***
Di hari minggu ini Rasya terlihat masih bermimpi di tempat tidurnya. Pintu terbuka perlahan menampilkan sosok jangkung bertubuh tegap melihatnya intens. Raffa berjalan menghampiri Rasya yang tidur dengan posisi jauh dari kata elegan itu."Bangun!" Raffa menepuk pipi Rasya pelan agar gadis itu segera bangun.
"Engg!diam anda!jangan ganggu Rasya lagi bobo cantik!mau di terkam hah?!" Gumam rasya masih dengan mata tertutup. Bukannya bangun Rasya malah semakin mengeratkan selimutnya karna cuaca pagi ini sangat dingin diakibatkan hujan tadi malam.
Setelah membangunkan Rasya berkali kali dengan dibalas gumaman yang tidak bermanfaat dan sampai sekarang Rasya belum juga bangun. Kesabarannya habis Raffa tidak ingin lama lama membangunkan kebo betina ini untuk sarapan. Dengan niatnya yang di luar dugaan. Dia menggendong Rasya ala bridal membawa tubuh gadis itu ke bathub dan mengguyurnya dengan air. Rasya sadar,apakah rumah nya kebanjiran? Dia segera bangun dari tidurnya. Dengan panik dia melompat ,menerjang tubuh Raffa yang ada di depannya. Untung Raffa sigap menahan tubuhnya.
" CRISTOPP...KAMAR RASYA KEBANJIRAN. BAWA RASYA KE PENGUNGSIAN!!CEPETAN !!INI AIRNYA UDAH SAMPE KEPALA RASYA!!LIAT KEPALA RASYA BASAH!!IH CRISTOOPPP!!!!!!"
"Turun!"
"NGGAK MAU,RASYA KAN UDAH BILANG KAMAR RASYA KEBANJIRAN!NANTI RASYA KELELEP TRUS MATI TRUS BUNDA SAMA AYAH SEDIH TRUS NANTI SIAPA YANG JADI ANNA NYAH CRISTOP???!!"
"Nggak banjir"
Mengerti dengan yang Raffa katakan Rasya mengernyit sambil turun dari pangkuan Raffa. Dia menatap sekeliling.
"Kalo enggak banjir kenapa kepala rasya basah?"
" diguyur"
" sama siapa?"
"Gue"
"Ih kenapa diguyur coba. kan bisa bangunin rasya secara baik baik menggunakan akal sehat bukan sama cara tidak berperikemanusiaan gini"
Raffa menghela nafas. Dia harus sabar mengahadapi manusia purba dihadapannya ini. Dia tidak salahkan? Tadi dia sudah membangunkan Rasya dengan baik. Rasya saja yang merupakan keturunan kebo afrika. Susah dibangunin."Mandi,sarapan"
"Maksud cristop Rasya sarapannya di kamar mandi? Ih kok gitu bukannya sarapan di meja makan?aduh kok rasya mendadak pinter yah"
Astagfirulloh. Ya alloh apa salah Raffa?"Mandi terus sarapan"
" ohh ngomong dong dari tadi"- Raffa pingsan di tempat
***
Samar samar dia mendengar seseorang memanggil namanya berkali kali atau telinganya sedang berdengung mengakibatkan suara itu menggema?kepalanya terasa berat sekarang dia mendengar orang yang berbicara." gimana keadaan cristop om?"Tanya rasya.
Dokter yang menangani adalah Om Adlen salah satu keluarga Rasya yang berprofesi menjadi dokter jadi bila ada yang sakit keluarga rasya tidak perlu memanggil dokter lain kecuali sakitnya serius.
" dia baik baik aja cuma stress sama kecapekan ngomong ngomong ada yang bikin dia stress?"
Perlahan dia membuka mata mengernyit bingung kenapa dia ada di kamar keduanya?(baca:kamar di rumah rasya). Dengan hati hati dia menoleh ke kanan terdapat dokter dan seorang gadis sedang bercengkrama
"Ras."lirihnya
Rasya hendak menjawab tetapi mendengar namanya di panggil dia segera berbalik arah dan menghampiri Raffa.
"Raffa baik baik aja?ada yang sakit?dimana?tunjukin!nanti sama rasya elus elus biar sakitnya ilang. Soalnya pas di london rasya jatuh dari tangga terus kaki rasya berdarah paman rye ngobatin terus di elus kaki rasya jadi enggak sakit lagi"cerocos rasya.
"Gak papa"
"Gak papa gimana. Kalo cowok bilangnya gak papa pasti dalemnya kenapa napa"
Eh kok kebalik yah,pikir raffa
"Gak papa" ulangnya"Oh iya tadi Raffa tiba tiba pingsan pas nyuruh rasya mandi kata om,raffa stress sama kecapekan. Emang nyuruh rasya mandi bikin stress sama kecapekan yah?"
"Justru kelakuan lo dek yang bikin stress orang. Juga sama kelemotan lo,abang juga gak kuat kalo di suruh ngajak ngobrol adek sendiri" sahut Agung yang tiba tiba masuk ke dalam kamar. Merasa tidak dianggap om adlen turun menuju ruang keluarga,menonton tv. Toh Raffa juga sudah sadar dan terlihat lumayan pulih.
"Tapi kan lemotnya Rasya datangnya gak sering amat"rasya tak mau kalah.
"Gak sering ndasmu. Coba tadi lo di suruh mandi langsung mandi bukannya nanya ini-itu tuh liat akibatnya adek ipar gue jadi pingsan"
"Ih itu mah bukan rasya yang buat cristop pingsan kata om juga cristop tuh stress sama kecapekan ABANGG."
"Iya yang bikin stress tuh elonya adek abang yang pinter" huh!agung harus bersabar mengahdapi adeknya yang lemot dan keras kepala ini.
Manusia yang diperdebatkan hanya nyelonong masuk kamar mandi untuk cuci muka dan turun untuk makan karna sebelum pingsan dia sama sekali belum menyentuh makanan apalagi minum.
Selama abang-adek itu berdebat. Rasya yang pertama menyadari berkurangnya orang yang ada di ruangan itu, mendadak panik.
" ABANG CRISTOP MANA ABANG DIA ILANG. jangan jangan dia diculik ama swiper. Tadi rasya nggak sempet bilang 'swiper jangan mencuri'. Abang ini gimana cristop ilang!!nanti yang jadi pasangan anna siapa abang ?SIAPAA??!"teriaknya sambil menggoyang goyangkan tubuh abangnya yang terlihat tidak peduli dengan tangan menutup telinganya.
"Paling dia kebawah dek kan dia belum makan dari tadi"
"Oh iyah dibawah. CRISTOOPPP!!"
Rasya turun kebawah dengan tergesa gesa dia tidak mementingkan keselamatannya dan tidak sadar bahwa lantai licin.Brukk!!
"ASTAGFIRULLOH NYERI GUSTI"
"AYAH"
Dengan posisi ayah duduk dilantai sedangkan tangannya menahan tubuh putrinya itu. Semua orang keluar dari aktivitasnya masing masing bahkan raffa yang sedang makan saambil membawa piringnya menuju sumber teriakan itu.
"Ayah gak papa?"
"Ayah kenapa?"
"Sakit gak yah?"
"Kakak ipar ngapain duduk dilantai?"
Pertanyaan beruntun itu membuat ayah emosi dia segera berdiri dengan hati hati kalo nanti jatuh lagi kan gak keren.
" bukannya bantuin bangunin malah diwawancara dasar keluarga durhaka"cemberutnya dan segera pergi ke ruang kelurga untuk melanjutkan pekerjaannya.
Sebenarnya pada saat Rasya hampir terpeleset kebetulan ayah keluar dari kamarnya membawa pulpen yang tertinggal tadi. Melihat itu ayah dengan cepat lari ke arah rasya, beliau juga tidak tahu bahwa lantainya baru saja di pel dan kejadian itu terjadi.
Sungguh keluarga yang aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa : freeze x warm
Teen Fiction*** Rasya si murid biasa, anak manja, cerewet plus punya motto 'tiada hari tanpa cristop' Dia orangnya hiperaktif, lebih aktip dia daripada balita yang lagi masa pertumbuhan. Dengan prilaku setara anak batita. Sang 'babysitter' yang slalu memantau a...