Guru tampan

157 17 8
                                    

" Darimana aja sih lo Nat, dari tadi pas disuruh keluar sama Bu Shella sampai jam istirahat gak keliatan. Gue kira tadi pas disuruh keluar perginya ke kantin." Cerocos Airin saat Nata baru masuk kelas.

"Bawel Lo" Ujar Nata saat sudah mendaratkan bokongnya di kursi.

"Yeee ni anak, gue bawel itu yah karena khawatir! Elu itu sahabat gue..mana bisa gue diem aja Natttt "

"Maaf sensey, saya gak tau kalau anda khawatir" Ucap Nata sembari menunduk hormat pada Airin bak seorang prajurit. Karena kalau Airin sudah bersabda, bisa apa si Nata. Mending mengalah daripada adu mulut sama mulut rombeng sahabat satunya ini.

Seketika Fanya dan Lili yang sedari tadi melihat mereka, tertawa terbahak-bahak.

Melihat sahabat nya tertawa, Nata langsung menegakkan tubuhnya dan langsung melemparkan tatapan tajam kepada Fanya dan Lili.

"Berani ngetawain gue, gue tebas kalian!" Ancam Nata dengan nada dingin.

Mendengar ancaman Nata, Fanya dan Lili menutup bibirnya rapat-rapat. Meski masih menyisakan tawa kecil.

"Kalian sih, udah tau macan. Masih diganggu lagi." Ucap Airin

Mendengar ucapan Airin, Nata spontan menoleh. Nata melotot seakan-akan dari tatapannya berbicara 'Berani sebut gitu lagi, habis Lo!' yah seperti itulah.

"Hehehe, maaf Nata...keceplosan."

Tak berapa lama, Sang guru laki-laki memasuki kelas. Tampangnya tampan, berkarisma dengan kulit sawo matangnya. Rahang yang tegas membuat kesan bijaksana padanya. Dan juga yang membuat para siswi ingin melemparkan tubuhnya sendiri kepada guru tersebut adalah karena tubuh atletisnya tersebut. Guru tersebut sangat digandrungi para murid di sekolah, lebih tepatnya murid perempuan. Untuk murid laki-laki, mereka  tak terlalu perduli pada guru tersebut. Malah mereka benci. Yah karena hadirnya di sekolah ini, para murid laki-laki jadi susah mendekati perempuan, karena kalah dengan pesona sang guru.

Sebenernya bukan dari murid sekolah ini saja. Melainkan sekolah tetangga pun tau ada seorang guru yang mempunyai wajah bak dewa Yunani itu. Banyak juga yang rela pindah sekolah hanya agar bisa bertemu guru tersebut.
Yah pesona nya sangat besar.

Ditambah lagi guru tersebut bisa dibilang masih muda, umurnya saja masih 23. Dan yang paling penting lagi, dia belum punya istri. Makadari itu, mereka kaum hawa berlomba-lomba untuk mendapatkan hati guru tersebut.

"Selamat siang semua..."

"Siang pak Sehunnnn" jawab serempak para siswi terkecuali siswa dan siswi yang bernama Nata.

Guru laki-laki tersebut mengedarkan pandangan ke penjuru kelas. Seperti yang dilihat setiap dia mengajar kelas ini. Semua para siswi antusias saat diajar olehnya. Tapi hanya satu siswi yang seperti tak bersemangat jika dia mengajar. Dia tak lain dan tak bukan adalah Ananda Nata Anissa. Karena kecuekan Nata lah, guru tampan tersebut merasa penasaran pada seorang Nata. Dan ingin mencoba mendekati Nata.

"Baik, kali ini saya akan mengadakan ulangan dadakan." Ucap guru tersebut hingga membuat semua murid tercengang. Bahkan ada yang mangap sampai kagetnya. Hingga tanpa diduga murid tersebut tersedak oleh nyamuk yang masuk kedalam mulutnya tersebut.

Uhukkk

Semua tak memperdulikan kondisi murid yang tersedak tersebut, mereka lebih mementingkan kepada nasib mereka jika akan diadakannya ulangan dadakan. Apalagi guru ini tak ada nilai tambahan. Hanya dari ulangan seperti inilah nilai nya muncul.

"Lahhh kok mendadak sih pak?"
Seorang murid laki-laki melontarkan pertanyaan.

"Yah namanya juga ulangan dadakan, kalau saya kasih tau dulu yah namanya bukan dadakan. Gapapa kan? Tahu bulat aja digoreng dadakan enak kok. Anget-anget." Jawab pak Sehun dengan santai.

Si cupu jadi pacarku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang