Chapter 10

92 22 1
                                    

Vote + Comment Juseyo













.

.

.

.

.












***

Wonwoo mendudukkan dirinya di kursinya.  Ia melihat sekitarnya yang masih sepi.  Perlahan ia mengambil notebook dari tasnya.  Ia mulai merangkai kata kata yang ada terlintas fikirannya. 

Setelah itu ia mengecek jadwal yang sudah ia tulis rapi di belakang notebook.  Tak lupa pula ia melingkari salah satu tanggal.

"ah hari ini ulang tahun Sooyoung" monolog Wonwoo. 

"siapa itu Sooyoung?" tanya Mingyu tiba tiba yang sudah duduk disamping Wonwoo.

Wonwoo melihat Mingyu sekilas. Ia masih bertanya tanya ada apa sebenarnya dengan pemuda Kim itu. 

"salah satu anak panti  asuhan yang sering kukunjungi"

"gue antar ke panti asuhannya sepulang sekolah"

"gak.  Gue pengen sama Seungcheol atau Soonyoung saja"

"tapi gue gak terima penolakan Choi"

"hm,  terserah"

'point pertama,  Wonwoo sering ke panti asuhan dan menjadi salah satu donatur sekaligus relawan disana' batin Mingyu.  

Setelah itu kelas mulai ramai ketika murid lainnya mulai berdatangan. Wonwoo tidak terlalu peduli dengan hal itu,  tetapi tatapan mata semua orang menuju padanya.  Siapa lagi kalau bukan pria bermarga Kim yang duduk disampingnya. 

"YAK!!! CHOI WONWOO!! MINGGIR DAN JAUHI KIM MINGYU!! " teriak Nayeon yang baru datang. 

Wonwoo menatap datar gadis Im tersebut,  lalu bangkit dan hendak berjalan keluar kelas. 

"ck,  kau duduk disini saja.  Gue yang pindah" Mingyu menahan tangan Wonwoo agar tidak pergi kemana mana. 

Setelah Mingyu kembali ketempat duduknya,  ia dengan cepat duduk kembali.  Ia hanya tersenyum sangat tipis dikala ia mendengar Nayeon merencanakan sesuatu.

Tak lama dari itu,  bel berbunyi, Ahn ssaem masuk kekelas dengan seorang murid baru yang mengikutinya dibelakang. 

Ahn ssaem menyuruh murid baru itu memperkenalkan dirinya. 

"Annyeong!  Namaku Boo Seungkwan. Aku murid pindahan dari Jeju.  Mohon bantuannya" ucap gadis bermarga Boo tersebut. 

"nah anak anak ada yang ingin ditanyakan kepada Seungkwan?" tanya guru. 

"status keluarga? "

"appa dan eommamu punya perusahaan? "

"apa lo anak direktur atau semacamnya? "

Sekiranya begitula pertanyaan anak kelas ini untuk murid pindahan yang kebetulan ditempatkan dikelas mereka. 

Ahn ssaem melihat kelas ribut lalu memukul meja dengan tujuan agar murid lainnya berhenti berbicara, namun tidak di hiraukan.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang