Xia sedang berendam dalam bathtub-nya ketika Reynald datang. Reynald dengan wajah kusutnya menghampiri Xia yang sedang berendam menikmati aromatherapy.
Suasana kamar mandi yang temaram serta dua buah gundukan pada dada Xia terlihat menyembul di air yang terdapat pada bathtub membuat Reynald tak kuasa menahan birahinya. Sejenak ia melupakan masalah yang terjadi di rumah sakit.
"Sayang..... ikutan mandi dong??" kata Reynald dengan mencium pundak mulus Xia sambil meremas gundukan pada dada Xia.
"Akhh..... sakit Rey! Aku lagi sebel sama kamu, mandi aja sendiri!!" jawab Xia tanpa menatap pria di sampingnya.
"Beneran nih sebel? Jangan ngambek dong, Sayang! Cia lagi sakit, Yang. Dia kena kelenjar getah bening." kata Reynald sambil meremas rambutnya dan merosot duduk pada lantai kamar mandi.
Seketika juga Xia terkejut dan merasa bersalah karena ucapannya tadi.
"Maafin aku, Rey!! Aku nggak tahu kalau kamu lagi ada masalah, lalu sekarang gimana kondisi Cia?" tanya Xia bangkit menyudahi acara berendamnya memperlihatkan tubuh moleknya di hadapan Reynald.
"Cia sekarang dirawat di rumah sakit, mulai besok dia harus menjalani kemoterapi." jawab Reynald sembari berdiri dan meraih tubuh Xia dalam pelukannya.
"Aku rindu kamu, Sayang!!" tangan Reynald menyentuh dagu Xia dan mengulum bibir, memainkan lidahnya di sekitaran bibir wanitanya.
Xia pun menyambut ciuman Reynald tanpa paksaan, ciuman yang mulai memanas berubah menjadi pagutan liar, saling bertukar saliva membuat Reynald mulai melepas pakaiannya satu demi satu.
Reynald mengubah posisinya, posisi mereka sekarang saling berhadapan satu sama lain. Dengan bibir yang masih memagut Reynald menggendong wanitanya, kaki Xia sekarang berada pada pinggang Reynald. Memudahkan pria itu memasukkan batang kemaluannya yang telah mengeras sedari tadi.
"Reyyy.... puasin aku, Rey!!! lirih Xia pelan segera meminta pelepasannya.
Perlahan Reynald melesakkan batang kemaluannya ke liang senggama Xia.
"Akhhh..... Rey.....!! Empphhhh..... sshhh akhhh....." rintihan Xia merasakan area kewanitaannya sesak oleh daging keras milik Reynald.
Kepala Reynald menunduk, mencium leher Xia dan meninggalkan tanda merahnya disana. Reynald terus menghujam, memaju mundurkan pinggulnya sambil menatap wajah Xia yang mengerang dan merintih karena hentakan yang dibuatnya.
Beberapa menit Xia hanya merintih dan mendesah karena tak kuasa menahan rasa nikmat yang diberikan oleh pria yang dicintainya.
"Ouggghhhh Rey, I..... cuummmmm.... empppp....." pekik Xia seraya melengkungkan punggungnya.
Reynald lalu menurunkan Xia, sekarang posisi Xia duduk pada meja wastafel dan Reynald pun berjongkok menghadap ke liang senggama Xia.
Laki-laki itu mengulum, menyesap cairan yang dikeluarkan oleh liang senggama Xia hingga tak bersisa.
"Akhhh Sayang.....!!! Geli, Yang!! ucap Xia sembari melengkungkan punggungnya kembali.
Dan Reynald hanya tersenyum simpul menatap wanitanya.
"Mau lagi nggak, Sayang??? Nih masih berdiri!!" sambil netranya melirik ke arah batang kemaluannya yang masih berdiri tegak.
Pipi Xia merah merona menahan malu, karena Reynald tahu sekali jika ia suka dengan permainan panas seperti ini. Tanpa bertanya lagi, Reynald menggendong Xia ke kamar dan melanjutkan pergulatan panasnya.
Di dalam kamar, Reynald menurunkan Xia di ranjang king size dan mulai meremas dua gundukan pada dada Xia lalu mencium dan mengulum puncaknya
Xia kembali merasakan nikmat dan suara desahan Xia membuat Reynald semakin tak sabar ingin menghujami liang senggamanya. Hanya suara desahan dan rintihan keduanya yang terdengar memenuhi ruangan.
Deru napas Reynald mengiringi suara desahan Xia, keduanya hanya merasakan nikmat mengiringi pergulatan panas mereka. Napas Reynald yang semakin berat, ia merasakan batang kemaluannya dijepit oleh milik Xia begitu erat.
"Reyyyy, a...ku... mau... akhhhh Rey!!! dan Reynald tahu jika Xia mengalami klimaksnya untuk kedua kalinya.
Dan Reynald semakin cepat memaju mundurkan pinggulnya dan tangannya meremas dengan kuat daging kenyal di dada Xia saat ia akan mencapai pelepasannya.
"Ougghhhhh..........!!!! erang Reynald, suaranya parau karena merasakan nikmat ketika cairan kentalnya menyembur ke rahim Xia.
Tubuh Reynald pun terjatuh di samping Xia, perlahan ia mencium dahi Xia lalu hidung dan kemudian bibirnya.
"Makasih, sayang!! Tubuhmu nikmat sekali. Aku tidak pernah merasakan bercinta senikmat ini dengan Tera." ucap Reynald menatap Xia yang bersejajar dengannya.
Lalu Reynald melanjutkan kata-katanya kembali.
"Mintalah cerai dari suamimu!! Aku akan melamarmu kepada ibumu dan kita akan segera menikah."
"Tapi...." belum sempat Xia berkata, Reynald meletakkan telunjuknya pada bibir Xia dan menyahut.
"Nggak ada tapi-tapian, Yang!! Aku ingin memilikimu seutuhnya, hatimu maupun tubuhmu! Karena aku bukan laki-laki brengsek seperti masa lalumu itu." sahut Reynald menegaskan.
Dan Xia hanya terdiam lalu memeluk laki-laki di sebelahnya dengan erat.
"Makasih, Sayang!! Besok aku akan menghubungi ibu dulu dan menceritakan hubungan kita." jawab Xia sambil mengatupkan kedua netranya karena kantuk yang mendera.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴵSᵀRᴵ ᴷEᴰUᴬ
Romance[21+] ~ Sebagian part diprivate. Sebelum membaca lebih lanjut, sebaiknya pikir kembali bila usia tidak memenuhi syarat. JANGAN DIBACA! ⛔ ~~~ ✔ Istri Kedua adalah tulisan pertama pengarang ✔ Story END, sudah dibukukan ✔ Mature Story 🔞 💐💐💐 B L U R...