20. Kuliah?

546 65 10
                                    

(Biasakan untuk vote terlebih dahulu ya gengs...)


***
Tidak terasa, sekarang angkatan 97’ sudah memasuki semester ke 3 di masa kuliah mereka. Mereka semua berpencar.

Dari Jefri yang memilih kuliah di Oxford University . Sedangkan Chaeyeon, Yuna, Dika, dan Eunwoo melanjutkan di Universitas Padjajaran. Untuk June dan Mingyu di Politeknik Jakarta. Jungkook dan Donghyuk di UGM. Yugyeom, Jihyo, dan Sujeong di Universitas Brawijaya. Winwin dan Minghao di Universitas Diponegoro. Lisa, Mina, dan Eunha di Universitas Negeri Jakarta. dan yang terakhir Bambam dan Rosé di ITB.

Ya, mereka semua berpencar. Dengan yang terjauh ada di Malang. Itupun karena mereka menginginkan universitas tersebut dan kebetulan mereka lolos masuk universitas tersebut.

Jiho? Entahlah gadis itu sedang berada dimana. Karena semenjak kuliah ia memutuskan untuk keluar dari grup dan meng-unfoll mereka semua.

***
Kini, Unpad squad tengah bersantai di kafetaria. Mereka berempat yaitu Chaeyeon, Yuna, Dika, dan Eunwoo kebetulan sudah tidak ada mata kuliah lagi.

“Eh, ngacir yuk?” ucap Dika memecahkan keheningan.

“Ngacir kemana? Mager nih” jawab Yuna sambil merebahkan diri di sandaran kursi.

“Kemana kek. Ke apartemen lu aja, juy. Yuk ah capcuss” kata Seokmin dan hendak bersiap untuk melangkah namun Yuna menghentikan itu.

“HEH! Enak aja ke apartemen gue. Modal dikit gitu jadi cowo. Lu mah iya, dik” ujar Yuna.

“Heleeuuh, iya iya. Kaepci nih? Mahal tapi. Eunwoo aja ya yang bayar?” kata Dika sembari mengedipkan sebelah matanya kepada Eunwoo.

“Hmmmm. Aku juga yang kena. Yaudahlah hayuk aja” ujar Eunwoo pasrah.

“Eh, bentar. Mendung nih. Ngga ah. Ntar aja nunggu awannya cerah lagi” ucap Chaeyeon yang sedari tadi melihat ke arah langit yang diselimuti awan gelap itu.

“Kenapa, chaey? Phobia lu belum sembuh? Perasaan lu waktu itu cerita udah agak mendingan deh” kata Yuna.

“Ya mau sembuh gimana kalo yang janji bakal nyembuhin phobia gue sekarang lagi jauh disana” kata Chaeyeon setengah berbisik.

“Hah? Apa, chaey? Siapa yang jauh disana? Jefri?” tanya Yuna hanya mendengar samar-samar bisikan Chaeyeon tadi.

Mendengar nama Jefri disebut, otomatis Dika dan Eunwoo yang sedang mengobrol pun mengalihkan pandangan ke arah kedua gadis itu.

“Jefri kenapa?” tanya Dika.

“Ng..ngga...ngga. Itu Yuna aja kali yang salah denger” ucap Chaeyeon terbata.

“Kirain lo udah move-on, chaey. Kan, abis Jefri terbang ke London lu jadi kaya istri yang ditinggal suaminya merantau. Gegana banget. Gelisah, galau, merana banget. Udah gitu ditambah 3L lagi” kata Dika.

“3L? Apaan dah itu, dik?” tanya Eunwoo.

“3L. Lemah, letih, lesu. Udah kaya orang penyakitan dah pokoknya. Wkwkwk” Dika tertawa dan disusul pukulan di lengan oleh Chaeyeon.

“Ih,dika maaah. Sok tau banget. Padahal gue mati-matian nyibukin diri biar ngga keinget lagi” bela Chaeyeon kepada dirinya sendiri.

“Tapi emang kenyataannya gitu kan, chaey?” tanya Yuna.

“Issshhh. Ngga ada yang di pihakku nih. Ngeselin.” Chaeyeon mencebik kesal.

“Eh, btw pangeranmu itu apa kabar? Udah setahun ini ngga pernah nongol di grup? Kalian masih kontakan, kan?” tanya Yuna. Memang dasarnya Yuna. Dia tidak akan berhenti bertanya sebelum dia mengorek semua fakta yang ingin dia tahu.

Pluviophile & Pluviophobia | jjh >< jcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang