Jangan lupa vote ya!
Typo bertebaran!***
Cleo POV
Sudah seminggu ini aku tinggal di rumah orang tuaku, dan sudah seminggu pula Eri datang membujukku untuk kembali ke apartemen. Aku masih belum mau mendengar penjelasan darinya akan kebohongannya. Karena seminggu ini aku tidak mau bertemu dengannya.
Aku membutuhkan waktu untuk sendiri. Aku masih belum siap mendengar apa yang sebenarnya terjadi. Dan aku takut saat mendengar semua itu, itu akan mempengaruhiku dan calon bayi ku.
Kini aku bingung, siapa sebenarnya yang aku cintai, Ari? Atau kah Eri?
"Cleo sayang, jangan melamun nak, nanti kamu kesambet loh" ucapan mamah menyadarkanku dari lamunanku.
"Iya mah" sahutku dengan senyum seadanya.
"Orang hamil jangan terlalu banyak pikiran, nanti bisa mempengaruhi perkembangan sang bayi, kamu ga mau kan itu terjadi?" Jelas mamah.
"Ga mah, cleo gak mau calon bayi Cleo kenapa- napa"
Mamah tersenyum penuh sayang sambil mengelus rambutku. Diberikannya sebuah surat ke telapak tanganku.
"Itu dari Eri. Dia bilang untuk memberikannya padamu. Mungkin hanya ini yang bisa ia lakukan, karena kamu tidak mau menemuinya, bahkan tidak mau menghidupkan hp mu"
"Tidak mah. Cleo tidak mau memebaca surat ini. Cleo masih belum sanggup mengetahui segalanya. Cleo udah kecewa mah sama Eri maupun Ari. Cleo gak mau ketemu mereka lagi" kataku dengan linangan air mata. Wanita mana yang mau di bohongi sampai seperti ini. Menikah dengan orang yang bukan kamu cintai. Dadaku begitu sesak mengingat semua yang terjadi.
"Belajarlah mencoba untuk memaafkan suamimu sayang, kamu harus ingat calon cucu mamah membutuhkan ayahnya" kata mamah sambil meninggalkanku sendiri lagi di kamar lamaku.
Ku siapkan hatiku untuk membuka surat itu. Hatiku bergetar. Takut akan semua ini.
Namun ku mantapkan hati ini meski berat. Ku buka kertas penuh guratan pena itu dengan perlahan. Tulisan tangan orang yang selama beberapa bulan ini berada di sampingku." hai sayang. Sudah hampir seminggu ini aku tak bisa melihat langsung paras cantikmu. Hanya sebingkai foto yang selalu menemani tidurku.
Aku tahu kau sangat kecewa padaku. Maaf saja tidak cukup untuk menebus apa yang sudah ku lakukan padamu. Cleo istriku tercinta, aku tak bisa hidup tanpamu, kau tahu sudah seminggu ini aku telat masuk kantor karna tak ada yang membangunkan, bahkan pancimu saja sudah gosong karena mie rebus yang ku masak. Hidupku kacau tanpa kehadiranmu di sisiku.
Mungkin ini saatnya kau tahu semuanya.
Sehari sebelum pernikahan kalian sore harinya tiba- tiba Ari pergi begitu saja dari rumah. Kami sekeluarga panik karena meski hp nya aktif, ia tidak menerima panggilan telpone dari ku maupun orang tua kami. Hingga pagi harinya Ari mengirimiku pesan. Dia tidak bisa menikahimu, karena alasan tertentu"
Alasan apa yang membuat Ari tak bisa menikahiku? Batinku berperang. Linangan air mata ini bagai sungai berarus deras.
"Maaf aku tak bisa memgatakan alasannya padamu. Mungkin kalian perlu bertemu dan membicarakan hal itu. Yang terpenting sekarang. Mungkin saat itu aku hanya pengganti Ari untuk menikahimu, dan agar keluargamu tak menanggung malu yang teramat. Tapi sebelum akad di laksanakan, aku sudah mengakui pada orang tuamu bahwa aku bukanlah Ari dan menceritakan semuanya. Jika kau tak percaya kau bisa menanyakannya. Pernikahan kita sah dalam agama maupun hukum. Kau istri sah ku Cleo sayang. Aku mencintaimu sangat dan teramat. Ku mohon maafkan aku. Akan ku lakukan apapun agar kau mau kembali padaku bersama calon bayi kita. Aku merindukan kalian. Semoga kau dan calon bayi kita dalam keadaan baik. Aku cinta kamu Cleo".
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh no!!!
Short Story21+ no for kids °°° bagaimana perasaanmu jika ternyata yang menikah dengan mu bukan lah orang yang kau cintai, melainkan orang lain? #1- mariage (17/6/2018) #1- oneshootstory (17/6/2018)