Menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan.
Telah berbulan bulan lamanya Dhila memendam perasaan pada 'Kakak UKS' nya itu yang hingga kini ia pun tak tau namanya.
Dhila menghampiri salah satu teman kelasnya yang terkanal irit ngomong. "Renald, kan lo anak Pramuka nih. Lo tau gak anak Pramuka yang pendiam trus kul gitu?, tau namanya gak?" Dhila duduk disebelah tempat yang di duduki Renald itu. Renald mengernyit yang menandakan ia tengah mengingat-ingat. "Ahhh, kak Fauzi maksud lo?" Tebak Renald "kagak tau, pokoknya dia itu irit kalo ngomong. Ada fotonya gak?, coba gue liat" Renald pun memberikan ponselnya kepada Dhila dan menunjukkan sebuah foto yang gambarnya anak Pramuka semua.
Dhila mulai meneliti satu persatu wajah yang ada difoto itu. Matanya trus menggelinjang kesana kemari hingga ia menemuka satu objek yang ia cari dari tadi. "Yang ini nih, siapa namanya?" Heboh Dhila seperti telah menemukan sebuah harta karun milik fir'aun.
Renald terkejut dengan suara lengkingan milik Dhila lalu setelah itu ia pun menganggukkan kepalanya menandakan ia tau siapa itu " Novian Fauzi Ramadhan. kenapa, lo suka?" Tebak Renald yang seratus persen bener.
Dhila hanya terkekeh dan menggaruk belakang kepalanya yang terbalut oleh jilbab. "Ehehe, iyaaa. Lo ada kontaknya gak nald? Gue mau dong"
"Ada nih bentar yaa" Renald pun mengotak atik ponselnya. Dan tak lama ia menyodorkannya pada Dhila. Dengan segera Dhila menyalin nomor yang tertera pada ponsel Renald.
Setelah selesai dengan kegiatannya, Dhila kembali ke mejanya dengan perasaan bahagianya. "Nald, gue cinta elo dehhhh. Pokoknya buat lo lope lope dahh" Sembari memberi ciuman jarak jauhnya
"Najiss looo. Kek tante tanye girang ae lo" toyoran dikepala Dhila pun berhasih membuat Dhila memberenggut tak suka.
"JIBRILLLLL, GUE SUNAT JUGA LO AMPE ABIS ITU SENJATA BIAR KAGAK BISA MALAM PERTAMAAN LO" sungutnya ketika ia tau bahwa yang menoyor kepalanya adalah Jibril
"Berisikk ayamm" Jibril melempar spidol kearah Dhila. Dan Boomm tepat kena sasaran yaitu, kepala Dhila
"JIBRILLL, GUE BETE SAMA ELO POKOKNYA"
"KALO GUE GEGER OTAK GIMANA?!"
"KALO KEPALA GUE DIAMPUTASI KEK APA?, HAH?!"
"HUAAA, MAMA PALA DHILA GEGER INIII, GARA GARA SI JIB JIB ALAY"
"GUE SIAPA?"
"ADA DIMANA?"
"GUE AMNESIA INIII. JIBRILLLLLLLL TANGGUNG JAWAB KAGAK LO, GUE AMNESIA INI"
"JAN AJAK GUE NGOMONG POKOKNYA"
"GAK TAU APA ORANG LAGI BAHAGIA, MALAH DIANCURIN LAGI"
"MOOD GUE ANCUR ANJIRRR"
"GUE SLEPED BARU TAU RASA LOOO"
"SINII CIYOMM DULU PAKE PANTATNYA MIMI PERI"
"GUE MOGOK BICARA AMA ELO POKOKNYA JIB JIB ALAY"
"MINTA MAAP KAGAK LO SAMA GUE"
"KALO NGGAK GUA SUMPAHIN LO KALO BAB KAKI LO KETEKUK, MAMPUS LO"
"KOK GUE MASIH BISA NGINGET NAMA LO SIH JIB?!"
"GUE AMNESIA KAGAK SIH?!"
"mana ada orang amnesia bentukkan otaknya kek upil gajah" gumam Jibril sembari terkekeh melihat kelakuan absurd binti abstrak itu.
sumpah serampahan Dhila keluar dari bibir pink nya itu.
Dan terjadilah aksi kejar kejaran. Memang mereka jika bertemu bak seekor Anjing degan katak, ehh salah Anjing dengan Kucing maksudnya.
Tapi satu yang harus kalian tau, bahwa mereka saling menyayangi satu sama lain dalam artian sahabat. Sosok Jibril yang melindungi dan Dhila yang manjanya minta ampun.
Terkadang banyak yang salah mengartikan kedekatan mereka. Padahal mereka mempunyai orang yang disukai masing masing. Orang orang hanya mampu menggelengkan kepalanya saja ketika melihat sepasang sahabat ini baraksi.
****
"Jibbb, balik yokkkk gue capek nih" entah ini udah keberapa kalinya Dhila merengek minta pulang kepada Jibril yang hanya dianggap angin lalu oleh Jibril.
"Kata gak mau ngomong sama gue, kata bete sama gue kok ngajak pulang bareng?" Ucap sarkastikeributan
"Ehehe, kan tadi jib. Sekarang mah kagak, gak tau nanti"
"Ayoookklahh jibb. Ayam mau pulang ini ntar gue kena omelan mama yang ada jib kalo telat balik" rengek Dhila yang sudah mirip menangis. Jibril hanya mengerjai Dhila. Ia tau bahwa gadis itu mudah untuk dikerjai dan dibohongi, itu juga yang membuat Jibril takut jika suatu saat Dhila disakiti oleh laki laki tak bertanggung jawab.
"Yaudah, ayok pulang ntar lo dimarahi lagi sama nyokap lo" elusan halus dikepala Dhila yang diberikan oleh Jibril. "Yeayyy, sayang jib jib deh" Jika orang yang baru mendengar atau mengenalnya maka akan terkesan menjijikkan. Sebab Jibril sudah terbiasa jadi ia biasa saja akan kelakuan ajaib bin nyeleneh dari sahabatnya itu.
Jibril mengantar Dhila sampai depan rumah. Jibril paling takut jika disuruh berhadapan dengan papa Dhila. Memang papa Dhila ini terkenal galak, tegas dan protective dikalangan teman maupun sahabat Dhila.
Sebenarnya papa Dhila ini orang yang suka becanda dan dekat dengan anak anaknya. Hanya saja penampilan papa Dhila menyeramkan. Papa Dhila sosok yang hangat dan bertanggung jawab. Hobi Papa Dhila adalah memancing. Entah memancing dikolam, laut atau bahkan memancing emosi atau keributan dirumah.
****
Malam pun menejeput sang surya dan digantikan oleh remangan rembulan.Dhila yang sibuk dengan ponselnya sambil berbaring di kasurnya itu.
DUKKK
"ADAAWWW" pekik Dhila ketika benda pipih yang sedari tadi ia mainkan menimpa wajah mulusnya itu.
Dhila mengelus bagian wajahnya yang tertimpa ponsel tadi.
"Gilaaa, kenapa diakun facebook nya gak ada foto dia sendiri sih?, kenapa juga semuanya tentang anime, games, petinju sama temen temennya" kesalnya
"Dia gak pake IG lagi. Untung aja WA nya pake foto dia tadi"
"Lah lah... Kok ganti anime lagi sih foto WA nya?, tau aja kalo lagi nyetalkerin dia" Dhila meracau tak jelas dari tadi saat dia mulai memainkan benda yang disebut ponsel itu.
Author rasa Dhila mulai gila dehh, wkwk
Mari kita biarkan Dhila dengan kegilaanya😂.
KAMU SEDANG MEMBACA
the last note
Randomcerita tentang aku yang pada masa itu menyukai seseorang dalam diam namun menginginkan untuk mengungkapkan hasrat ini padanya. cerita tentang aku yang pada saat itu tak berani bertemu denganya, ahh lupa bahwa untuk sekedar menyapanya saja aku tak be...