Sore itu,aku sedang menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi di kota London.
Ya,aku memutuskan untuk mengajak keluargaku ke kota ini untuk berlibur tahun baru.
Aku memilih negara ini karena sebelumnya aku belum pernah mengunjungi tempat ini.Dan siapa tau,Thomas sedang berada disini.
Ya,Thomas brodie sangster.Aku mengidolakan pria itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Dan dia adalah idola pertamaku seumur hidup.
Matahari tepat diatas kepalaku,tapi suhu tempat ini terasa dingin.Karena itu aku memutuskan untuk memakai pakaian serba panjang berwarna hitam.
Aku berjalan sendirian di trotoar jalan itu.Menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi dan mobil yang sedang berlalu lalang.
Beberapa pejalan kaki aku lihat bergandengan dengan pasangan mereka masing-masing.Ohh astaga,aku iri dengan mereka.Karena sebelumnya aku sama sekali belum memiliki pasangan.
Biarlah,mungkin ini sudah nasib,tidak ada pria yang suka denganku.Memang wajahku tidak cantik,tapi tidak jelek pula,entah kenapa tidak ada yang menyukaiku.
Sudah dua jam aku berjalan kaki sendirian hanya untuk sekedar melihat pemandangan London.Aku melihat kerumunan orang-orang di ujung jalan.Entah ada siapa disana yang membuat orang-orang itu mengeluarkan kamera mereka.
Aku memutuskan untuk mendekat ke arah kerumunan itu karena penasaran.Orang-orang ini terlalu tinggi,aku tidak bisa melihat ada siapa di tengah sana.
Maklum lah,sebenarnya tubuhku tidak pendek,tapi di antara orang-orang ini,rasanya aku bagai semut diantara para jerapah.
Aku mencoba berjinjit-jinjit untuk melihat siapa yang ada ditengah sana.
Aku melihat pria berambut pirang yang....Oh astagaa....Thomas!
Mataku terbelalak kaget melihat siapa yang aku lihat tadi.Oh ya ampun dia tampan sekali.
Aku masih berjinjit-jinjit memanggil namanya seperti yang orang-orang disekitarku lakukan "Thomas!!".
Sambil mengacungkan ponselku ke atas,berharap bisa berfoto dengannya.
Aku mendorong tubuhku sendiri di antara kerumunan orang-orang tinggi ini.Mencoba mendekati Thomas yang masih sibuk berfoto dengan fansnya.
"Thomas!!",panggilku lagi.
Pria itu melirikku,ya!dia melirikku!
Thomas melirik ke arahku.Oh Tuhan aku senang sekali bisa dilirik olehnya.Tiba-tiba seseorang mendorongku dari belakang,membuat tubuh kecilku terpental ke depan hingga kepalaku terantuk aspal,"aghhh!",teriakannku membuat semua orang terdiam menatapku,dan Thomas melakukan hal yang sama.
Darah segar mengalir di keningku.Sepertinya keningku robek besar,karena darahnya terus mengalir hingga ke pipi.
Thomas yang tadi diam tiba-tiba berlari ke arahku.
"Oh astaga,jangan takut,kau akan baik-baik saja",tangannya sibuk menyeka darah segar yang mengalir di pipiku.Sekarang baju putih yang ia kenakan berubah menjadi berwarna merah.
Beberapa orang mulai mendatangiku dan mulai membantu mengobati luka di keningku.Thomas masih dengan wajah paniknya menenangkanku yang masih terbengong-bengong melihat reaksinya.
Semua orang yang tadi histeris dengan kedatangan Thomas,menjadi beralih menatapku dengan tatapan kasihan.
"Kau harus pergi ke dokter!",seorang pria yang membantu mengobatiku tiba-tiba berbicara.
"Tidak,tidak perlu,aku baik-baik saja",jawabku khawatir dengan reaksi mereka.
"Tidak,kamu tidak baik-baik saja",wajah Thomas sangat khawatir melihatku.
Perlahan Thomas membangkitkanku dari duduk.Membantuku berjalan ke arah sebuah mobil hitam yang terparkir di pinggir jalan.
Terdengar jelas suara orang-orang dari kerumunan tersebut yang kesal karena gagal berfoto dengan Thomas.