Kemarahan Nata (2)

288 47 22
                                    

"Ayo Nat...Kita pergi yha.." Ajak Fanya sambil menarik tangan Nata untuk pergi. Tapi, Nata yang sudah dikuasai oleh nafsu, hanyalah diam tanpa pergerakan sedikitpun sambil menatap tajam kearah si cupu Rio.

"Nat, tadi kan Rio udah bilang maaf, tolong dong maafin dia. Lagi pula, dia gak sengaja kan" Mohon si cewek cupu Rere.
Dia memang terlihat perempuan cupu nan lugu. Tetapi nyatanya dia berani melawan Nata sang primadona sekolah yang dikenal di kalangan lelaki.

"Kalau gue gak mau gimana? terserah gue dong...mau maafin dia atau gak" Ucapan sarkastik Nata.

"Yaudah, gapapa...terserah kamu. Yang penting kita udah minta maaf" Bela Rere

Si Cupu Rio hanya diam menonton keduanya. Bingung harus berbuat apa. Hingga beberapa menit mau nggak mau dia angkat bicara.

"Nat, kamu bener gak papakan? mau aku cuciin gak seragamnya? maaf yha, tadi aku bener-bener gak sengaja" Permohonan maaf Rio lagi sambil mengarahkan tatapannya pada seragamnya Nata.

Dia merasa bersalah pada Nata. Yang sudah membuat seragam Nata basah dan kotor. Dia takut Nata masuk angin karena ulahnya.

"Apa Lo bilang? Lo mau nyuciin seragam gue? gak salah denger nih gue?" Ucap Nata sambil mendekatkan dan melebarkan telinga kanannya kearah Rio.

"Gue nggak mau, yang ada luntur lagi nanti baju gue! Gue maunya Lo gantiin seragam gue pakai uang, bisa?" Ucapnya lagi sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Emangnya berapa Nat? Insya' Allah, nanti aku ganti."

"LIMA RATUS RIBU aja deh buat Lo. Nggak usah mahal-mahal. Baik kan gue?" Kata Nata dengan begitu mudahnya.

Seketika itu juga mereka yang berada di kantin tercengang mendengarnya. Karena nominal yang disebutkan Nata termasuk besar buat harga seragam yang sebenarnya. Dan yang mereka fikirkan, apa si cupu bisa membayarnya?. Apalagi dia hanya anak biasa yang sekolahnya aja pakai beasiswa. Tetapi Nata mengatakannya dengan santai dan bilang tidak memberikan harga yang mahal-mahal untuk Rio.

"Tapi Nat...aku gak punya kalau sebanyak itu, mungkin kalau Seratus Ribu ada."
Ucap si Rio sambil menundukkan kepalanya sambil menahan untuk tidak menitikkan air matanya. Ya, Rio rasanya ingin nangis. Karena dia tak mungkin mempunyai uang sebanyak itu. Dia belum pernah melihat uang sebanyak itu. Mungkin menurut kalian uang segitu tak cukup  susahkan buat kalian yang selalu bergelimpangan harta?. Tapi tidak untuk Rio. Yang hanya untuk mendapatkan uang Dua puluh Ribu aja harus bersusah payah kerja sana-sini. Pontang-panting. Dan yang tadi ia ucapkan dia bilang punya uang seratus ribu itupun adalah uang celengannya selama satu tahun.

"Ettts tunggu-tunggu" Kata Nata tiba-tiba sambil mengangkat dagu Rio.

"What? Lo nangis Pu? Idih lebay sih Lo. Mau nggak sih gue maafin? Kalau mau gue maafin yha, lo harus bayar LIMA RATUS RIBU. Dan gue mau, besok Minggu depan udah ada di depan mata gue."

Seketika itupun Rio tercengang dengan ucapan Nata. Bagaimana tidak, ia saja sudah merasa berat saat diminta mengganti seragamnya dengan harga lebih mahal dari aslinya. Ralat, SANGAT MAHAL untuk Rio anak beasiswa. Eh malah disuruh ngasih uangnya Minggu depan lagi.

"Udahlah gue gak mau tau, pokoknya Minggu depan udah harus ada uangnya. Gue gak terima alasan yha..kalau Lo gak kasih tuh uang, gue bakal kasih hukuman buat Lo supaya tau rasa." Ucap Nata sambil menonyor dahinya Si Rio.

Setelah Nata berkata demikian, ia langsung meninggalkan kantin yang sudah dikelilingi lautan manusia.

"Ehh Nat, tungguinnnn!!" Teriak Airin dan Fanya bersamaan.

Lili yang melihat para sahabatnya pergipun mengikuti mereka pergi. Tapi sebelum itu...

"Yang sabar yha Yo, Re, Nata emang gitu orangnya, GANAS..tapi sebenarnya dia baik kok." Ucap Lili kepada mereka berdua sambil tersenyum. Yang langsung dibalas senyuman Si Rio dan Rere.

Si cupu jadi pacarku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang