Aku memandang keluar jendela, pemandangan Synithis Centropolis dengan berbagai gedung tingginya terbentang luas, beberapa jembatan dengan mobil levitasi magnetik diatasnya yang melaju cepat, Alpha melarang dibuatnya mobil terbang karena suatu alasan yang dirahasiakan, entah apa. 20 menit dari jam pulang sekolah, tapi Bryan belum datang.
Aku mengeluarkan IOED dari sakuku, IOED adalah singkatan dari IOthoni Einai Diafanis, sebuah teknologi mirip smartphone di abad 21, namun dengan tampilan transparan nyaris tak terlihat dengan bingkai tipis berwarna putih, lebih mirip kaca padahal bahan pembuatnya adalah osmium, tampilannya memanfaatkan layar hologram, tak perlu menyentuh layarnya untuk mengoperasikan IOED karena ia telah memakai teknologi pikiran yang disebut Nou, hanya tinggal memikirkan apa yang harus IOED lakukan maka ia akan segera melakukan hal tersebut -tanpa menyentuhnya-
Aku menatap layar IOED, berharap ada kabar dari Bryan, namun nihil. Untuk menghabiskan waktu, aku memerintahkan IOED untuk mengirim pesan pada Flor agar ia juga datang kerumahku, tak lama terdengar suara pintu diketuk. Bryan.
Segera, aku membuka pintu depan, terlihat Bryan tersenyum dengan Eve disampingnya. "Maaf, aku terlambat." Katanya sambil tetap tersenyum, namun kemudian ia menutup mulutnya. "Aku terdengar seperti Seaton." Ia tertawa.
"Masuk." Aku mempersilakan mereka berdua masuk. "Bagaimana bisa Eve masuk ke wilayah Synithis?"
"Kau tahu lah, batas antara Synithis dan Kaki tak jelas, para Teta bisa dengan mudah masuk ke Synithis, terlebih tak ada tembok pembatas antara Synithis dan Kaki." Bryan menatapku, "Jadi, ada apa?" Tanya Bryan seraya duduk di sebuah kursi magnetik.
"Aku mendengar perkataan seorang murid tadi dan menyatakan kalau tujuan Alpha bukanlah penertiban wilayah, tapi Genosida." Aku menekankan kata genosida, mereka berdua tersentak.
"Apa maksudmu?" Tanya Bryan masih tak mengerti.
"Entah benar atau bukan, tapi yang aku dengar dari seorang siswa kasta BetaGama adalah genosida dan bukan penertiban wilayah seperti yang dijanjikan. Jikalau hal itu tak benar, kau masih ingin bebas dari 'penertiban' ini, kan?" Tanyaku, Bryan dan Eve mengangguk. Aku meletakan kaset di meja di hadapan Bryan dan Eve. "Aku menemukan kaset ini…"
"Apa itu kaset?" Tanya Eve memotong penjelasanku.
"Ehm, aku jelaskan diakhir, oke?" Tanyaku balik, Eve mengangguk, aku melanjutkan penjelasanku. "Aku menemukan kaset ini di perbatasan dengan Stratiot, kaset ini diketahui berasal dari ibuku…"
"Kau masih punya ibu?" Potong Bryan.
Aku menghela nafas, "bisakah aku menyelesaikan penjelasanku dulu?" Tanyaku, Bryan dan Eve tertawa, lalu mengangguk. "Oke, kaset ini dikirim ibuku didalam sebuah kotak, isi kaset ini adalah rekaman suara ibuku yang menyuruhku untuk pergi ke wilayah utara, ada pertanyaan?"
"Wilayah utara? Odintas? Kau gila?!" Tanya Bryan dengan nada tinggi di kalimat terakhir.
"Itu dia, aku mengundangmu kesini untuk mengajakmu menyelidiki apa arti kaset ini, isinya menyatakan kalau aku ingin selamat dari 'penertiban' ini, aku harus ke wilayah utara, aku sendiri tak mengerti apa maksudnya. Kupikir jika aku tahu dan berhasil lolos dari genosida, kalian juga bisa lolos bersamaku."
"Aku ikut." Kata Bryan tanpa diberi aba-aba.
"Sebentar, jadi kaset adalah alat untuk menyimpan dan mendengarkan suara?" Tanya Eve penasaran.
"Hanya menyimpan, kita perlu radio untuk mendengarkannya." Jelasku.
"Apa itu radio?" Tanya Eve lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA (Telah Terbit)
Science Fiction[SUDAH TERBIT] Masa depan, Hanya dua kata, tapi yang terbayang adalah sebuah masa dengan teknologi canggih, orang-orang terbang tanpa lagi membutuhkan pesawat, atau penjelajahan luar angkasa yang membuahkan hasil ditemukannya sebuah planet layak hun...