New Beginning;Sick🚪 2park

2.3K 223 29
                                    

Matahari sudah terlalu tinggi untuk diabaikan dengan kegiatan yang disebut tidur. Sekarang juga sudah hampir pukul 11. Tapi lelaki berkulit madu itu masih belum bangun dari alam bawah sadar nya.

Tidak ada yang membangunkan. Ibunya mendengar sendiri bahwa sang putra tidak punya jadwal apapun untuk kuliah hari ini. Maka dia memilih tidak mengganggu tidur anak nya. Padahal handphone nya sudah dipenuhi notifikasi pesan dan panggilan tidak terjawab.

Entah dari Daehwi, Jinyoung, terlebih Jihoon. Kekasihnya. Sayang nya ponsel itu dalam mode silent. Maka tidak akan ada yang mampu mengganggu acara tidur Park Woojin yang masih berlanjut.

Hingga sebuah suara panggilan disamping telinga nya membangunkan si pemalas ini.

"Woojin-a, bangun nak."

"Waeyo eomma?"

"Bangunlah. Kau belum sarapan. Cuci wajah mu." Perintah sang ibu.

"5 menit lagi."

"Kau juga mengatakan itu sejak 3 jam yang lalu. Ayolah." Bujuk nya pelan.

"Aku benar-benar lelah. Aku ingin istirahat saja."

Sang ibu menghela nafas. Woojin bahkan tidur tengkurap dan enggan menghadap kearah nya. Bergeleng pelan akhirnya sang ibu mengendikkan bahu.

"Jihoon datang. Dia ingin menemui mu."

"Eomma bercanda?" Mata pemuda ini masih tertutup, dalam hati mentertawakan ibu nya.

Hahahahahaha mana mungkin? Jihoon bukan tipe orang yang seperhatian itu setahu Woojin. Apalagi terhadapnya.

"Aku sudah bilang. Dia tidak mau bangun." Ucap ibu Woojin.

Woojin agak bingung. Kenapa ibu sepertinya tidak bicara dengan nya? Padahal hanya ada dia dikamar. Ah mungkin ayah nya sudah datang? Atau ibu sedang menelpon? Atau
...

"Bolehkah saya saja yang membangunkan nya?"

"Oh tentu."





Mendengar suara yang sangat dia kenali, mata Woojin terbuka lebar. Tubuhnya dia paksa beranjak duduk dan disana ia mendapati Jihoon. Berdiri dipintu kamar nya dengan hoodie merah jambu yang manis.





"Lihat, mendengar suara mu saja dia sudah bangun." Ucap Ibu Woojin yang kemudian beranjak pergi dari sana sambil bergeleng.

Jihoon meringis. Memastikan ibu Woojin menghilang di anak tangga terakhir kemudian masuk dan menutup pintu kamar Woojin.

"Jihoon-a?"

Jihoon menatap tajam lelaki yang masih tampak berantakan di atas ranjang nya. Hanya dengan celana pendek dan kaos. Serta rambut acak-acak an dan wajah khas orang bangun tidur. Ah ya, matanya merah sekali.

"Apa yang kau lakukan semalam sampai tidak bergerak dari kamar mu hingga tengah hari begini?"

"Aa..apa? Aku hanya menelpon mu lalu tidur." Sahut Woojin.

Jihoon berdecih membuat Woojin mendelik kaget. Pemuda manis tadi beranjak duduk di kursi belajar Woojin.

"Cuci wajah mu." Perintah nya bagai Ratu.


Dan tanpa dapat ditolak Woojin beranjak walau dengan sisa tenaga nya. Menuju kamar mandi untuk mencuci wajah nya. Tubuh nya benar-benar berat untuk sekedar di gerakkan. Kepala nya berat dan matanya panas.

Woojin keluar dari kamar mandi. Mengusap wajah nya dengan handuk saat menyadari Jihoon masih menatap nya tajam.

Pemuda Tan ini tersenyum. Baginya Jihoon tetap saja menggemaskan.


With Love 2Park✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang