Yang di mulmed Raffa ganteng😍
___
Kamu...
Tidak istimewa,tapi menurutku spesial
Bagai nasi goreng yang akan kubuatkan untukmu saat pagi menjelang di masa depan denganmu
Menjadi pendampingmuUhuk...
***
Raffa memundurkan kursi yang didudukinya dan pergi ke ibu kantin untuk membeli sesuatu. Setelah selesai dia pamit kepada Fadil."Gue pergi." Sahut Raffa keluar dari area kantin.
"Lah tuh anak dua napa yah?" Gumam Fadil.
Raffa mampir ke UKS untuk mengambil sesuatu.
Setelah memberitahu kepada petugas PMR barang yang dibutuhkan Raffa. Dia menunggu di sofa yang telah di sediakan."Kak? Maaf, ini obatnya." Sahut si petugas. Raffa mengalihkan pandangannya dari handphone ke petugas itu. Dia bangkit dari duduknya dan mengambil obat dari tangan petugas PMR itu. Dia menganggukkan kepalanya sebagai tanda terimakasih dan keluar.
Dia menggerakan kakinya menuju toliet bersandar di tembok samping. Menunggu seseorang keluar dari tempat itu."Ahh leganya...tapi perut Rasya masih sedikit sakit. Gimana nih.." Rasya mulai gelisah. Tapi dia merasakan sesorang menepuk pundaknya.
Dia berbalik melihat sang pelaku."Cristop ngapain kesini?" Bingung Rasya. Raffa mengeluarkan obat sakit perut dari saku celana depannya. Dan membuka kemasan obat itu. Dia menyodorkan obat dan air minum yang dibelinya tadi. Paham dengan maksud Raffa,Rasya segera meminum obat yang diberikan Raffa. Rasya sangat suka mie goreng. Tapi perutnya tidak tahan dengan micin dan cabe kering yang ada di dalamnya. Kalian sudah tahu kan bahwa daya tahan tubuh Rasya lemah? Sekarang pun mukanya terlihat sangat pucat dan bibirnya sedikit kering.
"Cristop gendoonggg!!" Ucap Rasya. Jiwa anak kecilnya kembali.
Tanpa berpikir panjang Raffa berjongkok menunggu Rasya naik ke punggungnya. Dengan lesuh Rasya melingkarkan tangannya di leher Raffa,Raffa mulai mengangkat tubuh Rasya. Baru saja dia berdiri. Raffa sudah oleng."Waaaa,Cristop tiati dong kalo Rasya nyusruk gimana?"
Keseimbangan Raffa terkendali. Dia tak habis pikir. Dengan badan lemasnya,Rasya masih bisa berteriak. Luar biasa.Raffa berjalan dengan santainya. Sementara yang di gendongnya bergumam pelan tiada henti sambil menyenderkan kepalanya di bahu Raffa. Semua murid yang masih di koridor terlihat sudah biasa dengan kejadian itu. Sebab mereka tahu si beku yang tak tersentuh akan selalu ada untuk si panas yang menyebalkan.
Mereka sampai di UKS. Raffa izin terlebih dahulu dan mencatat nama Rasya di daftar pengunjung. Setelah itu dia membaringkan Rasya dengan hati hati agar gadis itu tidak terbangun. Dia menyelimuti Rasya dan duduk di sofa UKS. Mungkin dia butuh istirahat sejenak. Tak apa bolos sekali. Bolos gak akan ngebunuh juga. Matanya mulai terpejam. Raffa ikut berkelana ke alam mimpi menyusul Rasya.
***
Plakk!!
Tamparan yang lumayan keras terasa sakit di pipi Raffa. Dia mengerjapkan matanya. Setelah nyawanya terkumpul dia segera duduk tegap,mengucek mata dan melihat sang penampar."Cristop bangun! Nih pake tas nya! Ini udah ampir jam 5. Dari tadi kita tidur di UKS. Malah kita gak ikutan pelajaran ke tiga sama keempat. Cepetan kita pulang. Sebelum pintu sekolah di tutup"
"Hah?"
Raffa yang masih linglung tidak mengerti apa yang dikatakan Rasya barusan. Dia melihat sekeliling dan mengernyitkan alisnya. Ini bukan kamaf Raffa. Lalu dia dimana?"Ih Cristop lama banget..Ayooo!!"
Rasya menarik tangan Raffa dengan kencang dan berjalan keluar. Raffa hampir terjungkal bila dia tidak cepat menjaga keseimbangannya. Kepalanya masih pusing. Dia tidak bisa menyamai langkah Rasya.Mulai sekarang Rasya tidak akan di antarkan oleh abangnya lagi. Karna dia telah di bolehkan membawa motor kesukaannya ke sekolah oleh Ayahnya semalam. Tidak ada angin dan hujan ayahnya yang possesive itu memberikannya izin untuk mengendarai motor. Sebenarnya Rasya sudah bisa mengendarai motor sejak SMP. Sejak itu diam diam dia merengek kepada Agung untuk mengajarkannya motor. Tanpa Rasya ketahui Ayah Adi tahu semua aktivitas yang dilakukan putrinya itu. Karna beliau memasang 'mata' dimana mana untuk mengawasi keluarganya.
Mereka sudah sampai parkiran. Rasya memasang helmnya dan mulai menaiki motornya. Diikuti Raffa yang naik ke jok penumpang yang telah selesai dengan aktivitas yang sama.
"Udah belum,Top?"
"Hm"
Rasya mulai menjalankan motornya dengan Raffa di belakangnya. Di perjalanan hanya Rasya yang mendominasi dan selalu diakhiri dengan Raffa yang mengingatkannya diam dan menyuruh melihat kedepan. Raffa hanya takut mereka tertabrak. Kan bahaya. Lalu, mereka hanya asik dengan dunianya.Tapi tiba tiba
Brakk!!!
____
Cerita ini saya buat hanya untuk mengisi waktu luang saja. So, enjoy with my story
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa : freeze x warm
Fiksi Remaja*** Rasya si murid biasa, anak manja, cerewet plus punya motto 'tiada hari tanpa cristop' Dia orangnya hiperaktif, lebih aktip dia daripada balita yang lagi masa pertumbuhan. Dengan prilaku setara anak batita. Sang 'babysitter' yang slalu memantau a...