Kriiiiingggg.....
Bel pulang berbunyi.
Ayla menghembuskan nafasnya lega. Hari pertamanya berhasil ia lewati dengan jantung yang selalu berdegup kencang. Vela~ teman sebangkunya dengan cepat meninggalkan Ayla yang masih duduk dibangkunya. Ada urusan, itulah alasan Vela bergegas cepat.
Setelah kelas sudah sepi, Ayla mulai beranjak dari tempat duduknya. Ia bergegas keluar kelas. Belum saja ia menuruni tangga, tiba-tiba hp nya bergetarMama is calling...
Dahinya berkerut. Tanpa menunggu waktu lama ia langsung menekan tombol hijau
"Hallo?" Sapa Ayla
"Hallo nak, udah pulang?"terdengar suara di seberang sana. Pertanyaan itu sontak membuat Ayla keheranan
" iya ini mau pulang" jawab Ayla dengan acuh
"Sayang, mobil mamah mogok lagi dibawa ke bengkel. Mamah bingung mau gimana"
Basa basi, Ayla yakin itu basa basi.
"So?""Yaa... Mamah udah telepon Pak Bejo untuk jemput mamah. So, kamu ngga bisa dijemput Pak Bejo. Kamu pulang naik taksi aja ya? Maaf mamah mendadak..."
Damn!
Sontak membuat Ayla kaget. Kesal.marah. pasalnya hari sudah sore yang pastinya jarang ada taksi atau angkutan umum yang bisa membawanya pulang."Ih mamah kok tega?!! Gila!! Mamah ini udah sore! Kenapa ngga mamah aja yang naik taksi? Heran deh"
Emosi. Yah, Ayla emosi saat ini. Nada bicaranya mulai ketus"Aduh sayangg.. Ya ngga bisa lah, taksi jam segini kan jarang lewat"
"LAH TERUSSSS ?!!!!??!?"
"Sayang, tolo-" belum sempat menyelesaikan ucapannya, obrolan itu mendadak terputus secara sepihak. Jengkel, Ayla benar-benar jengkel. Ia mulai menuruni tangga dengan amarah yang memburu.
Menelusuri koridor, melewati lapangan, sekolah sudah tampak sepi. Hanya tersisa beberapa anak yang sedang bermain basket di lapangan. Ayla sempat menengok. Kemudian tertuju lagi pada tujuannya~pintu gerbang~. Ia tak memikirkan apa-apa lagi selain pulang, dan tak melihat sekelilingnya. Yang ia pikirkan hanya pulang, pulang, dan pulang. Masalahnya ia anak baru dan tak hafal jalan menuju rumahnya.Ketika Ayla sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba...
"AWAS!!!! WOY MINGGIR!!!!"teriakan itu terdengar dari arah samping kirinya. Bodohnya ia tak menengok sama sekali. Ia memang sedang terbodohi oleh amarahnya. Selang beberapa detik tiba-tiba
" BRUUKKKK!!!!" Bola basket dengan kecepatan tinggi mengenai Ayla tepat dikepalanya.
Pusing. Terasa sangat pusing. Kedua tangannya memegangi kepalanya, dunianya terasa berputar-putar. Seketika pandangannya kabur, tubuhnya yang lemah tiba-tiba ambruk ke tanah. Yah, Ayla pingsan.🔴🔴🔴🔴🔴🔴
Benaknya penuh tanda tanya kala ia membuka matanya, ia sedang berbaring diruangan bernuansa putih. Ia melihat sekeliling, matanya tertuju pada laki-laki didekat jendela yang menyandarkan tubuhnya ke tembok itu sambil memainkan gadgetnya.
"Gue dimana?" Entah tanya pada siapa, yang pasti membuat laki-laki itu menengok ke arahnya.
"Lo udah sadar? Syukurlah..." Ucap laki-laki itu sambil tersenyum, kemudian mendekat kearah Ayla
"Lo di UKS, tadi lo pingsan di lapangan. Kepala lo kena bola basket yang gue lempar. Sorry, gue ngga sengaja" lanjutnya
Ayla tak menjawab apa-apa, otaknya sibuk mencerna apa yang dikatakan laki-laki itu barusan."Udah sore nih, lo ngga pulang? Ntar dicariin" ucapnya
Namun Ayla tetap saja diam dalam keadaan berbaring"Lo ngga bisa ngomong? Lo anak baru yang tadi pagi kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU
Teen FictionNamanya Artyakayla Re Mourelya. Gadis yang akrab dipanggil Alya ini sosok yang ceria. Iya ceria! Namun sebelum ia kehilangan sosok ayahnya. Kepergian ayahnya membuat kehidupanya berubah. Hatinya dipenuhi luka yang teramat dalam. Ketika ia butuh bahu...