Sekitar pukul 14.00 WIB pesawat Xia mendarat. Xia bersama ibunya telah sampai di Jakarta dan sekarang sedang menunggu sang sopir menjemputnya di bandara.
"Langsung pulang ya, Pak Diman!!" titah Xia kepada sopirnya.
"Baik Non." jawab Pak Diman kemudian melajukan mobil meninggalkan kawasan parkiran bandara.
Kota dengan padat penduduk dan kemacetan serta suara bising kendaraan membuat Xia ingin cepat-cepat sampai di rumah, ia sudah tidak sabar ingin memberi kabar gembira kepada kekasihnya jika sang ibu merestui hubungan mereka.
Dalam laju mobil yang sedikit tersendat akibat macet, Xia mencoba menghubungi Reynald melalui ponselnya.
Tut Tut Tut
"Halo Sayang? Di mana sekarang? Nanti bisa nggak ke rumah? Ibu ingin bertemu denganmu." tanya Xia pada seseorang di ponselnya.
"Iya, Sayang!! Tapi nanti ya agak malam, sekarang aku masih di rumah sakit sama Tera, nanti malam aku ke rumah kamu. Sudah dulu ya, Sayang!!
Klik
Sambungan telepon terputus begitu saja tanpa Xia sempat membalas pembicaraan Reynald dan Xia merasa diacuhkan oleh Reynald, ia merasa Reynald tidak bergembira mendengar ibunya ingin bertemu.
Awas kamu, Rey!! Kamu selalu cueki aku kalau ada istrimu di dekatmu, batin Xia kesal.
Xia merasa cemburu, ia memang belum pernah bertemu dengan istri Reynald tapi Xia pernah melihat foto Tera dalam ponsel Reynald.
Paras cantik nan anggun serta keibuan yang melekat pada diri Tera membuat Xia semakin cemburu jika Reynald absen sehari saja tidak mengunjunginya karena itu Xia selalu berusaha membuat Reynald menginginkan dirinya.
Seminggu empat kali ia khusus memanggil instruktur senam datang ke rumah untuk berlatih senam seks supaya Reynald selalu ketagihan dengan tubuhnya.
Sesampainya di rumah, Xia memanggil Bi Umi pengasuhnya sewaktu ia masih bayi untuk menyiapkan kamar tamu karena ibunya berkunjung.
"Bi..?? Bi Umi..?? Ibu datang nih, Bi! Siapkan kamar tamu yang di sebelah kamar Xia ya, Bi!" titah Xia kepada pengasuhnya.
Dengan langka tergopoh Bi Umi keluar dari dapur menghampiri majikannya.
"Baik Non."
"Bu, Xia mandi dulu ya! Gerah pada lengket semua badan Xia," ucap Xia kepada ibunya dan berlalu menuju kamarnya.
Sofia pun memeluk Bi Umi karena sudah lama tidak bertemu. Sejak Xia memutuskan untuk tinggal di Jakarta karena pekerjaannya, Bi Umi sebagai ibu kedua bagi Xia tidak tega jika harus berjauhan dengan momongannya karena itu Bi Umi memutuskan ikut menemani Xia di Jakarta.
"Bagaimana kabarnya, Bi?" tanya Sofia kepada Bi Umi seraya duduk pada sofa di ruang tengah.
"Kabar saya baik, Nyonya. Tumben Nyonya kemari, ndak biasanya Nyonya datang kalau Non Xia tidak kenapa-kenapa." tanya wanita tua itu kepada sang majikan.
"Iya Bi, itu momongan Bibi ingin mengenalkan saya dengan pria yang sebentar lagi jadi suaminya," jawab Sofia sambil menyelonjorkan kakinya pada bantalan sofa.
"Maksud Nyonya, Den Reynald?" tanya Bi Umi kepada majikannya sambil mulai memijat kaki Sofia.
"Lho... Bibi kenal to sama dia?" tanya Sofia sambil netranya setengah terpejam merasakan pijatan Bi Umi.
"Iya kenal, Nyah. Setiap hari Den Rey kan selalu kesini." jawab Bik Umi sambil berganti memijat tangan Sofia.
"Cakep nggak, Bi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴵSᵀRᴵ ᴷEᴰUᴬ
Romance[21+] ~ Sebagian part diprivate. Sebelum membaca lebih lanjut, sebaiknya pikir kembali bila usia tidak memenuhi syarat. JANGAN DIBACA! ⛔ ~~~ ✔ Istri Kedua adalah tulisan pertama pengarang ✔ Story END, sudah dibukukan ✔ Mature Story 🔞 💐💐💐 B L U R...