Part 15: A Prove

3.9K 482 11
                                    

Unpredictable Love

.

Chapter 15

.

'Love Always Have a Different Things'

'Love Doesn't Have To Be Happen Between Man And Woman'

.

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Pergerumulan panas,

Kegiatan itu terus menerus terjadi. Tidak ada sela istirahat dalam sesi tersebut walau hanya untuk sekedar mengambil nafas.

Sebelumnya pria yang lebih kecil itu begitu naïf untuk melakukan itu tapi kini, ia melenguh begitu keras dan bergairah dibawah kungkungan laki-laki tinggi diatasnya.

Keringat panas mengucur begitu deras dan lenguhan-desahan semakin menyaut setiap saatnya. Rasa gundah dan takut kini telah berubah menjadi rasa nikmat dan tak peduli.

Baekhyun kali ini benar-benar kehilangan akalnya karena demi apapun, dia begitu agresif ketika mencium Chanyeol dan terus menerus meneriakkan nama lelaki jangkung itu.

"Ahh, Chanyeolh, Aku mohon lebih cepat ahh." Lenguhnya tak henti-henti.

"Kau nakal."

"Aku akan sampai."

"Tunggu aku."

"Tidak bisa!"

"5 detik lagi! Aku sudah tidak tahan!"

"Keluarlah." Perintahnya.

Keduanya akhirnya keluar bersamaan. Dimana itu adalah keluaran Chanyeol yang pertama dan ketiga untuk Baekhyun.

Suara nafas kini mendera ruangan itu. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara dan memilih untuk tidur dalam posisi saling berpelukkan.

Namun, seseorang terbangun setelah beberapa jam mereka tertidur. Orang itu tersenyum melihat bagaimana tubuh kecil itu memeluk dirinya dan membisikkan beberapa kata yang begitu romantis.

"Aku mencintaimu. Kau hidupku dan duniaku."

Tanpa ia sadari, yang lebih kecil ternyata mendengar bisikkan itu dan tersenyum didalam sana.

.

.

.

Suara dering ponsel milik salah satu insan yang kini masih tertidur lelap berbunyi. Chanyeol yang merasa ada sesuatu yang menganggu tidurnya dengan pria mungil yang kini ada dipelukannya langsung bangun dan mencari sumber suara tersebut sambil berdeham kesal.

"Wendy?" Gumam Chanyeol ketika melihat nama Wendy terlampir pada layar kaca ponsel Baekhyun yang ia temukan di dekat nakas.

Jari telunjuknya kini beralih menuju tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

"Baekhyun! Dimana saja kau? Aku mencoba untuk menelponmu beberapa kali tapi sama sekali tidak ada jawaban darimu! Lihatlah riwayat panggilan dan pesanmu!" Chanyeol terkejut ketika Wendy dengan cepat berbicara.

"Baekhyun sedang keluar." Ucap Chanyeol santai.

"Oh, maaf. Tapi siapa ini? Dimana Baekhyun suamiku?"

"Aku Chanyeol, teman suamimu yang datang beberapa minggu lalu." Chanyeol lalu mengambil langkah untuk duduk disamping Baekhyun yang masih tidur akibat kelelahan akan permainan tadi.

"Oh, Chanyeol maafkan aku. Aku kira kau Baekhyun." Wendy berkata dengan sedikit rasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Akan aku sampaikan nanti padanya tentang pesanmu tadi."

"Pesan apa?"

"Tentang riwayat pesan dan panggilan yang kau bicarakan tadi. Maaf jika aku lancang berbicara seperti itu dan dengan lancangnya menerima panggilanmu disaat suamimu sedang keluar."

"Jangan mempersalahkan itu, Chanyeol. Itu sama sekali bukan masalah besar."

"Baiklah, kalau begitu aku akan menutup panggilannya karena sebentar lagi meeting akan segera dimulai."

"Tentu, Chanyeol. Aku titip pesan tadi pada suamiku, ya!"

Akhirnya setelah beberapa menit, sambungan telepon akhirnya terputus. Chanyeol melihat Baekhyun untuk mengambil satu kecupan diatas bibirnya namun sayangnya Baekhyun sudah terbangun dan memandang Chanyeol dengan raut wajah yang tidak menjanjikan.

"Apa yang kau lakukan dengan ponselku, pencuri?!" Ketus Baekhyun.

"Hey, jangan ketus seperti itu padaku. Sangat aneh jika kau seperti itu setelah melakukan hal itu denganku."

"Jaga ucapanmu, dasar bodoh!" Chanyeol tidak tahan lagi dan langsung meraih tengkuk Baekhyun untuk mengambil kecupan dalam pada bibirnya yang sedikit terbuka karena umpatan yang ia keluarkan tadi.

"Kau mengumpat lagi, maka aku akan melakukan hal yang lebih dari ini. Apa kau mau selangkanganmu sakit sampai tidak bisa berjalan?"

"Biarkan aku mandi. Badanku kotor ketika kau menyentuhku."

"Itu artinya badanmu sudah kotor sejak dulu. Apa kau tidak ingat kapan terakhir kalinya kita melakukan hal itu?"

"Satu yang harus kau catat, yaitu aku tidak mau tahu dan tidak akan pernah mengingat apapun yang bersangkutan denganmu!"

"Apa kau pernah melakukannya dengan Wendy?" Pertanyaan itu membuat Baekhyun tersedak minta ampun. Chanyeol bahkan tidak menghiraukan ucapannya tadi dan langsung membuat skakmat ditempat.

"I-itu," Baekhyun meneguk salivanya dengan begitu kasar membuat Chanyeol menyeringai. Pertanyaan ini begitu tiba-tiba dan membuatnya tidak siap untuk menjawab. "Tentu saja aku pernah! Bagaimana bisa seseorang yang sudah berumah tangga tidak melakukan hal itu?"

"Aku mempunyai bukti jika kau tidak pernah melakukannya."

"A-apa? Coba katakan padaku!"

"Kalian tidak memiliki anak selain Hyunie. Aku yakin jika orang yang pertama kali dan terakhir kalinya menyentuh dirimu adalah aku dan aku juga yakin jika kau masih mencintaiku seperti dulu."

"Itu karena aku mengeluarkannya diluar!" Bentak Baekhyun tak mau kalah. "Tapi sebentar, apa baru saja kau mengatakan jika aku masih mencintaimu?" Chanyeol mengangguk polos. "Kau salah besar, Chanyeol. Sedikitpun aku tidak menyimpan perasaanku padamu sejak kau mencampakkanku."

"Aku memiliki bukti, Baekhyun. Kau tidak bisa mengelak buktiku kali ini."

"Bukti apa maksudmu?"

.

.

.

TBC

Unpredictable Love [Chanbaek✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang