Bab IV :: Salah

18 6 0
                                    

Ramadhan telah tiba. Aku yang awalnya sama sekali tidak bersemangat, kini berbeda. Semangat 45 kutorehkan malam ini. Malam pertama di bulan penuh berkah. Setiap ummat muslim wajib menyambutnya dengan penuh rasa bahagia juga bersyukur.

Memang kemarin aku sempat berpikir jika ramadhan tahun ini adalah ramadhan terburukku. Tapi aku salah. Salah besar. Nyatanya ramadhan kali adalah hal yang begitu menakjubkan. Jika biasanya aku hanya menyambut bulan suci dengan keluarga, kini berbeda. Aku melewati malam pertama bulan suci dengan ramai, bersama teman ataupun kakak kelas. Hal yang baru pertama kali aku rasakan.

Lebih dari 200 orang berkumpul di musholla pesantren. Mendengarkan sedikit tausiah dari ustad baru sebelum sholat isya diselenggarakan. Menyenangkan. Walaupun aku hanya bisa mendengar suaranya, tapi tak apa, itu pun sudah cukup bagiku.

"Adek-adekku sekalian, pernahkah kalian berpikir bahwa agama islam itu mengekang ummatnya?" Ustad Ibam berseru. Kami serempak menjawab tidak. Karena memang agama islam tidak pernah mengekang ummatnya. Garis bawahi itu.

"Pernah enggak kalian berpikir, kenapa sih wanita itu harus berjilbab? Kenapa sih manusia bukan muhrim dilarang berdekatan? Kenapa sih kita enggak boleh memelihara anjing? Anjing kan lucu. Kenapa sih kita enggak boleh makan makanan haram? Pernah atau tidak?" Kami lagi-lagi menjawab tidak.

"Agama islam tidak akan melarang kaumnya jika hal tersebut tanpa disertai alasan yang jelas. Pertama, kenapa wanita harus berjilbab? Wanita itu makhluk Allah paling spesial, makhluk yang sangat dimuliakan. Lantas apa yang membuatnya spesial? Allah memintanya untuk menutup aurat. Melarang wanita mengumbar tubuhnya.

"Karena apa? Karena Allah sayang mereka. Karena Allah tak ingin membuat mereka terluka. Tidakkah kalian berpikir, ketika kalian mengumbar aurat kalian, lelaki di luar sana akan diam? Tidak, wahai ukhti. Mereka akan bersiul ketika melihatmu, akan mencolekmu, atau perbuatan yang mendekati zinah lainnya. Naudzubillah.

"Dalam Al-Quran juga telah disebutkan dengan sangat jelas, melalui surat An-Nur ayat 31. 'Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan auratnya, kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah menutupkan kain kerudung ke dadanya ...' Sudah jelas bukan, perintah ini langsung dari Allah melalui firmannya.

"Berbeda jika kalian menutup aurat kalian kemudian berjalan di depan lelaki dengan pandangan menunduk. Laki-laki tersebut tidak akan berani mengganggumu. Subhanallah, adek-adek sekalian, mari kita berlomba-lomba mencari amal di bulan suci yang penuh berkah ini. Kurangi dosa kalian, berharap pada ampunanNya. Sekian dari saya, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

MasyaAllah. Meski apa yang telah disampaikan sudah kami dengar puluhan kali, tetap tak membuat kami bosan mendengarnya. Terlebih lagi jika ustad Ibrahim pembawanya. Bagi kami, kehadiran seorang ustad sepertinya adalah hal langka, hal yang sepertinya mustahil terjadi namun akhirnya terjadi.

.

Jam menunjukkan pukul 12 lebih. Namun kami, para penghuni kamar D3 belum ingin tertidur. Bukan tak ingin, lebih tepatnya karena ada challenge. Kata penghuni kamar ini sebelumku, memang ada tantangan berbeda setiap kamarnya jika menghabiskan separuh bulan Ramadhan di sini.

Aku yang setengah mengantuk, mendengarkan seksama apa yang diperintahkan ketua kamar. Ya walaupun kebanyakan kuanggap angin lalu, namun ada sedikit yang kudengar. Yaitu, tantangan untuk tidak tidur.

Ingin rasanya menentang, tapi aku bisa apa? Tak ada yang bisa kulakukan selain duduk diam memperhatikan. Selain itu, kami diharuskan mengikuti lomba. Entah lomba apa aku tak dengar, yang kudengar hanya itu.

Ck. Kurasa kantuk mulai menyerang hingga mata ini tak lagi dapat terbuka. Aku terlelap, dengan posisi duduk menyandar pada tembok. Belum apa-apa dan aku sudah kalah.

Tbc...

Update 3 bab sekaligus. Wkwk. Maafkan masih jelek.

14-062018

The Story Of Ramadhan #TheOrion's_projectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang