"Uhuk! Uhuk!" Ibu berdiri menatap dirinya di cermin,sudah beberapa hari batuknya mulai kambuh.Berawal saat ia menghadiri acara kemarin, saat ia batuk dan ada bercak darah disana.
"Apa penyakitnya kambuh lagi ya?" tanya Ibu dalam hati
"Nggak.." Ibu menggelengkan kepalanya,mencoba berpikiran positif.
"Palingan darahku.."
"Ibu.." panggilku,aku membuka pelan pintu kamar mandi,membuat lamunan sosok itu hilang seketika.
Ibu menoleh, "Iya..",lalu tersenyum kearahku
"Ibu sakit?" tanyaku memeluknya dari belakang "Ani lihat Ibu batuk batuk"
"Nggak,Ibu batuk biasa aja" Ibu tersenyum ke arahku,mengelus pelan rambutku
"Ibu..." aku memeluknya erat,Ibu membalas pelukanku lebih erat,entah kenapa aku enggan melepaskan pelukan yang begitu hangat,penuh dengan cinta itu.Sedangkan aku tak mengetahui bahwa perempuan di depanku ini sedang mencoba menetralkan hatinya yang gelisah sedari tadi.
"Ani..temenin Ibu ke pasar yuk" ajak Ibu sambil melepas pelukannya
"Ke pasar?" aku diam sambil berpikir,lalu mengangguk
"Tapi Ibu bikin empek empek ya.." mintaku manja
"Iya..makannya temenin Ibu ke pasar" Ibu tersenyum "Nanti ibu bikinin pempek banyak banyak,mau?"
Aku mengangguk semangat
"Oke",aku segera berlari ke dalam kamar untuk mengambil jilbab dan jaketku,lalu berlari kembali menghampiri Ibu yang tengah bersiap siap di ruang tamu.
"Ibu...! Ani udah siap" aku berteriak
"Iya..tunggu sebentar",Ibu segera mengambil kunci motor,lalu bergegas menerima ajakanku yang terus menarik baju Ibu untuk segera pergi.
"Ayo"
🍁🍁🍁
Dengan lahap aku dan Kakakku menghabiskan pempek yang tersisa di piring,untunglah Ibu membuat cukup banyak, membuat kedua sejoli dihadapannya ini tak perlu repot repot berkelahi memperebutkan empek empek seperti biasa.
"Enak nggak?" tanya Ibu
"Enak!" jawab kami serempak,yang masih sibuk mengunyah
"Pempek Ibu emang enak..." kataku sambil mengangkat jari jempol
"Kalau Ani kasih satu jempol..aku masih dua jempol buat Ibu" kata kakakku mengangkat kedua jempol miliknya
"Ani akan kasih empat!" Kataku sedikit mengangkat kakiku,dan menggerakkan kedua jempol kakiku,serta kedua jempol ditangan
"Mbak Sri! Pinjam jempol!" Teriak kakakku
"Curang!" Aku memukul kepalanya dengan sendok.Enak saja dia ingin "meminjam" jempol orang lain.
Ibu tersenyum dan tertawa geli melihat tingkah kedua anaknya,lalu ia kembali sibuk dengan masakannya,sedikit sedikit memperhatikan kami yang kembali mulai sibuk mengunyah.
"Mereka sudah besar..."gumam Ibu dalam hati.
🍁🍁🍁
Seminggu kemudian...
Aku berdiri di depan kaca.Hari ini hari pertamaku menginjakkan kaki di sekolah dasar,aku sekali lagi memperhatikan diriku yang memakai seragam putih merah,lalu senyumku mengembang ketika mengingat kara kata Ibu semalam
"Pinokio aja mau sekolah masa Ani enggak? Malu donk sama Pinokio yang mau sekolah" Ibu tersenyum sambil mengelus rambutku
"Iya! Ani akan sekolah!" Ujarku semangat "Ani mau pinter kayak Ibu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinokio (Sudah Terbit!)
Non-Fiction🍁🍁🍁 Hei apakah kamu pernah mendengar cerita pinokio sebelumnya? Bisakah kalian ceritakan bagaimana alur cerita itu? Bagaimana cerita Pinokio itu berakhir? CERITA NYATA, Non fiksi~ Selamat membaca dan semoga kalian menyukainya_❤️ PART MASIH LENGKA...