"hai Jihoon-ssi lama tidak bertemu"
Jihoon yang melihat orang itu terkejut serta ada kegelisahan di dalam hatinya 'bagaimana ini yatuhan aku belum siap bertemu dengannya'
.
.
.🎧Cry- Exo.CBX
"Eoh? Kalian sudah saling mengenal?" Tanya Guanlin dengan tatapan penasaran.
"I-iya dia teman lamaku saat berada di SHS" ucap Jihoon gugup.
Youngjin yang kala mendengar ucapan Jihoon hanya memberikan smirk kecil 'teman? Hah teman'
"Ya kita adalah teman dekat dulu tapi karena tiba-tiba 'Jihoon ku' menghilang, sekarang kita sedikit renggang" ucap Youngjin yang sedang merangkul bahu Jihoon.
Seluruh tubuh Jihoon bergetar saat ia dirangkul oleh Youngjin, ia takut, gelisah,kesal,dan masih banyak perasaan yang tercampur aduk berada dalam dirinya."Sepertinya kalian masih ingin melepas rindu disini, aku akan keluar. Jihoon, ku tunggu di mobil" saat Guanlin ingin meninggalkan mereka, Jihoon dengan cepat mencari alasan agar ia tidak ditinggal berdua saja dengan Youngjin. Ia masih ragu bertemu dengannya karena cerita kelam yang dialaminya bersama Youngjin.
"Guanlin-ah t-tunggu! B-bukankah kau ada pertemuan sebentar lagi? Kita harus segera pergi jika tidak mau terlambat" Jihoon melepas rangkulan Youngjin dan sedikit berlari kearah Guanlin, Jihoon segera menarik tangan Guanlin dan memberikan salam kepada Youngjin yang masih diam melihat sikap Jihoon.
Jihoon tergesa-gesa memencet tombol lift dan langsung memasuki lift dengan tangannya yang masih memegangi tangan Guanlin erat.
Guanlin yang melihat tingkah Jihoon merasa heran "ya Jihoon-ah ada apa denganmu? Aku tidak pernah bilang jika aku memiliki pertemuan setelah ini, dan kenapa dengan sikapmu sekarang? Seolah ada sesuatu yang mengejarmu saja."
Jihoon yang mendengar pertanyaan dari Guanlin pun menjadi gugup, ia kembali memutar otaknya agar bisa memberikan jawaban yang pasti untuk menjawab pertanyaan Guanlin.
"Eoh? Bukannya kau bilang ya? A-apa aku salah dengar, Guanlin kau belum makan kan? Ayo kita pergi makan pizza, tiba-tiba perutku menjadi lapar"
Guanlin yang bingung atas jawaban Jihoon hanya mengiyakan dan tidak mungkin ambil pusing.
.
.
.
At restoran Pizza"Jihoon? Kenapa tidak makan? Katanya mau pizza, sebenarnya ada apa denganmu?" Guanlin jengah melihat tingkah Jihoon yang menurutnya aneh 'sebenarnya ada apa dengannya?' batin Guanlin penasaran.
"Guanlin-ah." Jihoon yang dari tadi hanya melamun pun angkat bicara.
"Bisakah kau antar aku ke rumah ku sebentar? Aku ingin mengambil sesuatu di sana"
"Baiklah, kau sudah selesai makan? Ayo"
Sepi, itulah keadaan di dalam mobil yang menuju ke rumah Jihoon. Jihoon hanya melihat keadaan jalanan yang saat ini lenggang dengan mata sendu nya. Guanlin yang melihat Jihoon seperti itu akhirnya membuka suara "apakah kau dengan Youngjin hanya teman? Seperti lebih dari itu" tanya Guanlin penasaran.
Jihoon yang mendengar itu hanya menjawab malas "bukan urusan mu"
Guanlin yang kesal dengan jawaban Jihoon hanya bergumam tak jelas dengan nada jengkelnya.
Keheningan menyapa mereka hingga sampai di depan kediaman Jihoon.
"Kita sudah sampai, cepat ambil barang yang kau butuhkan dan jangan lama-lama, aku malas menunggu"
"Iya" Jihoon pergi dan membuka kunci rumahnya lalu masuk kedalam kamarnya yang bernuansa pastel. Jihoon dengan cepat mengambil beberapa pakaian. Saat sedang membereskan kembali pakaian yang ia acak-acak, ia tak sengaja menjatuhkan secarik surat dan sebuah foto yang terlihat telah usang dimakan waktu. Jihoon mengambil surat serta melihat foto yang didalamnya ada dirinya yang sedang memakai seragam dan seorang lelaki yang sedang memeluknya dari belakang, terlihat mereka berdua sedang berada di taman dengan memamerkan senyum bahagianya di dalam foto tersebut. Jihoon yang melihat itu hanya bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan air mata nya.
"Buat apa kau menangis hanya untuk si brengsek itu, ia hanya masalalu mu Jihoon" gumam Jihoon menahan air mata nya. Ia menaruh asal foto yang dipegangnya dan menyimpan surat ke dalam koper yang ia siapkan untuk menyimpan pakaiannya.
Guanlin yang sedang di dalam mobil menunggu Jihoon pun keluar dan melihat sekeliling rumah Jihoon. Ia melihat sebuah taman bermain dan seorang anak perempuan kecil yang sedang bermain ayunan sendiri. Guanlin yang melihat anak itu akhirnya menghampirinya.
"Hey bocah kau sendirian?" Tanya Guanlin ikut duduk di sebelah ayunan yang kosong.
"Eum, aku sedang menunggu eomma pulang, ahjussi siapa? Aku belum pernah melihat ahjussi sebelumnya"
"Memang, aku hanya mengantar teman sebentar, ngomong ngomong siapa namamu?"
"Perkenalkan Park Jiyoung ibnida" ucapnya dengan senyuman serta menundukkan kepalanya sembilanpuluh derajat.
'wajahnya hampir mirip dengan seseorang, apakah Jihoon mempunyai- ah tidak mungkin ada apa denganmu Guan' Ia yang memikirkan hal yang tidak-tidak akhirnya menepis pemikirannya yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
"Namamu cantik seperti orangnya, ahjussi ingin lebih lama bermain denganmu tapi sepertinya temanku sudah selesai dan ahjussi harus segera pulang. Hari sudah mulai petang, pulanglah nanti kau bisa diculik oleh Batman" ujar Guanlin dengan candaan khasnya.
"Eung? Ahjussi Batman kan baik seharusnya ia menolongku kekekee ahjussi lucu" bocah itu menunjukkan senyum menawannya, Guanlin menggaruk tengkuknya malu dan mengakui kesalahannya.
"Arraseo ahjussi salah maafkan ahjussi hehehe. Baiklah ahjussi pergi dulu ya annyeong!"
Guanlin kembali masuk kedalam mobil dan sudah menemukan Jihoon yang merenggutkan wajahnya.
"Yak kau kemana saja aku sudah lelah, aku ingin pulang""Hey kau sudah pulang sekarang, itu rumahmu" Guanlin menunjuk rumah Jihoon dengan pandangan polosnya.
Jihoon yang melihat itu akhirnya kesal dan mengerucutkan bibirnya. "Baiklah, aku tidak akan pulang kerumahmu lebih baik aku keluar!" Jihoon yang siap siap membuka pintu mobil dengan menggerutu tetapi Guanlin dengan cepat menahan lengan Jihoon dan menariknya dalam pelukan serta memberikannya kecupan singkat di bibir milik Jihoon.
"Yaaa aku hanya bercanda, coba siapa yang baby sitter disini? Lihatlah mukamu seperti tomat busuk tapi lucu hehehe" Guanlin memberikan elusan pelan di kepala Jihoon dengan senyuman sumringahnya.
"Jangan pernah mencium orang sembarangan! Dasar tidak sopan" ucap Jihoon malu malu dan menelusupkan kepalanya ke dada Guanlin.
"Hmm arraseo aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi pengecualian untukmu" Guanlin menarik dagu Jihoon dan mengecupnya sekali lagi.
"Yaish! Kubilang hentikan!"
"Andwae bibirmu manis, aku suka" Guanlin mulai mencium dan melumat bibir bawah Jihoon. Jihoon yang mulanya menolak akhirnya mulai menikmati bibir Guanlin, ia mulai memeluk leher dan mendekatkan badannya ke Guanlin. Guanlin memperketat pelukannya serta memberikan elusan di punggung Jihoon agar ia merasa nyaman.
Mereka ingin lebih lama melakukan kegiatannya tetapi pasokan oksigen milik Jihoon sudah mulai menipis, akhirnya mereka memutuskan lumatan mereka yang menciptakan benang saliva diantara bibir milik mereka.
Jihoon terengah-engah, tangannya ia taruh di dadanya. 'ada apa ini, mengapa jantungku berdetak tak karuan?'
"Guanlin-ah aku ingin bertanya" Jihoon ragu ingin bertanya tetapi ia harus diberikan kepastian.
"Hmm, tanyakan saja" ucap Guanlin santai, ia mulai menjalankan mobilnya dan menembus jalan raya.
"Sebenarnya kita ini apa?"
.
.
.
TBC👌
.
.
.HAI BABYYY❤❤❤
I'm back AIAAAK:V
gimana gimanaaa cakep ga? Semoga puas ya😆
Aku udah berusaha sampai titik darah penghabisan *eww
Hayo yang mulai nebak nebak, yang kepo ditahan dulu ya kkkk
Maaf nihh padahal mau update hari Jumat tapi pas udah liat jam eh udah jam 10 malem takutnya para MSB lovers udah pada tidur jadinya aku update hari Sabtu dehh gapapa yaa hehehe.
Yaudah itu aja cuap"ku di chapter ini walaupun ga bermanfaat wkwk
#indonesiamerdeka🇮🇩Salam dari Ong❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF PANWINK GS M] My Sexy Baby
FanfictionPark Jihoon yang suka pergi ke club malam dan suka menghambur-hamburkan uang terpaksa harus menjadi baby sitter keluarga Lai karena harus membayar hutang yang sudah lama kian menumpuk dikarenakan hobinya. akankah jihoon tahan bekerja menjadi baby si...