(9) Lee Minho - Kim Dahyun

66 6 4
                                        

"Minho jangan lupa hari ini kita akan ada makan malam bersama direktur" pesan itu muncul di aplikasi chat khusus pegawai dari salah satu atasannya
"Apa pegawai magang boleh bergabung?“ ketiknya kemudian menekan tombol enter. Matanya terus menyapu layar monitor di depannya menunggu jawaban dari seniornya. Sampai ada pesan baru muncul." tentu saja kamu bagian dari kami" balasnya yang membuat sudut bibir minho sedikit tertarik membentuk senyuman.

Bulan kedua, setelah mencari pekerjaan sampai setiap perusahaan ia lamar akhirnya ada satu perusahaan yang merekrutnya sebagai tenaga magang. Katanya ketika ia memenuhi syarat perusahaan dan bisa mengerjakan evaluasi akhir ia akan diterima di perusahaan ini.
Bulan kedua rasanya kehidupannya masih digantung. Pekerjaan yang dibebankan masih serabutan seperti memfoto copy, atau membelikan kopi namun ia juga menyusun beberapa laporan divisi.

Minho melihat jam di pergelangan tangan kanannya yang menunjukkan pukul 06.00 PM ia bersiap merapikan pakaiannya di toilet pria. Beberapa kali ia membungkuk seraya mengatakan "Selamat malam, perkenalkan saya Lee Minho, pegawai magang divisi 2. Mohon bimbingannya"
Minho mengucapkan itu beberapa kali memilih intonasi suara yang paling tepat. Ketika dirasa sudah siap ia keluar menuju  ruangannya.

Gelap. Lampu penerangan sudah dimatikan sementara ruangan menjadi sangat sunyi penghuninya sudah tidak ada hanya ada dirinya yang diliputi rasa bingung. Ia berjalan menuju biliknya menatap layar monitor yang menampilkan pesan dari senior yang sama yang mengajaknya bergabung tadi siang.

"Minho kami duluan, maaf kami tidak jadi mengajakmu karena ada pembahasan mengenai anggaran keuangan"

Pesan itu cukup membuat minho mengepalkan tangannya kemudian ia ingat laporan yang ia kerjakan tadi siang, Ialah yang mengerjakannya sudah jelas ia tahu anggaran keuangan itu. Alasan yang kurang masuk akal. Ia menghela napas untuk menenangkan dirinya.

Ia membuka folder mengenai evaluasi membacanya kemudian mengerjakannya "Aku harus bisa melewati ini" ia melanjutkan pekerjaannya "Aku harus mendapatkan pekerjaan ini"

"Minho" suara itu terdengar ketika Minho sibuk dengan pekerjaannya. Suara seorang perempuan yang sangat ia kenal. Minho mengalihkan pandangannya menyapu setiap detail wajah perempuan yang berada di dekatnya itu. Wajah itu masih sama, cantik seperti terakhir kali mereka bertemu setahun yang lalu.
"Latte untukmu" ucap perempuan itu lagi seraya menyerahkan satu cup latte untuk Minho "Kamu butuh ini kan biar bisa konsentrasi" lanjut perempuan itu lagi.

Minho menerimanya "Terimakasih Dahyun" dengan senyum yang cerah, senyum yang ketika dilihat tidak akan ada yang menyadari kalau pemilik senyum mengalami  kekesalan sore ini.
Dahyun membalas senyum Minho "Kamu mengerjakan evaluasi?" ucapnya seraya menatap layar monitor di depan Lee Minho.
"Kamu bisa mendapatkan jawabannya di laporan sebelumnya" ucap Dahyun seraya mengambil alih mouse dari tangan Minho. "Coba cek di sini" ucapnya lagi seraya menunjukkan laporan yang bisa dijadikan sebagai acuan Minho.
Minho menbungkukkan badan bagian atasnya "Terimakasih atas bimbingannya Dahyun sunbaenim" ucapnya dengan nada bercanda.

Malam sudah larut ketika Minho dan Dahyun keluar dari gedung tempat mereka bekerja. Dahyun masuk lebih dulu diperusahaan itu dan kini ia sudah menjadi pegawai tetap namum berbeda divisi dengan Minho. Kalau saja Minho lulus tepat waktu mungkin sekarang ia bukan lagi pegawai magang.

"Mau makan malam dulu nggak?" tanya Minho ketika berjalan menuju halte bus.
"Boleh, kita kan belum makan malam" balas Dahyun.

Minho memesan jajangmyeon sementara Dahyun memesan bibimbap. Mereka menunggu pesanan seraya bercerita tentang kegiatan yang mereka lakukan selama satu tahun tidak bertemu.

"Inget nggak dulu kita selalu memakai kupon saat beli makanan" ucap Dahyun seraya memakan bibimbap yang baru saja ia terima.
"hahahhaha inget... Dulu yang paling sering ngasih kupon restoran ayam dekat apartemenmu" balas Minho
"Iya, iya sampai sekarang aku masih sering ngumpulin kupon"
"Sama aku juga masih sering makan pakai kupon"
"Kita ngga banyak berubah ternyata masih jadi pemburu kupon"
Minho melihat jam di tangannya "Sudah jam 11 ayo ku antar pulang"
"aku bisa pulang sendiri"
"terlalu bahaya, ini sudah malam"
"kamu masih sama ya, perhatian"
Minho tak membalas ucapan Dahyun yang terakhir, pasalnya ia bingung mau menjawab apa. Kalau ia salah menjawab mungkin bisa membuat keduanya menjadi canggung. Obrolan mengenai kisah mereka di masa lalu rasanya kurang pas dibicarakan saat ini. Sebagai jawaban Minho tersenyum menanggapi ucapan Dahyun. "Kamu boleh mengantarku, tapi aku mau beli es krim dulu" lanjut Dahyun.
"Es krim semalam ini" balas minho seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Minho menunggu di luar, sementara Dahyun berada di dalam convention store untuk membeli es krim. Tak berapa lama Dahyun keluar dengan membawa dua es krim. "Nih buat kamu" ucap Dahyun seraya memberikan satu es krim rasa coklat pada Minho.

"Makasih"

Dahyun mengangguk kemudian mengapit tangan Minho. Netra Dahyun bertatapan dengan netra Minho. "Sudah lama ya, kita nggak makan malam bareng, jalan bareng, bergandengan tangan, makan es krim tengah malam bareng"

Minho mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir mungil Dahyun. "Kalau dulu kita nggak putus, apa kita masih sering kayak gitu?" tanyanya kemudian dengan pertanyaan yang tak bisa di jawab Minho.

Minho memposisikan dirinya di depan Dahyun. Pandangannya ia fokuskan pada netra Dahyun yang tampak jernih. "Dahyun, bahkan aku bingung untuk menjawab pertanyaanmu... Yang aku tahu mungkin kalau dulu kita tidak berpisah kita akan berada di hubungan yang toxic. Waktu itu aku terlalu egois dengan diriku sendiri" balasnya kemudian ia memeluk Dahyun.

"Ya waktu itu kita sama-sama salah... Sama-sama egois. Perpisahan kita dulu yang mendewasakan kita saat ini" balas Dahyun seraya membalas pelukan Minho dengan erat.

***

Hai...
Aku balik lagi di kumpulan cerita ini membawa minho dan dahyun salah satu kapalku...
Aaah sebenernya aku tim minho x everyone...
Selamat membaca semoga ada yang suka ♡

UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang