Eunbi mendesah kesal melihat kondisi kantin siang ini.Kantin benar-benar penuh, tidak ada tempat duduk yang tersisa, membuat Eunbi refleks memutar balik tubuhnya untuk pergi ke luar.
Gadis itu merutuk pelan, karena mau tidak mau dirinya harus mencari tempat makan di kantin fakultas lain. Dan sejujurnya Eunbi tidak tahu harus kemana. Ditambah tidak ada kendaraan yang bisa membawanya kesana.
Tapi memang keberuntungan Eunbi tidaklah jauh. Dirinya melihat Seungkwan yang baru saja keluar dari kantin dengan raut wajah yang sama kesalnya seperti dirinya tadi.
"sEUNGKWAN!!" teriak Eunbi.
"WEH EUNBI!" Seungkwan balik teriak, menghampiri Eunbi.
"Pasti mau makan tapi keburu males gara-gara kantin penuh banget?" todong Eunbi.
"Iya ih! Mana gue buru-buru nih, soalnya abis ini ada kelas pengganti." keluh Seungkwan.
"Nah! Yaudah barengan yuk! Gue juga belum makan nih. Ke fakultas lain aja," usul Eunbi. "Lo bawa motor, kan?"
"Wiii... kebeneran! Ini juga gue mau ke fakultas lain. Barusan banget janjian sama temen gue. Barengan aja," Seungkwan tampak setuju. "Btw, gue gak bawa motor sih, berat anjir kalo bawa-bawa motor! Tapi temen gue ada mobil sih. Santuy."
"Yeee... elu! Yaudah ayok!"
Eunbi dan Seungkwan berjalan ke arah parkiran sambil membicarakan beberapa hal. Biasa, mereka berdua jika disatukan memang bisa jadi biang ribut.
"Nah, ini mobil temen gue!" ucap Seungkwan.
Tapi, tunggu...
Kayaknya Eunbi kenal deh mobil ini.
"Eh, Kwan. Gue kayaknya gak jad-"
"Bin, ini ada temen gue mau nebeng boleh ya? Mau makan juga." ucap Seungkwan sambil membuka pintu mobil-
-membuat Eunbi dapat melihat dengan jelas siapa yang ada di dalamnya.
💥💥💥
Eunbi memasukkan sendok ke mulutnya perlahan. Makanan kesukaannya -baso tahu- entah kenapa jadi terasa hambar sekarang. Eunbi sangsi, apa karena memang rasanya tidak enak atau... memang teman makannya saat ini yang tidak enak.
Untuk kedua kalinya gue naik mobil tu orang.
Yang harus si Moonbin itu tau, gue naik mobil dia kan bukan karena gue mau. Tapi emang temen-temen gue yang mau!
"Ih, Eunbi! Denger gue gak sih?" tanya Seungkwan kesal.
"Eh.. eh... apaan?" tanya Eunbi linglung.
"Haduh... ngelamunin apaan sih lo?" Seungkwan bertanya heran, "Gue pamit pergi duluan. Abis ini ada kelas."
Ucapan Seungkwan membuat Eunbi terkejut,
"Hah?! Masa gue ditinggal!!" protes Eunbi, tatapannya terus beralih antara Seungkwan dan baso tahunya yang masih sisa setengah di piringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUFF & PUFF
FanfictionJadi panitia inti di Festival Budaya? Gue mau, asal lo mau juga. ssinbyu © 2018