"selamat datang di masa abu-abu"
Beberapa bulan kemudian,hari yang baru dimulai. Yap,hari pertama masuk SMA.setelah 2 bulan menunggu hasil UNBK yang mereka jalani selama 4 hari. Raya dan ketiga sahabatnya berhasil meraih nilai yang cukup memuaskan,setidaknya nilai mereka bisa membawa mereka masuk SMA Denand.
Sayang,satu dari mereka harus berpisah,Salsa. Raya.Dera.Rani bisa dipastikan masuk ke SMA Denand. Berbeda dengan Salsa,1 minggu yang lalu ia harus berpisah dengan 3 sahabatnya. Gadis itu beringsut menyetujui permintaan ayahnya,dan pindah ke Tokyo. Keputusan yang mendadak itu membuat ketiga sahabatnya sedikit terkejut. Pasalnya untuk tinggal dengan ayahnya saja Salsa tidak mau. Dan jika berpindah ke Tokyo bagaimana kelanjutannya?
"iya..permennya yang satu pak,dibawa semua,ntar gue minta"
Raya mengangguk lalu berlari kecil menuju kulkas dan mengambil bungkusan permen. Setelah itu kembali kedalam kamarnya.
"udah belom...oh iya...tali rafianya dikepang,cek dulu semua,oke?"
"oke" jawab Raya
"yaudah gue tutup yak...bye" Dera menutup sambungan telepon,Raya menaruh handphonenya dinakas. Gadis itu mengambil seragam putih abu-abu dari lemari,dan segera mandi.
***
"udah siap dek?" Arkana keluar dari garasi mendorong motor CBR orange,menghampiri adiknya yang sudah menunggunya dipinggir pagar rumah. Raya mengangguk sebagai jawaban lalu menerima uluran helm dari kakaknya.
"jam setengah tujuh aja belom ada,udah mau berangkat?" Arkana memanasi mesin motornya.
"biar ngga telat Mas..." Raya menengadah meminta jaket yang akan dipakai Arkana,cowok itu megkerutkan keningnya.
"rok nya adek pendek Mas...pinjem jaketnya.."
Arkana menyerahkan jaket jeansnya,setelah melilitkan jaket kakaknya dipingang Raya kemudian bertumpu pada bahu kakaknya itu dan naik ke motor. lalu kakak beradik itu bergerak membelah jalanan kota pelajar pagi itu.lenggang,itu yang pertama kali dipikirkan Raya sesaat setelah keluar dari gerbang komplek.
Sekitar 10 menit, akhirnya Raya sudah sampai tepat didepan gerbang sekolah barunya. Cewek itu berpamitan,lalu segera menuju aula sekolah.
Gadis itu berjalan santai,mengingat sekarang masih pukul 06.35. dan tentu saja ia sudah mengetahui letak aula disini berkat tour singkatnya saat proses daftar ulang.
Gadis itu mendongak menatap banner yang dipasang dipintu aula.
"Selamat datang di masa abu-abu" gumamnya lalu menengok kedalam aula.
Terlihat beberapa anggota osis dengan almamater biru berjalan hilir mudik. Beberapa peserta mos juga sudah duduk dikursi barisan belakang.
Raya memilih masuk dan menuju bangku bagian pojok aula,mengeluarkan benda pipih pintar dan menghubungi kedua sahabatnya.
Gadis itu mengetik beberapa pesan pada room chat grupnya. Tidak mendapat balasan , ia memasukkan kembali benda pipih itu kedalam tas.
Manik matanya mengamati penjuru aula. Berharap ada seseorang yang ia kenal. Gadis itu memperhatikan 2 barisan bangku didepannya. Seorang cowok dengan seragam putih abu-abu dan hoodie putih tampak sedang memainkan Hpnya.
Raya masih mengamati cowok itu,ntah kenapa ia seperti mengenal cowok itu.
'pliss...balik badan..balik badan' batinnya seraya menyatukan kedua tanganya ,mengepalkan tangannya didepan wajah.
"nikoooo....!!!" Lengkingan suara memecah konsentrasi Raya. Gadis itu menoleh mendapati seorang siswi yang bisa dipastikan adalah calon kakak kelasnya berjalan menghampiri cowok tadi.
"sebentar...Niko?" gumamnya tanpa sadar ia melupakan fakta kalau siswi tadi meneriaki sebuah nama yang tidak asing.
"ray..." tepukan di bahunya membuat raya menoleh,mendapati Dera dan Rani yang berdiri disampingnya.
"ehh..udah dateng" jawab Raya seraya menepuk dua bangku disamping kanannya.
"udah daritadi kali..lo nya aja yang malah liat kemana" Rani mengangguk menyetujui Dera,sementara Raya hanya bisa meringis.
***
"nama kalian sudah dibagi menjadi 20 kelompok,kalian bisa lihat daftar namanya di papan pengumuman di pinggir lapangan,setelah itu cari kakak penanggung jawab kelas yang udah nyebar di lapangan,mengerti?" ucap sang ketua osis dari atas panggung.
Seluruh peserta mos mengangguk paham,beberapa diantara mereka buru-buru berlari keluar aula. Rani masih mematung menatap panggung .
"kenapa Ran? Kangen lo? " ucap Dera seraya merangkul kedua pundak sahabatnya.
"nggak,yuk ke lapangan" jawab Rani sambil mengalihkan maniknya. Raya hanya bisa menghela nafas , ia lupa memberitahu kalau ketua osis itu adalah cowok yang Rani kenal.
Ketiga cewek tadi segera menuju papan pengumuman,berhimpitan dengan peserta lain.
"maju Ran,maju tuh ... " Dera yang berada diantara Rani dan Raya mendorong sedikit pundak Rani. Sementara Raya membuka Hpnya,membukan ikon kamera,dan menyerahkan ke Rani.
"nih Ran" Rani menerima uluran dari Raya lalu segera mengarahkan kamera hp itu ke beberapa lembar kertas yang tertempel di papan.
"kuy..balik balik" Rani mengangkat hp ditangan kirinya sementara satu tangannya lagi menepuk pundak Dera.
Ketiga cewek itu menyempil dan menembus himpitan peserta mos tadi. Mereka berdiri tak jauh dari tempat tadi. Dera membaca daftar tadi,diikuti Raya dan Rani yang berada disamping kanan dan kiri.
"nih..kelompok tujuh ada nama gue" Rani berseru, diikuti Dera yang juga menyerukan namanya yang berada di kelompok tujuh.
"ehh..gue dimana ?" Raya men-zoom layar hpnya.
"nih nih nama lo...dikelompok ..." Rani meraih hp tadi. Dera dan Raya masih menunggu Rani , pasalnya kedua orang itu tidak menemukan nama Raya.
"tujuhhh!!yes kita sekelompok" Rani melompat heboh.
Dera yang awalnya terdiam ikut berseru heboh begitu pula Raya. Ketiga cewek itu sejenak tidak memikirkan lingkungan sekitarnya yang mulai menatap mereka aneh.
"hey,apa kabar?"
Ketiga cewek itu menoleh kebelakang,tepat dibelakang mereka. Dua orang cowok yang tengah tersenyum satu diantaranya memakai almamater osis. Masih dengan posisi yang sama,Rani menelan salivanya. Matanya masih mengamati cowok ber almamater yang baru saja menyapa.
"ehh..ha halo kak" ucap Dera seraya mearik pergelangan tangan Raya dan Rani agar merapat kearahnya.
"gimana kalian dapat kelompok berapa?" Tanya Eza
"tujuh kak" jawab Raya.
"wah..pas banget penanggung jawabnya gue" Eza menatap Rani yang masih diam menunduk.
"wah..berarti ngga usah cari –cari yang mana PJ nya" Dera sedikit memaksakan tawanya. Ketiga cewek itu beralih mengamati cowok yang datang bersama Eza.
"ohh iya..kenalin dia temen gue,mungkin kalian udah kenal.." Eza mengarahkan pandangan matanya dari temannya itu ketiga cewek yang berhadapan dengannya.
"Putra Tama"
***
minal aidzin wal faidzin....
Pina minta maaf lahir dan batin,maaf atas yang disengaja dan tidak,semoga cerita ini selesai sebelum ramadhan tahun depan yahhh:)))
Raya,Dera,Rani,Salsa dan yang lain juga ikut mengucapkan yahhh...
SALAM RINDU,Fariza J
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?
Teen FictionJangan beri harap jika kamu tak juga mengharapkan,ini hubungan antara dua orang. Kamu dan aku. Kalau kamu bisa pergi dan lupa seharusnya aku juga bisa , bukan? 《Typo bertebaran》 《Jangan lupa vote dan comment》 《Ayok kenalannn...!!! Hehe》