Part 10

1.5K 109 6
                                    

Guanlin hanya menatap Jihoon penuh arti, Guanlin juga bertanya sebenarnya siapa dirinya di hati Jihoon? Apakah hanya sebatas baby sitter dan bayi besar? Atau bahkan lebih? Guanlin juga tak tahu.

"Apakah ada barang yang tertinggal? Kalau tidak ayo kita pulang" ucap Guanlin dingin.

'jadi kau anggap aku ini apa Guanlin! Kau sudah lembut padaku kenapa hanya diam saja!' Jihoon ingin menyerukan isi hatinya tapi ia belum mampu, ia takut jika Guanlin menjadi benci kepadanya.

"Tidak ada, ayo pulang aku mengantuk" jawab Jihoon lemas.
.
.
.

Saat mereka sedang perjalanan pulang, Jihoon hanya pura-pura tidur. Sebenarnya ia sedang menahan tangisnya, tiba-tiba saja ia mengingat anak semata wayangnya yang tadi tidak berada dirumah, ia khawatir jika sesuatu terjadi pada anaknya.

Guanlin diam-diam menengok ke arah Jihoon, Guanlin sebenarnya tahu jika Jihoon sedang menangis tetapi ia ragu untuk menenangkannya.

Sesampainya di rumah, Jihoon dengan cepat membereskan barang-barang yang tadi telah diambilnya dan langsung melesat ke kamarnya.

Guanlin yang melihat itu hanya pasrah 'mungkin memang aku yang menyebabkan ia begitu. Maaf Jihoon'.
.
.
.
Jihoon terbangun dari tidurnya dikarenakan haus melanda tenggorokannya, ia melihat kearah jam, 01.29am. 'ah.. masih malam' katanya dalam hati.

Dengan mengendap-endap ia mendekati kulkas dan mengambil air yang langsung diminumnya dengan rakus.

Ia tak menyadari jika sedari tadi ada seseorang yang sedang mendekatinya.

Satu persatu kaki Guanlin melangkah pelan kearah Jihoon, sesampainya tepat dibelakang Jihoon, Guanlin langsung memeluk pinggang Jihoon dengan erat.

Jihoon tersentak "siapa ka- ah Guanlin-ah lepaskan aku!"

"Tidak sebelum kau memaafkan ku" kekeuh Guanlin.

"Maaf apa? Memang kau punya salah?" Tanya Jihoon. Sebenarnya Jihoon tahu apa maksud maaf dari Guanlin, tapi ia ingin mendengar penjelasan dari Guanlin dulu.

"Aku ragu untuk mengatakannya kepadamu, aku takut kau menolakku, sebenarnya aku sudah menyukai-ah ani mungkin mencintai mu mungkin disaat 'pagi itu', dan maaf juga jika kau kecewa karena aku tidak menjawab pertanyaan mu tadi".

Jihoon yang mendengar pernyataan cinta dari Guanlin pun tersipu dan berbalik menghadap Guanlin.

"Kenapa kau bisa mencintaiku? Aku kan hanya wanita biasa yang kebetulan beruntung menjadi baby sitter mu, apa kau tidak malu?" Ucap Jihoon dengan tertunduk lemas.

Jihoon cukup tau diri untuk tidak mendekati calon pewaris Lai Crop. Ia hanya ingin merasakan kasih sayang keluarga tanpa ada pengganggu didalamnya, tetapi ia sudah terlanjur mencintai Guanlin terlalu dalam.

"Hei tatap aku,aku tidak memandang mu sebagai baby sitter atau apalah itu yang menggangu pikiran mu, aku hanya memandangmu sebagai seorang wanita yang aku cintai"

Guanlin memandang mata Jihoon dengan sayang, dalam hidupnya ia hanya mencintai keluarga terutama ibunya, tapi semenjak ada Jihoon yang menjaga dan menyayangi Guanlin, ia memiliki satu lagi orang yang sangat ingin ia lindungi dan cintai, yaitu Jihoon seorang.

"Aku sangat ingin Guanlin, tapi ada sesuatu yang mungkin akan menggangu mu, aku takut kau tidak akan bisa menerimanya". Jawab Jihoon lirih. Ia hanya takut jika Guanlin tidak mau menerima Jiyoung karena anak itu adalah sebuah kesalahan dari masa lalu Jihoon.

"Katakan saja apa yang membuat mu menjadi ragu untuk menerima ku? Kau baik, cantik, dan kau penyayang, apalagi yang kurang?"

"Aku sudah memiliki anak Guanlin, dan anak itu adalah kesalahan ku di masa lalu! Aku takut kau tidak mau menerimanya dan aku takut jika kau malah membenci ku dan mencampakkan ku, aku takut Guan! Hiks.." Jihoon menangis sesenggukan, ia pikir mungkin sudah saatnya mengatakan yang sebenarnya daripada diketahui oleh Guanlin sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[FF PANWINK GS M] My Sexy BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang