Part 4: Billiard

5.3K 635 5
                                    

Unpredictable Love

.

Chapter 4

.

'Love Always Have a Different Things'

'Love Doesn't Have To Be Happen Between Man And Woman'

.

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Baekhyun POV

Billiard, kesanalah aku diajak oleh pria tinggi ini. Dia selalu menarik tanganku sesuka hatinya dan itupun selalu tiba-tiba. Sebenarnya aku sedikit risih karena orang-orang aneh melihatku ditarik oleh seorang yang memiliki gender yang sama denganku.

Apa mereka mengira bahwa aku ini seorang gay?

Oh, no! Kenapa orang-orang ini begitu kejam menganggapku seperti itu? Aku masih normal dan aku masih menyukai wanita!

Ahh, lebih baik aku cepat-cepat melepaskan genggaman tangan besar ini daripada semua orang yang melihatku menganggap diriku aneh.

"Bisakah kau lepaskan tanganmu? Orang-orang melihat kita sedari tadi, Chanyeol." Ucapku kesal.

"Lebih baik orang-orang itu melihat kita aneh daripada kau kabur nantinya."

"Bagaimana bisa aku kabur jika aku tidak membawa dompetku keluar negeri? Apa kau gila? Apa kau ingin aku mengemis meminta uang di seberang jalan untuk membeli tiket ke Jerman?"

"Sudahlah, jangan berisik." Aku langsung diam ketika seorang pria lainnya kami hampiri.

"Hey, Chanyeol. Long time no see." Ucap seorang pria yang memiliki tinggi tubuh yang lebih pendek darinya.

"Apa kemampuan billiard-mu semakin bagus? Aku harap tidak karena aku tidak mau kau mengalahkanku." Ucap Chanyeol sombong.

"Bagaimana mungkin aku mengalahkan seorang pemain billiard hebat sepertimu?" Ledeknya. Aku sungguh tidak tahu mereka membahas tentang apa.

"Oh, aku hampir lupa. Suho kenalkan, ini Baekhyun teman atletku saat olimpiade." Ucapnya mengenalkanku.

"Tidak usah mengenalkanku karena aku sudah tahu siapa dia." Ucap pria yang bernama Suho itu.

"Kau mengenalku? Bagaimana bisa? Biasanya orang-orang akan tidak terlalu mengenal seorang atlet." Ucapku.

"Beberapa waktu lalu, sehari setelah olimpiade itu, aku melihat fotomu di koran bersama 2 atlet yang memenangkan olimpiade itu. Kau terlihat sangat jutek dan menakutkan difoto itu." Ucapnya, ya aku akui bahwa aku jutek saat difoto itu karena nasibku sial dikalahkan oleh Park Chanyeol. "Tapi jika melihatmu secara langsung seperti ini, kau terlihat sangat menggemaskan dan membuatku ingin mencubit pipimu yang tembam itu." Ucapnya terkekeh.

"Ucapanku benar, bukan?" Chanyeol berbisik.

"Haha, terimakasih atas pujiannya Mr. Suho." Ucapku tanpa menghiraukan ucapan Chanyeol.

"Tidak usah memanggilku dengan embel-embel Mr. seperti itu. Kau adalah teman Chanyeol dan itu berarti kau adalah temanku juga."

"Haha, baiklah..., Suho."

"Itu lebih baik." Semua kembali terdiam ketika Chanyeol mengambil sebuah stik billiard. "Asal kau tahu Baekhyun, Chanyeol adalah pemain billiard terhebat disini. Aku bahkan orang yang lebih dulu belajar billiard darinya tapi sayangnya kemampuan dia lebih hebat dariku." Bisik Suho.

Heh? Benarkah? Chanyeol paling hebat dalam billiard?

"Baekhyun kemarilah, aku akan mengajarkanmu bermain billiard." Panggil Chanyeol.

Aku menghampirinya dan memberinya senyuman palsu.

"Kau tidak perlu mengajarkanku Chanyeol. Aku juga hebat dalam permainan ini." Ucapku. Sebenarnya aku tidak pernah menyentuh stik atau bola billiard bahkan mendatangi tempat seperti ini saja aku belum pernah.

"Kalau begitu, ayo kita bermain satu lawan satu. Aku ingin melihat kehebatanmu dalam permainan ini."

"Mungkin Suho mengatakan bahwa kau adalah yang terhebat dalam permainan ini tapi itu tidak akan terjadi lagi karena aku akan segera mengalahkanmu."

"Gunakanlah kemampuanmu yang paling hebat untuk mengalahkanku." Seringaiannya muncul begitu saja.

"Simpan dulu seringaianmu itu sampai nanti, Chanyeol." Ucapku meremehkan. Padahal aku sama sekali belum pernah mencoba permainan ini.

Ughh, what will I do now? Yah, mungkin bersikap jantan adalah satu-satunya hal yang harus aku lakukan. Aku akan jujur sekarang walaupun kebohonganku belum sepenuhnya menyentuh waktu 5 menit.

"Aku menyerah." Ucapku perlahan. Suho menatapku tidak percaya dan Chanyeol menatapku dengan senyuman itu lagi.

"Kau benar-benar menyerah?" Tanya Suho.

"Aku belum pernah memegang stik billiard bahkan aku belum pernah memasuki tempat seperti ini. Aku berbohong tentang kemampuan hebatku dalam permainan ini." Suho tidak percaya dengan apa yang aku katakan.

"Eungh, baru saja aku mau melihat seorang Chanyeol dikalahkan oleh seorang yang imut sepertimu, Baekhyun." Ucapnya lagi.

"Aku hanya tidak mau saja jika si Tiang brengsek itu meremehkanku jika aku tidak bisa bermain. Dia sudah sering meledekku." Ucapku penuh tekanan menatapnya.

"Apa salahku jika aku meledekmu?" Ujar Chanyeol. "Ayo kemarilah, aku akan mengajarimu sampai hebat sepertiku." Aku tidak tahu kenapa, tapi aku langsung mengangguk menyetujuinya.

Dia memposisikan diriku di depannya dan meraih satu stik billiard di tangannya dan menyuruhku untuk memegang stik itu bersama. Tangannya menggenggam tanganku dan menundukkan tubuhku agar lebih rendah.

Dia mengajariku bermain permainan ini walaupun belum sepenuhnya aku bisa memainkannya.

"Ekhm," Suara dehaman Suho terdengar ketika Chanyeol menjadi lebih dekat denganku dalam posisi dia memelukku dibelakang. "Sepertinya aku harus pergi sekarang. Aku serasa seperti obat nyamuk disini."

"Pergilah, aku juga akan pergi setelah ini." Ucap Chanyeol.

Suho pergi setelah mengambil tas dan jaketnya. Chanyeol masih diam dibelakangku dan kepalanya begitu dekat denganku. Jantungku tidak bisa berhenti ketika nafasnya kurasakan ditelingaku. Begitu hangat dan menggai-

"Tidakkah kau begitu dekat denganku?" Aku berujar.

"Jika aku jauh darimu, lalu bagaimana aku bisa mengajarimu, hm?"

"Ah, terserahmu saja. Lebih baik kita balik sekarang! Lihatlah jam tanganmu, ini sudah jam 7 lebih dan aku belum mandi sejak tadi siang!" Ucapku sembari berusaha melepaskan pegangannya pada pinggangku.

"Sebentar lagi, aku masih nyaman dengan posisi ini."

"Chanyeol, cepat lepaskan! Orang-orang semakin banyak datang dan melihat kita dengan tatapan aneh!"

"Biarkan mereka seperti itu. Lagipula aku maupun kau tidak mengenal mereka, jadi untuk apa kita malu?" Sungguh semua ucapannya membuatku kesal!

.

.

.

To be continue...

Unpredictable Love [Chanbaek✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang