"DHILAAAAAAA"
"Gila yaaaa, dia pagi pagi udah tereak tereak aja dikira sekolah ini hutan apa.ehh kan sekolah gua emang kek hutan" gumamku dengan mengelus telinga akibat teriakan Anggiera. Yaaa orang yang berteriak tadi adalah Anggiera si manusia hutan
"Apaan elahh, lo pagi pagi udah maen tereak tereakan kek tarjan aee lo" sungutku
"Ehehehe, gua kan lagi semangat ini pagi pagi gini" Anggiera menggaruk bagian belakang kepalanya yang kuyakini tak gatal itu "semangat kenapa?, lo tadi pagi berangkat dijemput ama malvin?, iya?" Tebakku yang sudah pasti benar.
"Iyaaa, kok lo tau aja sih?" Ringisnya menahan malu
"Cihh. Sok malu lo kek punya aja rasa malu. Biasa juga lo malu maluin orang" yang dibalas Anggiera dengan sungutan tak jelasnya****
Hari ini adalah jadwal olahraga kelas X MIA -1 dengan XII IPS 4. XII IPS 4 ini terkenal akan murid laki laki yang tampan tampan. "Gilaaa. Itu kak ketos ganteng gewwlaaa, ga kuku dedeq bwnkk"pekik Dhila girang yang hampir mirip seperti orang gila dan teman - teman Dhila hanya menatap dengan tatapan 'nih anak dikasih makan apaansih sama emaknya kok jadinya kek ginisih kek cacing kedinginan' kira kira seperti itulah tatapan dari teman teman Dhila.
Tepukan halus mendarat dibahu Dhila " Dhil jan gila kita ngeri liatnya lo kek gitu" Daniel. Orang yang menepuk bahu Dhila tadi. Menurut Dhila, Daniel ini orang yang sering dibully jika dikelas. Hanya sebatas candaan saja bukan yang seperti di TV atau di Novel. Lalu Daniel itu punya suara yang khas dan lucu.
"Ehehe, gak gila niel cuman itu si pak ketos kok manis gilaaa. Sumpahh yaaa tapi gak cocok sama kak Magdalena yang kek cabe cabean gitu" sungutnya ketika Dhila mengingat siapa pacar dari pak ketos itu.
"Hushh, mulutnya minta dikencingin semut emang." Tegur Daniel yang diakhiri dengan kekehan.
Oke oke back to topic gaesss
Setelah jam olahraga selesai Dhila and the genk itupun langsung meluncur kekantin ceu iddah buat minum es tehnya.
"Dhil, ntar kerkel tempat Ginta jam setengah empat yaa" Dhila pun menoleh kearah Syifa. "Hmmm. Iyaaa ntar lo pada mau dibawain apaan?" Tanya Dhila sembari menyeruput es tehnya.
"Es kelapa yang diperempatan enak tuhh, pisju juga enak... Apalagi yaaaa?"Nike. Orang yang berceloteh itu Nike namanya. " ntar gue bawain deh itu pesenan li Nik" Dhila ini tipe orang Royal dalam pertemanan. Jika Dhila memiliki uang banyak ia tak segan segan dalam satu hari ia akan habiskan dua ratus ribu.****
"Apa?" Anggiera berlari kearah Dhila.
"Kenapa?" Tanya Dhila sekali lagi. Namun Anggiera masih tetap memeluknya tanpa mau memberi penjelasan. "Angg, kenapa?" Habis sudah kesabaran Dhila.
"Berantem sama Malvin. Si Nana itu kek masih suka sama Malvin. Bahkan sekarang orang orang ngira kalo gue yang rebut Malvin dari Nana." Jelas Anggiera yang diselingi suara isak tangisnya.
"Emang si Nana-nya aja yang rakus, semua mau diamabil si Rio mantan lo juga pacaran kan sama Nana trus sekarang mau Malvin juga?, hellaww dia yang gak mau Malvin malah sekarang dia yang ngejar ngejar. Semuanya pen dia milikin. Dasar kegatelan" sungut Dhila ikut terbawa emosi.
"Gitu juga dulu temen lo taik ayam."
"Ehh, iya sih tapi dulu tuh dia gak gitu. Kenapa sekarang kek cewe kurang belaian?, hahah" kekehnya. Emang gila si Dhila ini.
Fyi, jadi Dhila ini duduk sebangku sama Nana waktu kelas delapan dulu. Jadi Dhila sedikit tau banyak tentang Nana ini. Bahkan dulu ia sempat menginap dirumah Nana.
Dan sekarang Dhila tak menyangka jika Nana seperti sekarang. Dulu memang yang Dhila tau bahwa Malvin yang menemaninya saat si Gino, mantan Nana waktu kelas delapan. Tak ada kabar atau pun sibuk. Malvin dulunya sempat memiliki perasaan terhadap Nana sampai akhirnya bertemu dengan Anggiera.
Dan sekarang Nana ini ingin memiliki Malvin juga walau kini ia masih bersama dengan Rio. Dan Rio ini adalah mantan terakhirnya Anggiera sebelum bersama Malvin. Seperti acara tukaran pasangan yaaa. Tapi memang begitu adanya.
****
Sekarang Dhila tengah bermalas malasan diatas kasurnya dengan berbagai snack dan ciki-ciki lalu ditemani oleh drama korea yang bejudul 'the legend of blue sea'. Ia menunggu Dewi untuk menjemputnya kerkel. Tak lama Dewi pun datang dengan setelan hoddie dan celana jeans pendek selututnya.
"Ayokk dew. Kita beli es kelapa sama pisju" ajak Dhila dengan menggeret tangan Dewi.
Entah Dhila yang bodoh atau emang kepolosannya melebihi batas normal sampai ia tak faham bahwa ia hanya dimanfaatkan oleh teman teman 'genk' nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
the last note
Randomcerita tentang aku yang pada masa itu menyukai seseorang dalam diam namun menginginkan untuk mengungkapkan hasrat ini padanya. cerita tentang aku yang pada saat itu tak berani bertemu denganya, ahh lupa bahwa untuk sekedar menyapanya saja aku tak be...