PART 14

1K 27 3
                                    

Sehari sebelumnya..

Sesaat sebelum kami memasuki mobil Radith, ada telepon masuk. Kulihat caller id nya ternyata Raras yang menelpon.. Radith membukakan pintu mobil untukku. Aku tersenyum padanya sambil mengucapkan terima kasih. Duduk di mobil nya kulihat dia memutar untuk masuk ke kursi pengemudi. Aku mengangkat telepon dari Raras sambil Radith menjalankan mobilnya keluar Villa tempatku menginap.

"Ya ras??" tanyaku

"Dimane lo?" tanyanya

"Baru masuk mobil mau makan malem. Kenapa?" 

"Nath, gue di RS Wijaya Medika. Dave tadi pingsan dirumah!"

"Lah kok bisa? Gmn kondisinya? separah itu kah, sampe harus masuk RS?" panikku

"Gue gak dirumah tadi. Pas Dave jemput gue di tempat lo, gue emang balik kerumah Dave. Nah dia langsung pamit masuk kamarnya buat mandi. Gue ajak Key jalan-jalan sambil lari sore di taman sekitaran komplek. Mungkin Mbok Dar panik liat Dave pingsan, langsung nyuruh supir bawa Dave ke RS"

"Ya Udah gue kesana yaa" kataku sambil mengakhiri panggilan.

Aku menatap Radith, dan Radithpun menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Akhirnya aku yang pertama kali membuka suara.

"Dith.." panggilku

"Siapa yang sakit Nath?" tanyanya dingin

"Dave.." kataku 

"And who is Dave?" tanyanya lagi dengan suara tertahan seperti tidak senang.

"Papanya Key" jawabku sambil melihat bingung ke arahnya. Dalam hati aku bertanya, apakah Radith cemburu?? Ah tapi gak mungkin kan? Kami baru saja saling mengenal. Kulihat Radith  hanya diam saja sambil terus melajukan mobilnya.

"Dith, aku minta maaf. Sepertinya aku harus kerumah sakit dan membatalkan acara makan malam kita. Kamu gak papa kan?" kataku hati-hati

"Rumah sakit mana? biar aku anter" katanya lebih tenang

"Gak usah Dith, anter aku ke Villa ajah. Aku gak mau ngerepotin kamu. Aku bisa bawa mobil sendiri" tolakku.

Kulihat Radith hanya menghembuskan nafasnya keras lalu memutar mobilnya ke arah Villa. Sepanjang perjalanan kami hanya diam. Hanya suara Radio yang terdengar. Aku tau Radith mungkin kecewa. Tapi aku pikir aku belum perlu menjelaskan apapun ke Radith.

Akhirnya mobil sampai ke parkiran Villa. Aku menghela nafas berat karena tidak enak dengan kondisi seperti ini. Aku hanya tidak ingin Radith menarik diri dan aku tidak bisa menggali informasi tentang Sean. Aku menatapnya, Radith pun melakukan hal yang sama. Aku memegang tangan kirinya sambil sedikit meremasnya. 

"Aku minta maaf karena udah mengacaukan makan malam kita. Aku janji aku akan mengganti waktu yang udh aku rusak ini secepatnya" kataku sambil tersenyum tulus. Radith hanya menatapku datar.

"Aku harus pergi Dith, nanti aku WA ya kalo semuanya udh beres" kataku lagi. Melepas seatbelt aku mengambil tasku. Sebelum turun aku menatap Radith untuk terakhir kali dan mencium sudut bibirnya cepat dan turun secepat yang aku bisa. Tapi tiba2 Radith menarik tanganku. Dengan cepat aku melihatnya kembali.

"Hati-hati" katanya sambil menyunggingkan seulas senyum samar.

"Oke, thanks" kataku sambil benar-benar turun dari mobil Radith.  Aku melihat mobilnya keluar dari Villa dan menghilang.

======

Suasanya dirumah sakit agak sepi. Aku memasuki sebuah kamar VVIP tempat Dave dirawat. Aku melihat Dave baru selesai makan dibantu perawat dan seorang Petugas kebersihan yang membereskan piring bekas makan Dave dan kemudian perawat itu pamit setelah selesai memeriksa kondisi Dave. Sedikit berlari aku menghampiri Dave dan memeluknya. Dave sedikit berjengit dengan pelukan tiba-tiba dariku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Show YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang