Chapter 7

14 0 0
                                    

"Candil yahhh??? Bener kan? Bener dong."Lelaki itu menggoyangkan telunjuknya ke arah kanan dan kiri.

"No no no no...salah banget. Itu mah pemain rocker."

"Terus apa dong??? Dari tadi Rasya kepikiran nama kamu terus. Kasih tahu aja ih penasaran nih."

Lelaki itu menjulurkan tangannya.
"Okeh, kalo gitu kenalin lagi nama gue Fadil"

"Nah itu Fadil..iyah Fadil. Ihhh dari tadi kek ngomongnya. Karna Rasya gak penasaran lagi Rasya ke kantin dulu yah. Dari pagi belum ketemu sama muka Cristop nih. Jadi kangen... bayyy..duluan yah." Fadil yang masih menjulurkan tangannya mengebawahkan tangannya lagi dengan perasaan malu.

"Fadil"
Rasya kembali lagi ke kelasnya. Dia membawa tangan Fadil lagi dan duduk di tempat semula.

"Kenalin lagi nama Rasya,Rasya. Eh ..maaf tadi lupa saking semangatnya ke kantin Rasya lupa jabat tangan Fadil. Oh iyah Rasya jarang liat Fadil di kelas. Kok sekarang udah keliatan yah?"

"Eh itu..anu.. ituu..lo pergi ke kantin aja. Jangan pikirin gue. Makan aja dulu."

"Yaudah. Padahal tadi Rasya mau traktir Fadil mie goreng di kantin sama es jeruk, buat tanda kalo Rasya kenal Fadil. Jadi Rasya balik lagi ke sini"

"Ayo,ayo..gue laper nih cepetan!"
Mereka berdua berjalan bersama menuju kantin terkadang Fadil mengeluarkan lelucon lelucon nya yang membuat Rasya tertawa. Terkadang juga mereka bernyanyi bersama salah satunya Ed Sheeran - Perfect.

"Looking so beautiful I dont deserve this. Darling, you look perfect toninght."

"Yeyyy... suara Fadil lumayan juga sih tapi enakan suara Cristop..uhh suara Cristop ter-dabest"

'Siapa sih Cristop-Cristop dimana parkir rusa-nya coba' batin Fadil
Seorang lelaki melewati mereka berdua dan berbisik sesuatu.

"Tuh Rusa-nya ada di samping lo"
"Lah,tuh anak napa yah." Gumam Fadil
"Hah? Apa Dil?" Sahut Rasya
"Nggak papa. Yuk lanjut." Rasya hanya mengangguk. Meja dikantin terlihat penuh. Rasya menengok ke kanan dan kiri,kembali lagi ke kanan. Tepat di sana, di meja samping kanan jajaran ke dua terdapat Raffa yang sedang mengaduk jus alpukatnya.

"Cristop!!Ayo Dil di sana aja sama Cristop. Dari pada duduk sama cengek-cengekan yang ngajakin Fadil tadi. Gak sudi Rasya se-meja ama dia"
Rasya menarik tangan Fadil menuju duduknya Raffa berada. Dia duduk dengan senyum sumringah di ikuti Fadil yang tadi di tuntunnya.
"Cristop apa kabar?udah emmm.."
Rasya melihat jam tangannya.
"Udah 12 jam lebih 45 menit Cristop gak ketemu sama Rasya. Pasti baik baik aja kan? Yaudah Rasya mau pesen makanan buat Rasya ama Fadil yah..tunggu di sini"

"Hm"

Rasya langsung nyelonong ke ibu kantin. Sementara kedua lelaki yang ditinggalkan Rasya memasang raut wajah yang berbeda. Fadil melihat Raffa tajam,sementara Raffa menaikan sebelah alisnya bingung.

"Siapa lo?" Sahut mereka berbarengan dengan nada yang berbeda.

"Ekhem,kenalin gue Fadil"
Fadil menjulurkan tangannya kembali. Sepertinya hari ini hari perkenalan.

"Raffa"
Raffa membalasnya dengan sedikit kaku. Beberapa detik merek terdiam. Sahutan Rasya datang secara tiba-tiba.

"Lagi pada ngomongin apa nih kayaknya gak seru soalnya diem diem bae.."

"Mana mie goreng gue?"

"Nih..sabar kali gak akan lari juga tuh mie nya."

"Cristop gak makan?"
Raffa menggeleng.

"Oh..mau di suapin ama Rasya?"

"Uhukk..."

Fadil tiba tiba tersedak dengan mie yang belum di potongnya. Dia memukul dadanya keras. Buru buru mengambil es jeruknya dan diminum hingga tersisa setengah.

"Ehh..Fadil kenapa? Kok keselek?" Rasya menyentil mangkok mie milik Fadil.

"Ih jahat mie nya bikin keselek Fadil. Tuh Dil udah di beri pelajaran mie nya sama Rasya. Jadi jangan keselek lagi yah.."
Fadil hanya mengangguk menurut bagai mematuhi ibunya sendiri.

"Mau gak top?"
Raffa menggeleng lagi.
"Yaudah. Bismillahiromanairohim allohuma bariklana fima rodzaktana wakina adza bannar. Amin. Selamat makan." Soraknya di akhir.

Mereka makan dengan tenang. Terkecuali Raffa yang sibuk dengan jus alpukat dan handphone nya saja.
"Erghhh... aduh Rasya sakit perut nih. Rasya pamit ke kamar mandi dulu yah.."

Rasya mulai pergi dari kantin untuk memenuhi panggilan alamnya.

Syafa : freeze x warmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang