Pacaran?

140 5 0
                                    

"Nat, jangan lupa loh sama perjanjian kita kemarin" ujar Fanya pada Nata. Nata menoleh, lalu melemparkan tatapan tajam.

"Iya elah,..bawel lu ah Fan"

Mereka berempat, Fanya, Nata, Airin serta Lili berjalan gontai menuju kelas mereka berada. Saat mereka berjalan, semua pasang mata melihat kearah mereka. Banyak yang terpesona dengan kecantikan mereka. Banyak sahut-sahutan yang saling memuji mereka, dan ada juga yang menatap mereka benci.

"Wihhh cantik-cantik semua astogeh"

"Aduhai bat dah body nya si Nata"

"Itu si Lili juga cantik, tapi sayang polos orangnya"

"Ah itu mereka berempat kek bidadari jatuh dari kayangan yah"

"Alah cantikan juga gue"

"Wajah pasaran kek gitu aja pada suka"

Itulah sekiranya celetukan siswa-siswi yang melihat mereka berempat.

Sampailah mereka di kelas. Lalu menghempaskan bokongnya di bangku mereka masing-masing.

Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi diiringi dengan kedatangan seorang guru perempuan paruh baya.

"Selamat pagi anak-anak" sapa sang guru

"Pagi buuuuu" jawab murid dengan serentak.

"Kita lanjutkan bab kemarin. Buka buku kalian masing-masing"

Pelajaran pertama hingga ketiga telah usai. Hingga suara bel istirahat menghentikan ajar-mengajar.

"Oke anak-anak, sampai segini dulu pelajaran saya. Kalian boleh istirahat. Sekian dari saya"

Sepeninggal sang guru, Fanya menghampiri Nata diikuti Lili.

"Ayo Nat, elo harus ngelakuin dare yang kemarin. Elo gak mungkin amnesia tiba-tiba kan?" Tanya Fanya.

"Iya elah, banyak bacot Lo ah. Sekarang banget emang?" Tanya Nata dengan raut kesal.

"Yaiyalah. Iya pan Rin, Li," tanya Fanya pada Airin dan Lili meminta persetujuan.

"Iya dong" jawab Airin

"Lili sebenernya sih kurang setuju Fan," ujar Lili yang membuat Fanya dan Airin melotot tajam kearah Lili.

"Udah iyain aja napa sih Li," bisik Airin sembari menyikut lengannya Lili.

"Iya deh Lili ikut aja. Terserah kalian."

"Yaudah ayo!" dengan malas-malasan ia menghampiri kelas Rio untuk menjalankan Dare yang ia terima kemarin diikuti Fanya, Airin, Lili di belakang.

Mereka berempat pun sampai tepat di depan pintu kelas Rio.

"Eh Nataaa...cariin gue yah" ujar seorang lelaki dengan penampilan yang super urakan. Dari baju yang tidak dimasukkan kedalam, tak memakai dasi, rambut berantakan, dan seputung rokok yang menyala di tangannya.

Nata, Fanya, Airin serta Lili sangat merasa terganggu dengan kepulan asap yang dihasilkan dari rokok lelaki tersebut.

"Dimana si cupu?"

"Maksud Lo Rio?" Tanya lelaki tersebut yang dijawabi Nata dengan deheman.

"Kenapa nyariin dia sih Nat? Cariin gue kek"

"Udahlah gausah banyak bacot, dimana si Rio?"

"Galak amat dah, tuh dia di dalem"

Lantas setelah mendengar jawaban lelaki tersebut, mereka berempat memasuki kelas tersebut.

Si cupu jadi pacarku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang