Lucy

19.7K 852 19
                                    

Hujan membasahi kota London, membuat para pejalan kaki berlari-lari kecil untuk mencari tempat untuk berteduh. Suasana suram ini membuatku ingin segera pulang dan menghampiri kasur ku yang nyaman. Aku muak dengan ke lembap-an kota London, membuatku ingin pergi dari kota ini dan pindah menuju negara Tropis. Musim panas disini sama sekali tidak seperti musim panas, sedikit matahari yang menyinari kota ini. Lalu aku memandangi kulit ku yang pucat, dan mengutuki nya karena tampak sekali kalau selama Musim Panas aku tidak berlibur ke kota-kota eksotis yang menghasilkan banyak sinar matahari dibanding London.

            Aku siap-siap menutup toko buku milik tetangga ku Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku siap-siap menutup toko buku milik tetangga ku Mr.Mc Courtney. Dan merapihkan beberapa buku yang berantakan urutannya ,"Apakah mereka tahu susahnya menyusun kembali buku-buku ini?," kesal ku. Lalu aku mematikan lampu neon toko yang bertuliskan Mc Courtney's Books & Stationery.

Kring....

Kudengar pintu depan toko terbuka dan seorang laki-laki berbadan tinggi, berambut cokelat dan memakai jas hujan berwarna biru tua serta sepatu boots hitam yang membasahi lantai toko. Aku mengumpat dalam hati Sialan, aku harus mengepel lantai nya! Aku menghampiri laki-laki itu dan tersenyum ala penjaga toko kepada nya

"Sir, mohon maaf toko kami sudah tutup, besok kami akan buka kembali pada pukul 10 pagi," Lelaki itu tidak menghiraukan ku, ia berjalan menuju rak kumpulan buku Children Fantasy dan mengambil salah satu buku Harry Potter and the Goblet of Fire.

            "Sir, anda bisa kembali besok hari kalau anda ingin membeli buku, kami sudah tutup," kali ini nada ku tidak seramah di awal, karena aku betul-betul segera ingin pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sir, anda bisa kembali besok hari kalau anda ingin membeli buku, kami sudah tutup," kali ini nada ku tidak seramah di awal, karena aku betul-betul segera ingin pulang.

"Mantan Kekasih ku sangat menyukai buku ini," laki-laki itu berkata padaku sambil memandangi buku yang ia pegang.

"Ia meninggalkan pesan di buku ini, seharusnya kertas itu ada di halaman ke 20, apakah kau tidak melihatnya disini?," aku sangat membenci konsumen yang menghalangi ku pulang cepat. Apalagi, ia menanyakan hal yang absurd kepadaku. Peduli setan aku dengan pesan yang ditinggalakn mantan kekasih nya di buku tersebut. Tidak hanya mantan kekasih nya yang suka dengan Harry Potter, hampir seluruh manusia di belahan bumi juga penggemar cerita yang ditulis JK Rowling tersebut.

"Sir, saya tidak tahu apa yang anda maksud, dan siapa yang anda maksud, and abisa kembali besok pagi dan mencari jawabannya," Lelaki tersebut tidak bergeming dan masih memandangi buku itu

"Saya sebenarnya tidak mau kasar kepada konsumen tetapi jam kerja saya sudah habis, dan saya harus pulang, anda meghalangi saya untuk pulang," Masa bodoh dengan kesopanan pada konsumen, aku hanya ingin cepat pulang. Lelaki itu mengangguk dan mengembalikan buku itu ke dalam rak nya seperti semula, lalu ia berjalan menuju depan pintu dan menoleh padaku ,"Sorry, membuat jam kerja mu berlebih," ketika ia melangkahkan kaki nya menuju luar toko, suar petir menggelegar dan membuat lelaki tersebut jatuh terjungkal. Aku pun berlari panik ke arah nya dan menghampiri nya yang tersungkur di lantai.

"Sir, anda tidak apa-apa?"

"Ya, aku baik-baik saja, hanya terkaget dengan suara petir tadi," lalu darah mengalir dari tangannya

"Astagah, anda berdarah, sebentar, tunggu disini, kurasa Mr. Mc Courtney punya kotak first aid," aku berlari kecil menuju belakang toko dan mencari-cari kotak yang berisikan perban dan obat merah yang pernah kulihat beberapa minggu yang lalu. Setelah aku menemukan kotak tersebut aku menghampiri lelaki itu dan langsung membersihkan luka di tangannya yang lecet.

"Thank You,"

"Sama-sama sudah seharusnya saya menolong yang sedang terluka, apalagi kejadian itu berlangsung di toko ini," Aku masih fokus mengobati luka di tangan lelaki tersebut. Kami terdiam beberapa saat, dan terdengar guyuran air hujan yang makin deras dari luar toko. Tangan lelaki ini besar batinku. Aku dapat merasakan lelaki tersebut memandangi ku dari atas sampai bawah. Lalu aku menoleh padanya.

"Topi ini lumayan konyol untuk penjaga toko buku Sir? Atau ada yang aneh di wajah saya?," Ia mengalihkan pandangannya kearah luar toko. Baru kusadari mata Pria ini berwarna cokelat tua pekat, yang membuat setiap orang yang ditatapnya seperti tersedot ke dalamnya. Wajah nya mengandung kesedihan mendalam yang tidak dapat kujelaskan. Kubalut tangan Pria itu dengan perban yang terdapat di dalam kotak first-aid, namun perban tersebut tidak cukup panjang untuk membalut tangannya. Lalu aku mencari band-aid di kotak tersebut, dan tidak mendapati satu pun band-aid disana.

"Sebentar Sir, aku akan mencari band aid di tas ku," saat aku akan berdiri pria itu menarik tangan ku, lalu menekankan tangan nya di rahangku dan bibir nya mendarat di bibir ku, lalu mengulum bibir ku cukup lama sehingga aku kehabisan nafas. Lelaki itu melepaskan bibir nya dari ku lalu berdiri dan berjalan keluar toko meninggalkan ku sendirian yang masih terkejut dengan apa yang barusan terjadi.

(TELAH TERBIT!) Married With a Stranger  (Stranger Series 1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang