PART 13

1K 38 3
                                    

Radith POV

Aku menatap wajahnya dengan tulus selama beberapa saat dan nyaris hanyut dalam manik matanya yang mempesona. Tubuhnya menebarkan aroma bunga. Dia tampak begitu tenang dan penuh percaya diri namun juga hangat dan baik hati. Aku menaikan tanganku bermaksud menyentuh rambutnya secara lembut dan mengusap pipnya, namun tiba-tiba aku berubah pikiran dan kembali menurunkan tanganku. Ya Tuhan, aku ingin sekali mencium bibirnya yang ranum dan membawanya ke ranjangku.

"Berkenalan denganmu merupakan salah satu diantara banyak hal menyenangkan yang terjadi padaku setelah sekian lama, Nath" kataku kepadanya. 

"Aku senang mendengarnya" jawabnya sambil tersenyum tulus. Aku melihat ke arah bibir nya dan Ya Tuhan, hasratku kembali muncul. Aku harus menghentikan ini, batinku

"Ayo ku antar ke mobilmu" kataku padanya sambil langsung menggandeng tangannya. Dia hanya tesenyum manis sambil terus mengikutiku, tak ada penolakan. Aku mengantarnya tepat kedepan mobilnya.

"Tunggu sebentar, Nath.. jangan kemana-mana" kataku kepadanya sambil berlari dengan penuh senyum, persis seperti anak SMP yang sedang dimabuk cinta. Aku meninggalkannya sejenak sambil tersenyum. Dia hanya sedikit terkejut dan membalas dengan senyuman bingung. Aku mampir ke toko bunga dan membeli satu buket mawar putih untuknya.

Sedikit berlari aku kembali menghampiri Nath dengan membawa sebuket mawar putih yang aku sembunyikan di balik tubuhku. Sebagai seorang wanita, mungkin dia penasaran akan apa yang aku sembunyikan. Aku benar-benar ingin memberinya kejutan. Namun Nath langsung mengulurkan tangannya kepadaku

"Terima kasih untuk makan siang yang menyenangkan, Dith" katanya sambil tersenyum lebar

Aku tidak menyambut tangannya. Aku mengejutkannya dengan memberikan bunga mawar putih itu kepadanya. Dia menerimanya dan tampak sangat terkejut sekaligus senang

"Wow.. Cantik sekali.. Terima kasih Dith, i-inii..indah sekali" katanya terharu.

"Bunga cantik untuk wanita cantik kaya kamu Nath" balasku sambil tersenyum penuh arti. Aku memetik kuntum salah satu mawar tersebut dan menyematkannya di telinganya. Dia hanya menunduk malu dan tidak menatapku. Ku belai rambutnya yang halus dan dengan halus kesentuh pipinya yang mulus. Aku meraih jari-jarinya dan saling menautkan tangan kami. Rasanya hangat. Dia mengangkat wajahnya menatapku penuh arti. Matanya tampak secantik bunga-bunga itu.

"Terima kasih" bisikku serak. Aku mengecup lembut salah satu pipinya, kemudian pipi nya yang lainnya. Aku mendekatkan bibirku kesudut bibirnya dan mendaratkan ciumanku disudut bibirnya yang lembut. Tanpa sadar aku mendesahkan namanya "Nath.." kataku dengan suara yang semakin serak dengan nafas yang sedikit memburu. Dia tersentak kaget dan sedikit menyentuh dadaku dengan tangannya yang seolah memperingatkanku. Aku hanya bisa mendaratkan dahiku di dahi nya sambil menikmati moment ini serta menstabilkan nafas dan degup jantungku yang menari-nari tak karuan.

Sial Radith.. Kenapa kamu gak bisa menahan sedikit saja hasratmu kepada wanita ini.. batinku

Aku menarik diriku dan tersenyum malu ke arah Nath.

"Bagaimana kalau kita makan malam?" kataku canggung sambil menarik tengkukku yang tak gatal. Dia tersenyum dan hanya menganggukan kepalanya tanda persetujuannya. Aku pun segera melepasnya untuk masuk ke mobil dan pergi menjauh meninggalkan pelataran pakir.

Nathasya POV

Saat ini aku sedang berpakaian. Ya Tuhan, seharusnya aku menolak ajakan Radith untuk makan malam. Ini terdengar seperti sebuah kencan. Dalam pikiranku aku ingin sekali mengatakan "Ide bagus dith, tapi aku tidak bisa keluar malam ini untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan."  tapi aku malah menganggukan kepalaku tanda persetujuan dan menanggapinya dengan senyuman. Ohh.. Senang sekali rasanya mendapat ajakan dari laki-laki itu, berasa di awang-awang. Tapi akhirnya aku sadar tentang tujuan utamaku  bertemu dengan Radith.

Let Me Show YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang