas berjalan mendekati Sunny dan meraih gelas sebelum diisinya air mineral. Menenggaknya dalam sekali napas, langsung habis.

Setelah itu, keduanya berhadapan seolah-olah tak terjadi apa pun tadi malam. Mungkin Sooyoung lupa, batin Sunny saat tak menemukan kejanggalan dalam ekspresi Sooyoung. Sementara dirinya menyembunyikan rasa penasaran dan tak bermaksud mengungkit peristiwa semalam cepat-cepat. Nanti saja, sebelum pulang 'kan bisa.

"Aku minta maaf karena gak izin dulu pakai dapur kamu," kata Sunny seraya mengalihkan kembali pandangannya ke pisau dan alas potong.

"Gak papa," sahut Sooyoung cepat sebelum kemudian hanya diam berdiri memperhatikan bagaimana Sunny mengatur jarak antara jarinya dan pisau dengan sangat jauh. Kalau boleh jujur, itu lucu. Saking takut jarinya ikut teriris, sampai sebegitunya, "ngomong-ngomong, kemampuan motong kamu payah banget." Ia menahan tawa dan bicara sarkas. Khas Sooyoung.

Mendengar itu, Sunny mendengus lalu melirik Sooyoung galak lewat sudut matanya.

"Aku gak terima dibilang begitu sebelum kamu sendiri buktiin kemampuanmu lebih baik," Sunny berhenti dari aktivitasnya dan menghadap Sooyoung sambil berkacak pinggang menantang. Wanita mungil itu sepertinya punya bakat sombong dari lahir. Sebelas-dua belas, lah, dengan Sooyoung, meskipun tingkat kesombongan Sunny agak tertinggal di belakang jika dibandingkan dengan milik Sang Nona Choi.

"Oh, gak masalah. Coba cek, bahan apa lagi yang perlu dipotong. Biar aku tunjukkin gimana caranya menggunakan pisau dengan skill dewa."

Sunny melihat ponselnya dan membaca sejenak resep dari internet, berusaha meladeni tuan rumah, "Bawang daun, tomat, buncis, sama wortel."

"Oke, aku mau motong bawang daun sama wortel. Sisanya bagian kamu, ya. Anggap aja ini bantuan," Sooyoung meraih pisau dari tempatnya dan memilah bawang daun yang bagus. "Perhatikan ini," mereka kontak mata dalam waktu dua sekon dan tiba-tiba Sooyoung teringat kejadian tadi malam di kamar Sunny. Itu sedikit mengejutkan dan membuyarkannya. Namun karena Sooyoung jago akting, ia hanya berdeham untuk menenangkan keterguncangan mentalnya yang mendadak.

d e e p  (Sooyoung x Sunny Girls' Generation)Where stories live. Discover now