1.

8 0 0
                                    

Sang senja tampak mulai berganti dengan sang purnama. Semburat merahnya tampak memantul di permukaan danau buatan di tengah kota. Sepi, tapi bukan berarti tak ada orang. Dibawah sebuah pohon yang cukup besar di tepi danau, seorang laki-laki berperawakan tinggi, tengah berdiri menghadap danau. Netra biru jernihnya mengamati sang surya yang mulai turun, dan nafasnya terlihat sedikit memburu.

Di belakangnya, terlihat seorang gadis tengah duduk di bangku taman dengan nafas yang juga terlihat memburu. Ia masih berusaha menetralkan nafasnyayang tersengal-sengal.

"Gue Andrew" kata laki-laki itu sambil sedikit menoleh ke arah gadis itu, tapi badannya tetap menhadap danau.

"Semua orang juga tau!" jawab gadis itu ketus. Ya, siapa yang tak tahu seorang Andrew Zehan Devano, aktor remaja yang kini tengah naik daun yang jadi idola dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Gue minta maaf. Karena keteluedoran gue, lo harus dikejar-kejar paparazi kek tadi" kata Andrew penuh penyesalan. Kini ia sempurna menghadap ke arah sang gadis.

Flashback on

Seorang laki-laki berpakaian serba hitam mulai dari celana hitam, jaket hitam, kaca mata hitam dan tak lupa kaca mata hitam, tengah menyusuri jalanan di pinggiran sebuah taman kota yang terlihat tak terlalu ramai. Sesekali ia menendang kerikil-kerikil kecil didepannya.

Hingga tak sengaja, ia menabrak seorang gadis remaja yang lewat didepannya.

"Maaf, sorry sorry"

"Andrew?" kata gadis itu tak percaya. Ya, laki-laki itu adalah Andrew "Kyaaa... Andrew.... Gue nge-fans banget sama lo" katanya sambil memgguncang-guncangkan tubuh Andrew. Lalu gadis itu mengambil ponselnya dan mengambil beberapa gambar dirinya dengan Andrew. Andrew yang terlalu syok hanya bisa mematung, dan saat melihat kamera gadis itu, ia baru menyadari sesuatu.

'Shit... Masker gue ketinggalan'  umpatnya dalam hati.

"Maaf, saya harus pergi, saya buru-buru" katanya lalu cepat-cepat pergi dari gadis itu. Hingga suara banyak langkah kaki membuatnya menoleh, banyak sekali wartawan, paparazi dan juga fans-nya yang mengejarnya. Dengan gesit Andrew mulai berlari menjauh dari kerumunan yang mengejarnya. Bukannya tak mau meladeni fans-nya, Andrew hanya malas dikerubuti seperti itu.

My Famous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang