Bonus Chapter (1)

848 74 7
                                    

(Ayoo divote dulu sebelum dibaca)


7 tahun kemudian...

Pagi yang cerah di hari Sabtu sangatlah sibuk untuk keluarga Jefri-Chaeyeon.

“Bundaaaa... Ini seragamnya Elang mana?” seru putra pertama pasangan Jefri-Chaeyeon.

“Tadi emang ditaruh dimana sama kakak? Kan bunda udah kasih ke kamu pas sebelum kamu mandi” ujar Chaeyeon dari arah dapur sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

“Ih, tadi sama kakak ditaruh di kasur kok” kata Elang yang sedang sibuk mengobrak-abrik kamarnya karena lupa dimana letak seragamnya.

Jefri yang telah selesai mandi dan sudah siap dengan pakaian kantornya pun bergegas menuju ruang makan.

Chaeyeon yang melihat Jefri sedang membawa seragam Elang pun bertanya dimana Jefri menemukan itu.

“Loh kok bisa sama ayah?” tanya Chaeyeon.

“Lah kan tadi Elang yang naruh di gantungan kamar mandi” jelas Jefri dan meletakkan seragam Elang di meja makan.

“Ih, ayah mah ngga bilang. Ini daritadi kakak nyariin tauuuu” seru Elang yang baru saja dari kamarnya.

“Ya salah siapa coba? Hayo?” Jefri pun membuat anaknya itu berhenti berbicara.

Dari arah kamar Jefri-Chaeyeon, seorang anak kecil perempuan berkisar umur 4 tahun mendekati mereka.

“Aaaa anak ayah udah bangun. Sini sini ayah pangku” ujar Jefri sembari menautkan kedua tangannya ke belakang punggung Syahla untuk memposisikan anaknya di pangkuannya.

Setelah itu, mereka semua sarapan pagi dan Jefri mengantar Elang yang masih kelas 1 SD ke sekolahnya. Sedangkan Chaeyeon lebih memilih di rumah untuk mengurusi rumah dan anak keduanya.

Malamnya, ketika keluarga harmonis itu sedang asyik menonton tv, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari sebelah rumahnya.

“Kok rame ya, yah?” tanya si Elang.

“Iya tumben.”
“Oh, itu. Ada yang pindah. Soalnya kemaren ayah dikasih tau sama pak RT, katanya bakal ada yang pindah ke sebelah” jelas Jefri.

“Oooh.” Elang pun ber-oh ria.

Dimana Syahla? Ia sudah berada di kasurnya dan sedang bermimpi indah.

“Yaudah, coba dicek yah. Siapa tau mereka butuh bantuan” ujar Chaeyeon.

“Oke ayah ke sebelah dulu ya.”

Jefri pun menuju tempat yang ia maksud. Dan ketika ia sampai di depan pintu ternyata tidak ada orang.

“Mungkin di dalem kali, ya” kata Jefri dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah tersebut.

“Permisi...Excuse me....Assalamu’alaikum....Ada orang di dalam?”

Betapa terkejutnya Jefri mengetahui siapa pemilik baru dari rumah tersebut.

“YUNA? DIKA?” seru Jefri.

“JEFRI?”seru Yuna dan Dika serempak.

“Sssst diem. Udah malem” ujar Jefri dengan telunjuknya di depan mulutnya.

“Heh, kok kalian ngga bilang mau pindah sih?” tanya Jefri kepada mereka berdua.

“Kita kan udah bilang mau pindah di grup. Gimana sih? Bukannya lo juga udah tau, jef?” giliran Dika yang bertanya kepada Jefri.

Sekarang hanya mereka berdua yang sedang mengobrol. Sebab, Yuna sedang mengurusi kedua anaknya yang tengah terlelap di dalam kamar. Padahal barang-barang yang mereka bawa belum sepenuhnya tertata.

Pluviophile & Pluviophobia | jjh >< jcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang