Jangan lupa vote yaa 😉😉
.
.Sampai di parkiran.
"Naik" seru Revan setelah mengambil motornya.
"Gimana naiknya coba, galiat gue pake rok." ucap Dira sewot sambil menmutar bola mata.
"Sini."
Revan menarik Dira agar mendekat, dia lalu melepas jaketnya dan memakaikannya di pinggang Dira.
Deg deg deg
"Yaampun ini kenapa lagi jantung."
Dira merasakan jantungnya berdetak lebih kencang saat Revan melingkarkan tangannya di pinggang Dira guna untuk memasangkan jaketnya.
"Udah sekarang naik." ucap Revan pelan sambil menatap Dira.
"Gimana naiknya coba motor lo aja tinggi banget." Dira membalas tatapan Revan
"Pegangan lah sama aku, nihh pegangan sini." Revan meletakan tangan Dira di pundaknya.
Akhirnya Dira pun naik keatas motor Revan.
"Kok gak jalan-jalan sihh." ucap Dira bingung karna Revan tak menjalankan motornya padahal dia sudah naik.
"Pegangan lah." jawab Revan sambil melirim Dira lewat kaca spion.
"Udah nihh, cepetan jalan." Dira berkata sambil pegangan pada pundak Revan.
"Kamu pikir aku tukang ojek apa pegangannya di pundak."ucap Revan
"Pegangan disini." lanjut Revan sambil menarik tangan Dira agar memeluk pinggangnya.
"Ishh dasar modus." kata Dira tapi tetap membiarkan tangannya untuk memeluk Revan.
"Kita makan dulu ya." ajak Revan sambil melajukan motornya meninggalkan area sekolah.
"Gausah gue galaper" Dira menjawab ketus.
"Udah cepetan pulang, gue pengen buru-buru sampe rumah nihh, capek." lanjut Dira lagi.
Revan tak menjawab.
•••
Akhirnya mereka sampai didepan rumah Dira setelah melewati perjalanan yang sangat membosankan bagi Dira. Bagaimana tidak bosan coba kalau selama perjalanan Revan tak berkata apapun. Hanya seperlunya saja untuk menanyakan dimana letak rumah Dira. Gengsi kalau Dira memulai duluan.
"Makasih" ucap Dira setelah turun dari motor Revan lalu segera berlalu pergi.
Revan menarik tangan Dira.
"Ketus banget sihh sama pacar sendiri.""Ya terus mau gimana?" ucap Dira kesal.
"Ya harusnya kamu inisiatif dong sayang basa basi apaan gitu, sama pacar sendiri juga." ucap Revan dengan tangan yang masih menggenggam tangan Dira.
"Udah dehh gausah basa basi segala, gue capek."
"Lagian kan gue ga minta jadi pacar lo, lo nya aja yang tiba-tiba dateng terus nge-klaim gue jadi pacar lo. Gue juga ga minta lo buat nganterin gue pulang, lo aja yang tiba-tiba maksa." lanjut Dira masih dengan nada ketusnya.
"Huhh dasar kamu ini, ngeyel ya kalo dibilangin sama pacar sendiri." sambil mengusap kepala Dira.
"Yaudah kalo gitu aku pulang dulu." lanjutnya.
"Hhmmm." Dira hanya membalas dengan dehemannya.
Kemudian Revan mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah Dira, dan Dira pun masuk kedalam saat Revan mulai menghilang di tikungan jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDIRA
Teen FictionGimana perasaan Andira kalo tiba-tiba ada cowo yang nge-klaim dia sebagai pacarnya?? senang kah atau malah sedih?? dan gimana kelanjutan kisah Andira dan Revan selanjutnya?? . . .Jangan lupa vote sama komentarnya :)) apalagi kalo ada saran ^_^ . . ...